Batuan metamorf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 6:
 
== Mineral - mineral metamorfik ==
KONTOL
Mineral metamorfik adalah mineral yang terbentuk hanya pada suhu dan tekanan tinggi terkait dengan proses metamorfosis. Mineral ini, yang dikenal sebagai [[Indeks mineral|mineral - mineral indeks]], termasuk [[silimanit]], [[kyanit]], [[staurolit]], [[andalusit]], dan beberapa [[garnet]].
 
Mineral lainnya, seperti [[olivin]], [[piroksen]], [[Amfibol|ampibol]], [[mika]], [[feldspar]], dan [[kuarsa]] dapat ditemukan dalam batuan metamorf, tetapi belum tentu merupakan hasil dari proses metamorfisme. Mineral ini terbentuk selama kristalisasi batuan beku. Mereka stabil pada suhu dan tekanan tinggi yang secara kimia tidak berubah ketika selama terjadinya proses metamorfisme. Namun, semua mineral stabil hanya dalam batas-batas tertentu, dan adanya beberapa mineral dalam batuan metamorf menunjukkan perkiraan suhu dan tekanan di mana mereka terbentuk.
 
Perubahan ukuran partikel batuan selama proses metamorfisme disebut [[rekristalisasi]]. Misalnya, kristal [[kalsit]] kecil pada [[batugamping]] berubah menjadi kristal yang lebih besar di [[marmer]] pada batuan metamorf, atau dalam batupasir yang termetamorfosis, rekristalisasi dari kuarsa asal butir-butir pasir menghasilkan kuarsit yang sangat kompak, atau biasa disebut dengan metakuarsit, di mana kristal kuarsa yang lebih besar biasanya saling bertautan. Baik suhu maupun tekanan yang tinggi berkontribusi terhadap rekristalisasi. Temperatur yang tinggi memungkinkan [[atom]] dan [[ion]] dalam kristal padat untuk bermigrasi, sehingga membentuk suatu susunan pada kristal, sementara tekanan tinggi menyebabkan pelarutan kristal dalam batuan di titik kontak mereka.
 
== Foliasi ==