Turah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox film
'''''Turah''''' adalah film drama berbahasa [[Tegal]] produksi Fiction pada tahun [[2016]]. Film berdurasi 79 menit, ini disutradarai oleh [[Wicaksono Wisnu Legowo]], dengan menampilkan para aktor antara lain [[Yono Daryono]], [[Rudi Iteng]], [[Ubaidilah]], [[Firman Hadi]], [[Slamet Ambari]], [[Bontot Sukandar]], [[Narti]], dan lain-lain. ''Turah'' menceritakan tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang di [[Kota Tegal]] yang mengalami isolasi selama bertahun-tahun yang kemudian memunculkan berbagai problema. Tahun [[2016]], film ini masuk nominasi dalam [[Jogja-Netpac Film Festival]].<ref>Suara Merdeka [http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kisah-warga-kampung-tirang-diangkat-ke-layar-lebar/ Kisah Warga Kampung Tirang Diangkat ke Layar Lebar] diakses 23 November 2016</ref><ref>DPRD Kota Tegal [http://dprd-tegalkota.go.id/index.php/news/1494-kisah-warga-kampung-tirang-diangkat-ke-layar-lebar Kisah Warga Kampung Tirang Diangkat ke Layar Lebar] diakses 23 November 2016</ref><ref>Singapore International Film Festival [http://sgiff.com/browse-all-films/by/section-silver-screen-awards/ Daftar peserta] diakses 23 November 2016</ref>
| name = {{BASEPAGENAME}}
| image = Poster_Turah.jpg
| image size = 230px
| alt =
| caption =
| director = Wicaksono Wisnu Legowo
| producer = [[Ifa Isfansyah]]
| writer = Wicaksono Wisnu Legowo
| narrator =
| starring = [[Ubaidilah]]<br>[[Yono Daryono]]<br>[[Rudi Iteng]]<br>[[Firman Hadi]]<br>[[Sunarti]]<br>[[Bontot Sukandar]]
| music =
| maintheme =
| cinematography =
| editing =
| studio =
| distributor = Fiction
| released = {{start date|2012|12|20}}
| script =
| film of location = [[Kota Tegal]]
| runtime = 79 menit
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
| language = [[Bahasa Jawa]] dialek [[Tegal]]
| budget =
| gross =
| network =
| preceded by =
| followed by =
}}
'''''Turah''''' adalah film drama berbahasa [[Tegal]] produksi Fiction pada tahun [[2016]]. Film berdurasi 79 menit, ini disutradarai oleh [[Wicaksono Wisnu Legowo]], dengan menampilkan para aktor antara lain [[Yono Daryono]], [[Rudi Iteng]], [[Ubaidilah]], [[Firman Hadi]], [[Slamet Ambari]], [[Bontot Sukandar]], [[NartiSunarti]], dan lain-lain. ''Turah'' menceritakan tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang di [[Kota Tegal]] yang mengalami isolasi selama bertahun-tahun yang kemudian memunculkan berbagai problema. Tahun [[2016]], film ini masuk nominasi dalam [[Jogja-Netpac Film Festival]].<ref>Suara Merdeka [http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kisah-warga-kampung-tirang-diangkat-ke-layar-lebar/ Kisah Warga Kampung Tirang Diangkat ke Layar Lebar] diakses 23 November 2016</ref><ref>DPRD Kota Tegal [http://dprd-tegalkota.go.id/index.php/news/1494-kisah-warga-kampung-tirang-diangkat-ke-layar-lebar Kisah Warga Kampung Tirang Diangkat ke Layar Lebar] diakses 23 November 2016</ref><ref>Singapore International Film Festival [http://sgiff.com/browse-all-films/by/section-silver-screen-awards/ Daftar peserta] diakses 23 November 2016</ref>
 
==Latar belakang==
Di pesisir pantai utara, dekat dengan Pelabuhan Tegalsari [[Kota Tegal]], ada sebuah perkampungan yang berdiri di atas tanah timbul. Kampung tersebut dikelilingi oleh air laut dan termasuk wilayah kategori miskin serta terpencil. Listrik menyala hanya pada malam hari serta tidak ada air bersih. Oleh masyarakat sekitar, kampung itu dikenal sebagai Kampung Tirang. Kondisi tersebut menginspirasi sineas muda Tegal, Wicaksono Wisnu Legowo, untuk mengangkat kisah hidup para warga di Kampung Tirang melalui film layar lebar dengan lakon ''Turah''. Proses produksi film itu dilaksanakan di Kampung Tirang, dengan menggandeng para aktor [[teater]], wartawan, dan masyarakat sekitar. Film ini menggambarkan problema sosial kondisi masyarakat setempat.
 
==Sinopsis==
Kerasnya persaingan hidup menyisakan orang-orang kalah di Kampung Tirang. Mereka dijangkiti pesimisme dan diliputi perasaan takut. Terutama kepada Darso, juragan kaya yang telah memberi mereka ‘kehidupan’. Pakel, sarjana penjilat di lingkaran Darso dengan pintar membuat warga kampung makin bermental kerdil. Situasi tersebut memudahkannya untuk terus mengeruk keuntungan. Setitik optimisme dan harapan untuk lepas dari kehidupan tanpa daya hadir pada diri Turah dan Jadag. Peristiwa-peristiwa terjadi, mendorong Turah dan Jadag untuk melawan rasa takut yang sudah akut dan meloloskan diri dari narasi penuh kelicikan. Ini adalah usaha sekuat daya dari mereka, orang-orang di Kampung Tirang, agar mereka tidak lagi menjadi manusia kalah, manusia sisa-sisa.
 
==Lihat pula==
* [[Sang Penari]]
 
==Para pemain==
Baris 11 ⟶ 46:
* [[Slamet Ambari]]
* [[Bontot Sukandar]]
* [[NartiSunarti]]
 
==Referensi==