Mengenai orang tuanya, dia menyatakan "sangat konservatif" dalam banyak cara selama masa kecilnya, dia ditekankan "untuk menikah dengan salah satu sepupu jauh nya," seperti yang telah dilakukan ibunya<ref name=jakar/>. Kepada '' The Huffington Post '', Ia menyatakan bahwa ia dibesarkan dengan harapan dirinya akan tumbuh menjadi seorang gadis Muslim yang layak yang akan terus melestarikan identitas agama dan etnis nya dengan hati-hati yang berkembang melalui masa kanak-kanak dan remaja untuk mendapatkan cinta dari orang kaya dan dihormati dari masyarakat. Tapi, dia mengatakan bahwa dirinya tumbuh untuk membenci pernikahan dan mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak ingin menikah. Diyah mengatakan itu semua saat masih di sekolah tinggi<ref name=jakar/>.
Meskipun konservatisme dalam keluarga mereka, bagaimanapun, orang tua Diyah yang memungkinkannya untuk menerima semua budaya Barat, yaitu dari acara televisi [[Full House]], Roseanne di MTV<ref name=jakar/>. Bahkan Diyah mempelajari sendiri [http://www.majupenerjemah.top [bahasa Inggris]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-17}}</ref>] dengan menonton komedi situasi seperti [[The Cosby Show]], Roseanne, [[Seinfeld]] dan [[Full House]], yang semuanya menampilkan teks dalam [http://www.majupenerjemah.top [Bahasa Indonesia]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-17}}</ref>]<ref name=beast>{{cite web|last =Marrero|first =Antonia|title =Young Muslim Comic Takes On Fundamentalists|work =The Daily Beast|date =May 19, 2014|url =http://www.thedailybeast.com/articles/2014/05/19/young-muslim-comic-takes-on-fundamentalists.html}}</ref>. Dari waktu masih SD, Diyah mengatakan bahwa ia menikmati serial sitkom dari [[Amerika Serikat]] dan ragam komedi lainnya<ref name=huff/>. Sekitar waktu masih di sekolah menengah, ia menemukan bahwa bintang-bintang dari acara favoritnya sebenarnya adalah [[pelawak tunggal]]. Tujuannya pun menjadi jelas<ref name=beast/>. Ketika pada tahun 2009, dia menonton sebuah DVD dari [[Robin Williams]] berjudul ''"Live in Broadway"'' beberapa kali, dia lanjutlsnjut untukuntk menekuni dunia komedi. Dia mulai melakukan stand-up, yang menurutnya mengajarkannya untuk benar-benar jujur dengan diri sendiri, pengalaman dan kelemahannya. Dia mulai dengan materi singkat tentang dirinya yang menjadi seorang pembantu-tua di mata keturunan masyarakat Arab. Seiring waktu ia mulai menangani isu-isu dalam Islam seperti kekerasan<ref name=huff/>.
Diyah meraih gelar sarjana jurusan [http://www.majupenerjemah.top Bahasa Inggris] dari [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) di [[Yogyakarta]] pada tahun 2009. Skripsinya adalah tentang ''stand-up comedy''. Pada November 2014, ia menyelesaikan pendidikan S2 dan memperoleh gelar master di UGM<ref name=jakar/>.
== Karier ==
Sejak 2009, Diyah telah bekerja penuh sebagai seorang interpreter profesional dan [http://www.majupenerjemah.top penerjemah]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-17}}</ref><ref name=jakar/>. Di waktu luangnya, dia melakukan kegiatan berkomedi. Diyah muncul di saluran televisi swasta, di tempat-tempat lokal di Jakarta, dan ikut ambil bagian dalam acara panggung dengan komedian lainnya<ref name=huff/>. Selama beberapa penampilannya di TV, produser telah memintanya untuk mensensormenyensor materinya sendiri, mengatakan bahwa materinya terlalu konseptual, teoretis, sarat dengan pesan. Tapi Diyah merasa terdorong untuk bertahan, hidup dalam masyarakat di mana perempuan publik dicambuk karena menjadi korban kekerasan<ref name=beast/>.
Salah satu acara televisi yang pernah Diyah ikuti adalah acara [[Stand Up Comedy Show]] dan kompetisi [[Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV]] pertama pada tahun 2011, di mana Diyah lolos melalui audisi di [[Yogyakarta]]. Kompetisi tersebut mencatatkan namanya sebagai komika wanita berhijab pertama di [[Indonesia]]. Namun dalam kompetisi tersebut, Diyah hanya tampil satu kali dengan materinya yang masih kental dengan Islam dan Perempuan. Setelah itu, Diyah akhirnya harus mengundurkan diri karena alasan untuk lebih fokus melanjutkan pendidikannya, meskipun akhirnya Diyah kembali muncul di babak ''grand final'' yang mempertemukan [[Ryan Adriandhy]] dan [[Insan Nur Akbar]] tersebut.
|