Kerajaan Lan Xang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 98:
Selain pupuh, dokumentasi dilakukan mengenai hal pengobatan, astrologi, dan hukum. [[Musik Lao|Musik]] distandardisasi dengan dan gamelan tradisional kerajaan terbentuk. Raja Visoun juga membangun beberapa kuil atau ''wat'' di seluruh negeri. Ia memilih [[Phra Bang]], patung [[Buddha]] dalam posisi [[mudra]] atau "mengusir rasa takut", sebagai pelindung Lan Xang.{{sfnp|Stuart-Fox| 1998|p=74}} [[Phra Bang]] sebelumnya adalah pemberian dari [[Angkor]] dari mertua Fa Ngum yang dibawa oleh istrinya Keo Kang Ya. Menurut tradisi, patung tersebut dibuat di [[Sri Lanka]], yang merupakan pusat kebudayaan [[Therevada]], dibuat dari ''thong'', campuran emas dan perak.{{sfnp|Tossa|Nattavong|MacDonald |2008|p=116–117}}{{sfnp|Simms| 1999|p=37–39}}
[[Phra Bang]] sebelumnya berada di [[Vientiane]], sebagian karena masih kuatnya kepecayaan [[animisme]] di [[Muang Sua]].{{sfnp|Stuart-Fox| 1998|p=53}} Patung [[Phra Bang]] sangat disucikan sehingga nama [[Muang Sua]] diganti menjadi ''[[Luang Prabang]]''.
[[File:Luang Prabang Vat Wisunarat Buddhas Statues.jpg|thumb|right|Wat Visoun, Luang Prabang]]
=== Lanna dan perang melawan Ayutthaya ===
Raja [[Photisarath]] (1520–1550) merupakan salah satu raja termasyhur Lan Xang. Ia menikahi Nang Yot Kham Tip dari Lanna untuk menjadi permaisurinya dan. Ia juga menikahi bangsawan-bangsawan Ayutthaya dan juga [[Longvek]].{{sfnp|Simms| 1999|p=56}} Photisarath adalah penganut ajaran Budha yang taat. Ia menajadikan agama Budha agama negara di Lan Xang. Pada tahun 1523, ia meminta salinan [[Tripiṭaka]] dari Raja Kaeo di Lanna dan pada tahun 1527 ia menghapus praktik [[Satsana Phi|pemujaan arwah]]. Pada tahun 1532, masa damai di Lan Xang berkahir ketika Muang Phuan memberontak. Photisarath membutuhkan dua tahun untuk menekan pemberontakan tersebut.{{sfnp|Simms| 1999|p=56–61}}{{sfnp|Stuart-Fox| 1998|p=74–75}}{{sfnp|Viravong| 1964| p=50–51}}
Pada tahun 1533, ia memindahkan ibukota kerajaan ke [[Vientiane]], yang saat itu merupaan ibukota perdagangan Lan Xang yang berlokasi di sisi Sungai [[Mekong]], ke arah hilir dari ibukota lama [[Luang Prabang]]. Vientiane merupakan kota utama Lan Xang dan berada di perpotongan jalur perdagangan yang membuatnya juga rentan terhadap invasi. Pemindahan tersebut dilakukan Photisarath untuk mengatur negerinya dengan lebih baik dan sebagai penyeimbang terhadap provinsi terluar yang berbatasan dengan Đại Việt, [[Ayutthaya (kota)|Ayutthaya]], serta [[Burma]].{{sfnp|Simms| 1999|p=56–61}}{{sfnp|Stuart-Fox| 1998|p=74–75}}{{sfnp|Viravong| 1964| p=50–51}}
Pada tahun 1539, ia melakukan ziarah ke [[That Sikhottabong|Sikhottabong]] dan membangun [[That Phanom]] untuk memperkuat Lan Xang di selatan. Pada tahun yang sama pula, Photisarath menerima suaka seorang bangsawan [[orang Thai|Thai]] yang meminta perlindungannya dari Raja [[Chairacha]] dari Ayutthaya akibat pemeberontakannya yang gagal. Kejadian tersebut berujung pada serangan penuh terhadap Lan Xang yang mampu dikalahkan di ''Sala Kham'' tahun 1540.{{sfnp|Simms| 1999|p=56–61}}{{sfnp|Stuart-Fox| 1998|p=74–75}}{{sfnp|Viravong| 1964| p=50–51}}
Lanna yang semakin lemah kini memiliki beberapa sengketa takhta selama dekade 1540-an. Invasi datang dari [[Burma]] yang diikuti invasi tahun 1545 dari Ayutthaya. Keduanya berhasil dilumpuhkan meskipun banyak desa-desa yang diserang hancur. Lan Xang menurunkan bantuan pasukan untuk mendukung Lanna. Sebagai balasannya, Chairacha memimpin pasukan kedua pada tahun 1547 untuk mengambil [[Chiang Mai]] namun ia pasukannya dapat dikalahkan kembali dan dipaksa mundur ke Ayutthaya dengan ia nyaris meninggal dalam proses kembalinya.{{sfnp|Wyatt|2003|p=78}}
Persengketaan takhata di Lanna berlanjut namun karena letak Lanna yang berada di antara negara agresif yaitu Burma dan Ayutthaya, stabilitas dipulihkan kembali. Sebagai hadiah atas bantuannya dalam menghadapi Ayutthaya serta keterikatan keluarganya terhadap Lanna, Raja Photisarath melalui putranya, Pangeran [[Setthathirath]], ditawarkan untuk memangku takhta Lanna. Setthathirath pada 1547 dinobatkan sebagai raja di Chiang Mai. Lan Xang berada di kekuatan politik tertingginya dengan Photisarath sebagai Raja Lan Xang dan putranya yaitu Setthathirath sebagai Raja [[Lanna]]. Seperti tercatat di dalam ''Hikayat Chiang Mai'', Setthathirath mengambil kepemilikan [[Budha Zamrud]] sebagai pelindung pribadinya (yang kelak menjadi pelindung Vientiane) dan menikahi Putri Nang Thip dan Nang Tonkham.{{sfnp|Wyatt|Wichienkeeo| 1995| p=118–119}}
Kedamaian berakhir ketika pada tahun 1548, [[Perang Burma-Siam (1547–1549)|Burma menginvasi Ayutthaya]] namun tidak berhasil merebut ibukotanya. Pada tahun yang sama, Burma mendekat ke Photisarath dan menawarkan persekutuan. Photisarath menolak tawaran tersebut namun tidak pula mendukung Ayutthaya yang delapan tahun sebelumnya gagal menginvasi Lan Xang. Pada tahun 1550, Photisarath kembali ke Luang Prabang, namun meninggal dalam kecelakaan saat menaiki gajah di depan 15 diplomat negara lain.{{sfnp|Simms| 1999|p=64–68}}
==Catatan kaki==
|