Cilongok, Banyumas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Lihat Pula: perbaikan isi templat
mengambil sumber dari http://cilongokkec.banyumaskab.go.id/
Baris 6:
|nama dati2 =Banyumas
|nama camat =
Sujarwoto, S.H, M.H.
Alex Wibawa Manurung
|luas =79 km²
|penduduk =-
Baris 13:
}}
 
'''Cilongok''' adalah sebuah kecamatan di [[Kabupaten Banyumas]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Nama Kecamatan Cilongok di ambil dari salah satu desa dalam kecamatan ini yaitu Desa Cilongok. Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan tahun 1950an Desa Cilongok merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Cilongok, kemudian pemerintahan berpindah ke tempat yang di tempati sekarang yaitu sekitar 500 m dari kantor lama di Desa Cilongok tepatnya di Desa Pernasidi RT 03 RT 03 (berbatasan dengan Desa Cilongok)
'''Cilongok''' adalah sebuah kecamatan di [[Kabupaten Banyumas]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
Asal usul nama Cilongok
 
Dari beberapa sumber yang kami peroleh, ada beberapa pendapat tentang asal-usul  nama Cilongok, yaitu :
 
1.      Menurut Bapak Siyam, selaku Kepala Dusun Desa Cilongok. Menceritakan bahwa dahulu kala ada seorang kakek yang bernama kaki Cilongok.
 
2.      Menurut sesepuh Desa Cilongok. Menceritakan bahwa menurut legenda yang ada dimasyarakat Cilongok berasal dari kata Ci yang artinya air dan Longok yang artinya muncul. Jadi Cilongok itu bermakna mata air yang muncul dari tanah.
 
Dari beberapa sumber diperoleh keterangan bahwa Cilongok merupakan perbatasan sebelah timur kerajaan Pajajaran. Dikarenakan tidak adanya penjaga perbatasan sebelah timur kerajaan, maka sang raja membuat sayembara “Barang siapa yang paling kuat maka dia yang akan menjadi penjaga perbatasan”. Terdengarlah sayembara tersebut oleh tiga bersaudara yaitu Ki Suramerta, Ki Candrageni, dan Ki Jambe Wangi. Ki Suramerta dan Ki Candrageni sangat berambisi untuk memenangkan sayembara tersebut, sedangkan Ki Jambe Wangi tidak terlalu berambisi. Pertarungan antar ketiganya pun tidak bisa terelakan lagi. Mereka bertarung bertarung dibawah makam Ki Suramerta (sekarang). Disana terjadi ledakan hebat membentuk kedung yang mengeluarkan air. Masyarakat yang terkejut dengan ledakan tersebut menengok  ke sumber ledakan. Kemudian tempat tersebut dinamakan Cilongok. Kata Cilongok terdiri dari dua kata, yaitu kata Ci dan Longok. Ci berasal dari bahasa Sunda yang berarti air, sedangkan Longok berasal dari bahasa Jawa yang berarti menengok. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh Ki Jambe Wangi yang kemudian dijuluki Ki Cilongok, sesuai dengan tempat pertarungan tersebut.
 
Kecamatan Cilongok merupakan salah satu kecamatan di Wilayah Kabupaten Banyumas, secara geografis Kecamatan Cilongok mempunyai batas-batas sebagai berikut :
 
Sebelah utara       :    Kabupaten Pemalang
 
Sebelah timur       :    Kecamatan Karanglewas
 
Sebelah selatan   :    Kecamatan Patikraja dan Purwojati
 
Sebelah Barat      :    Kecamatan Ajibarang
 
Cilongok dikenal sebagai daerah penghasil gula merah. Cilongok mempunyai sebuah kawasan wisata alam bernama '''[[Curug Cipendok|Wanawisata Curug Cipendok]]'''. Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 100 meter, langsung di bawah hutan [[Gunung Slamet]]. Terdapat juga [[Telaga Pucung]] dan kawasan perkebunan sayur. Pusat pemerintahan Cilongok ada di Pernasidi namun pusat kegiatan dan perekonomian ada di Desa Cilongok.