Ilmu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Some change regardings "useless" opening, and change in a subsection |
||
Baris 1:
[[Berkas:Estudiante INTEC.jpg|thumb|right|272px|Sebuah eksperimen demi perkembangan ilmu pengetahuan.]]
Ilmu bukan sekadar [[pengetahuan]] (''knowledge''), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat [[metode]] yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari [[epistemologi]].
Baris 10:
Kata ilmu dalam bahasa Arab "''ilm''"<ref>Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qu'ran, Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7.</ref> yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui objek kajian. Istilah ilmu pengetahuan artinya memahami nama objek kajian terbatas. Kajian terbatas maksudnya batasan ilmu yang dikaji namanya ditetapkan lebih dahulu sesuai bidang kajian dan pembahasan, sesuai dengan metode berpikir, bahasa, ilmiah dan alamiah, seperti Ilmu Sosial budaya, ilmu Ekonomi Pembangunan, Ilmu Ekonomi Perdagangan
==
Ilmu terbagi atas ilmu alamiah dan ilmu sosial. Ilmu Alamiah adalah ilmu yang mempelajari alam dan manusia serta seluruh isi nya dan merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, sedangkan ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari semua aspek kemanusiaan atau metode ilmiah untuk mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Kategori baru dapat diturunkan dari 2 bidang ilmu di atas, yaitu ilmu terapan yang mengedepankan aplikasi dari suatu bidang keilmuan. Dari berbagai jenis keilmuan, ada sifat umum yang harus dimiliki, yang disebut sebagai sikap ilmiah, yaitu :
# [[Objektivitas (ilmu)|Objektif]]. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
# [[Metodis]] adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
|