The Changcuters: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
NaufalN (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 28:
'''The Changcuters''' merupakan sebuah [[grup musik]] asal [[Bandung]], [[Indonesia]]. Grup musik yang dibentuk pada tanggal [[19 September]] [[2004]] ini beranggotakan [[Mohammad Tria Ramadhani|Mochamad Tria Ramadhani]] alias Tria (vokalis), [[Muhammad Iqbal]] atau Qibil (''backing vocal'' & gitaris), [[Arlanda Ghazali Langitan]] atau Alda ([[gitaris]]), [[Dipa Nandastyra Hasibuan]] atau Dipa ([[bassis]]), dan [[Erick Nindyoastomo]] alias Erick ([[drummer]]). Album pertamanya adalah ''[[Mencoba Sukses]]'' (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) ''[[Mencoba Sukses Kembali]]'' dirilis pada tahun [[2008]]. [[Band]] ini umumnya bergenre [[rock]]. mereka menamai aliran musik mereka "ala kita garasi rock n roll".
 
== Awal karierKarier ==
Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti celanapakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahya, Cahya sering memanggil Cangcut dengan sebutan Cut yang popular di mata mereka lantaran lucu.
 
Pada bulan Agustus 2006, dibantu oleh Uki [[Peterpan (band)|Peterpan]], mereka merilis album debut mereka, ''Mencoba Sukses''. Namun, karena distribusi dan promosi yang terbatas, album ini tidak laku. Kemudian, mereka menandatangani kontrak untuk [[Sony BMG Music Entertainment Indonesia|Sony BMG]] (sekarang Sony Music) dan album ini dirilis ulang pada tahun 2008 dengan nama ''Mencoba Sukses Kembali''. Album baru termasuk dua lagu tambahan, yaitu "Racun Dunia" dan "I Love U Bibeh". Namun, bagi mereka lagu band ini dituduh plagiarising [[The Strokes]] "Last Nite" dan [[The Rolling Stones|The Rolling Stone]] "Honky Tonk Women". Gaya musik di album adalah campuran dari rock and roll dan pop. Beberapa lagu dari album ini yang disertakan pada soundtrack dari [[The Tarix Jabrix]] (2008), sebuah film di mana mereka bertindak. Pada 2009, album ini telah terjual lebih dari 75.000 eksemplar. Album ini memenangkan band Pendatang baru terbaik pada 2009 [[AMI Awards]]. Sebelum merilis album kedua mereka, mereka merilis single "Sang Penakluk Api", termasuk pada soundtrack dari [[Si Jago Merah]] (2008).
Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’[[Flexi]]’’ dengan jargon ‘’beuuh’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul ''[[Mencoba Sukses]]''. Album tersebut lahir dengan bantuan [[Mohammad Kautsar Hikmat|Uki]] [[Noah (grup musik)|Noah]], termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus [[Sony BMG Music Entertainment|Sony BMG]]. Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008. Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul ''[[The Tarix Jabrix]]''. Tak hanya membintangi, seluruh soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka.
 
Mereka meluncurkan album kedua mereka, ''[[Misteri Kalajengking Hitam|The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam]]'', pada pertengahan 2009. Pada "Main Serong", mereka menggabungkan riff dari [[Barrett Strong]] "''Money'' (That's What I Want)" dan [[The Clash]] "London Calling". Beberapa lirik berurusan dengan gaya hidup pemuda perkotaan, seperti di "Bebek beringas" dan "Mr. Portal", yang menceritakan tentang sepeda motor favorit dan konflik dengan penjaga keamanan masing-masing. "Rindu Ortu" sangat merdu, campuran gaya gitar [[Bloc Party]] dan irama [[Arctic Monkeys]] . Ini memberitahu seorang migran yang merasa rindu. "SDSB (Seputar Dago Seperti Biasa)" adalah tentang malam di Dago, Bandung. "Main Serong" adalah tentang perselingkuhan. "Gembel Cinta" menyarankan para pendengar untuk tidak berpegang pada hati mereka hancur terlalu lama. "Remaja Masa Kini" menggambarkan pemuda kenakalan. Pada tahun yang sama, mereka bermain di [[The Tarix Jabrix 2]], sekuel The Tarix Jabrix. Film terakhir di mana mereka bermain, [[The Tarix Jabrix 3]], dirilis pada pertengahan Juni 2011.
Jauh sebelum terbentuknya ''The Changcuters'', sewaktu mereka semua masih berada di bangku SMA, ternyata [[Muhammad Iqbal (The Changcuters)|Qibil]] dan [[Erick Nindyoastomo|Erick]] pernah membentuk sebuah grup musik yang bernama Cholesterol bersama dengan [[Nazril Irham|Ariel]] dan [[Mohammad Kautsar Hikmat|Uki]].<ref>{{id}} [http://bandung.detik.com/read/2012/11/13/081535/2089933/486/pulang-kampung-noah-tampil-sempurna detikBandung: ''Pulang Kampung, '''NOAH''' Tampil Sempurna''.]</ref>
 
Pada pertengahan 2011, ''[[Tugas Akhir]]'' dirilis. Ini menarik pengaruh genre dari country, surfing rock, dan rockabilly. Marcel Thee dari Jakarta Globe menggambarkan album sebagai bukan apa-apa tetapi membuang-buang soundwaves. Dia memberi "Tari Getar" sebagai contoh parodi yang satirizes band bergenre besar, terdengar seperti versi miskin klasik "Batman Theme". Dia menulis bahwa single "Only Love" mencoba untuk menunjukkan nuansa santai, tapi gagal karena vokal desah Tria, yang dirampas melodi lemas kekuasaan yang sangat dibutuhkan. "Filosofi Rock N Roll" kera tepi kotor dari rock, dengan inspirasi yang diambil dari Little Richard, lengkap dengan vokal terdistorsi terbungkus reverb berat. Pada "Surfing Di Arab" band dicampur surfing musik rock dan Arab, dengan hasil yang dijelaskan oleh Thee sebagai terdengar seperti lovechild bingung Dick Dale dan Aladdin. Ricky Siahaan dari Rolling Stone Indonesia menulis bahwa album memiliki beberapa lirik yang lucu, seperti di "Bu Lisa", tentang seorang mahasiswa yang jatuh cinta dengan gurunya, dan "Mama Papa Pujaan", pujian kepada orang tua. Dia menggambarkan "Cuaca Ekstrim", yaitu sekitar seseorang yang menangkap dingin, sebagai memiliki nada "serius" tapi memiliki melodi "menarik". Salah satu single dari album ini, "Parampampam", dirilis pada Januari 2011. Lirik bilingual dan mengundang pendengar untuk belajar bahasa Inggris.
 
Pada akhir 2013, The Changcuters kembali dengan merilis album keempat berjudul ''Visualis'' di Jakarta. Lewat album tersebut, The Changcuters itu ingin penikmat album mereka tidak menilai suatu peristiwa dari satu sudut pandang saja. The Changcuters menggarap album berisi 12 lagu itu dua tahun lamanya. Sejak meluncurkan album "Tugas Akhir" (2011), mereka berlima juga membicarakan masa depan band mereka. "Setelah dua tahun godok konsep, 70 persen album, 30 persen mega proyek trilogi. Lalu kasih ke Sony (Music Indonesia)," kata Tria. The Changcuters berencana kembali membuat trilogi album, seperti tiga album terdahulu yang mereka sebut sebagai pencarian jati diri. "''Visualis''" merupakan bagian pertama dari rangkaian trilogi baru mereka. Tria menyebutkan bahwa kalau album ini adalah sebagai album yang mencerminkan diri mereka.
 
Karena keunikan mereka, pihak label mempertahankan kerjasamanya. Meski dialbum ketiga Tria dan kawan-kawan sempat mengatakan kalau ''Tugas Akhir'' merupakan album perpisahan dengan label. Di album keempat ini mereka kembali dengan inovasi baru. "The Changcuters punya brand image yang besar. Makanya sekarang kami bikin konsep baru, inovasi baru. Selain nyanyi, Changcuters punya keunikan sendiri. Paket komplit nyanyi, keterampilan dan lain-lain," pungkas Alexander Sancaya dari pihak Sony Music.
 
Pada pertengahan 2016, The Changcuters mengunggah idiom Hmmm…Sudah Kuduga di lama Twitter, Facebook dan Instagram. “''Hmmm.. Sudah Kuduga”'' ini singel pembuka dari album ''Binauralis'' yang akan dirilis setelah Lebaran 2016 mendatang. ''Binauralis'' adalah lanjutan dari album ''Visualis'' yang dirilis akhir 2013. Menurut Tria, ''Binauralis'' bercerita banyak tentang misteri simbol, kode, cerita, dan apapun di balik unsur pendengaran. “Penggemar atau penikmat musik The Changcuters harus ekstra cermat dalam memahami lirik demi lirik lagu di album ini,” ujar dia.
 
== Diskografi ==