Suku Dayak Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 99:
 
Dapat dipastikan bahwa 90 persen bahasa Madagaskar berakar dari bahasa Dayak Ma’anyan yang tinggal di Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Kesamaan bahasa itu yang membuat Dayak Ma’anyan awalnya diduga sebagai leluhur Madagaskar.<ref>https://eprints.uns.ac.id/5115/1/187911011201108011.pdf</ref>
Riset genetika yang dilakukan peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan bahwa genetika Dayak Ma’anyan berbeda dengan orang Madagaskar. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan pada jurnal Nature Scientific Reports edisi 18 Mei 2016.<ref>http://www.nature.com/articles/srep26066</ref><ref>http://news.detik.com/berita/2855830/dari-indonesia-bagian-mana-28-perempuan-nenek-moyang-orang-madagaskar</ref>
 
Sejumlah peneliti dari Universitas Toulouse, Perancis dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah mencocokkan genetika orang Madagaskar dengan seluruh data genetik orang Indonesia lainnya. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan kecocokan genetika orang Madagaskar dengan orang Banjar. Orang Banjar sendiri terbentuk dari percampuran Dayak Ma’anyan dengan Melayu. Percampuran itu diduga terjadi karena kegiatan perdagangan lintas pulau di Nusantara sejak sekitar abad ke-5, dan diduga semakin intensif di era Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7. Orang Melayu yang menjadi nenek moyang orang Banjar ini memiliki kemiripan genetik populasi di Semenanjung Malaysia saat ini. Komposisi orang Banjar adalah 76-77 persen Melayu dan 23-24 persen Dayak Ma’anyan.