Batavia (kapal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 126:
 
Pada 25 September 1999, ''Batavia'' yang baru dibawa ke Australia dengan menggunakan [[tongkang]], dan ditambatkan di [[Australian National Maritime Museum|Museum Maritim Nasional]] di Sydney. Pada 2000, ''Batavia'' dijadikan kapal bendera Tim Olimpiade Belanda semasa [[Olimpiade Musim Panas 2000|Olimpiade 2000]]. Selama berlabuh di Australia, kapal ini pernah [[kapal tunda|ditunda]] ke laut lepas, kemudian dibiarkan berlayar sendiri. Pada 12 Juni 2001, kapal ini kembali ke ''Bataviawerf'' di Lelystad, dan dijadikan pajangan bagi para pengunjung. Pada malam hari tanggal 13 Oktober 2008, kebakaran melanda seluruh kawasan galangan kapal. Bengkel-bengkel museum, hanggar, toko-toko, kantor-kantor, bagian dari sebuah rumah makan, dan seperangkat layar jahitan tangan habis dimakan api, tetapi replika "[[De Zeven Provinciën (1665)|''De Zeven Provinciën'']]" di dekatnya tidak mengalami kerusakan. ''Batavia'' yang sedang ditambatkan sama sekali tidak terkena dampak kebakaran.
 
==Publikasi dan media lain==
[[File:Ongeluckige voyagie vant schip Batavia (Frontispiece).jpg|thumb|Halaman judul dari pamflet ''Ongeluckige voyagie van 't schip Batavia'' (1647) oleh [[Francisco Pelsaert]]]]
Daftar di bawah ini bersifat selektif – ketertarikan terhadap peristiwa kandasnya ''Batavia'' telah menciptakan sebuah industri – dengan ditulisnya banyak buku dan artikel lain, selain yang tertera di bawah ini.
* 1647 – Komodor Pelsaert wafat setahun sesudah kandasnya ''Batavia'', meninggalkan jurnalnya mengenai peristiwa-peristiwa itu. Jurnal ini, serta pamflet ''Ongeluckige voyagie van 't schip Batavia'' (''Pelayaran malang kapal Batavia''), terbit pada 1647, yang memungkinkan ditemukannya bangkai kapal.
* 1897 – ''[[Tragedi Abrolhos]]'' karya [[Willem Siebenhaar]], sebuah terjemahan dari ''Ongeluckige voyagie''. Dibeli dan didanai oleh saudagar guano Florance Broadhurst (lihat artikel mengenai [[Charles Edward Broadhurst]] dan keluarganya), terjemahan ini akhirnya diterbitkan dalam surat khabar mingguan [[Western Mail (Australia Barat)|''Western Mail'']]. Uraian peristiwa dalam tulisan ini juga dijadikan dasar penulisan sebuah novel berjudul ''Marooned on Australia'' (1896), karya penjelajah [[Ernest Favenc]]. Peristiwa-peristiwa tersebut juga ditampilkan dalam ''Sailorman's ghosts'' (1940) karya [[Malcolm Uren]], dan drama radio karya [[Douglas Stewart (pujangga)|Douglas Stewart]], ''Shipwrecked'' (1947).
* 1963 – Penulis Australia ternama [[Henrietta Drake-Brockman]] menghasilkan sebuah karya tulis non-fiksi yang komprehensif berjudul ''Voyage to Disaster''. Penulisannya menyita waktu Drake-Brockman selama sepuluh tahun. Ia juga menulis sebuah cerita fiksi berdasarkan kisah ''Batavia'', ''The Wicked and the Fair'' pada 1957. Hasil penelitian Drake-Brockman inilah, dibantu wartawan Hugh Edwards (termasuk memperhitungkan selisih antara mil laut Belanda awal abad ke-17 dan mil laut Inggris), yang menuntun para penyelam mencapai lokasi bangkai kapal.
* 1966 – Wartawan [[Hugh Edwards (wartawan)|Hugh Edwards]] menerbitkan sebuah karya tulis mengenai bangkai kapal dan penemuannya oleh Dave Johnson, Max dan Graham Cramer, serta Greg Allen, dengan judul ''[[Islands of Angry Ghosts]]: Murder, Mayhem and Mutiny'' (1966).
* 1970-an dan 80-an – Riwayat ''Batavia'' diceritakan kembali oleh sejumlah penulis, termasuk puisi Lee Knowles ''"Batavia incident"'' dalam ''Cool Summers'', ''"Batavia Suite"'' karya [[Hal Gibson Pateshall Colebatch|Hal Colebatch]], rangkaian puisi Mark O'Connor ''The Batavia'', dan dalam ''The Bellarmine Jug'' karya [[Nicholas Hasluck]].
* 1970-an dan 1980-an - Western Australia Museum menerbitkan laporan-laporan mengenai ekskavasi dan penelitian bangkai kapal Batavia. Terbitan ini didasarkan pada laporan arkeologi Jeremy Green.<ref name="green"/>
* 1990 – Buku karya Deborah Lisson, ''The Devil's Own'', yang ditujukan bagi pembaca remaja, juga didasarkan atas riwayat dahagi dan pembantaian penumpang dan awak ''Batavia''. Buku ini memenangkan penghargaan ''Western Australian Premier's Award'' pada 1991.
* 1991 – Sebuah cabang alur cerita (''sub-plot'') dalam novel karya [[Gary Crew]], ''[[Strange Objects]]'', mengisahkan tentang dua orang pria yang berlayar dengan ''Batavia'', Wouter Loos, dan Jan Pelgrom.
* 1993 – Buku karya Philippe Godard, ''The First and Last Voyage of the Batavia'', memuat ilustrasi berlimpah, serta rincian pengerjaan, tujuan, dan tentunya peristiwa-peristiwa traumatis di kepulauan off the West Australian coast. At the end of the book is an English translation of Pelsaert's pamphlet regarding the events on ''Batavia''. The construction of ''Batavia's'' second incarnation is also covered, with a number of detailed photographs of the new ship.
* 1995 – [[Prospero Productions]] membuat sebuah film dokumenter sepanjang 52 menit berjudul ''Batavia Wreck, mutiny and murder'', film dibuat di lokasi kejadian sesungguhnya.
* 2000 – Novel karya Arabella Edge, ''The Company'', juga didasarkan pada peristiwa-peristiwa tahun 1629, demikian pula dengan novel karya [[Kathryn Heyman]], ''The Accomplice'' (2003). Jika Edge mengisahkan peristiwa itu dari sudut pandang Cornelisz, pemimpin pendahagi, ''The Accomplice'' Heyman didasarkan atas nasib malang Judith Bastiaansz, putri pendeta.
* 2000 – Riwayat Batavia diceritakan kembali dalam sebuah drama radio sepanjang satu jam, ''Southland'', ditulis oleh D. J. Britton dan disiarkan pada bulan September 2000 oleh [[BBC Radio 4]].
* 2001 – Riwayat Batavia diceritakan kembali dalam bentuk opera, berjudul ''[[Batavia (opera)|Batavia]]'', digubah oleh [[Richard Mills (pencipta lagu)|Richard Mills]] dan pertama kali dipentaskan oleh [[Opera Australia]].
* 2002 – Arsitek [[Frits van Dongen]], perancang grafis {{Interlanguage link multi|Kees Nieuwenhuijzen|nl}}, dan pujangga [[Gerrit Kouwenaar]] membangun sebuah kompleks apartemen di Amsterdam yang dinamakan Batavia. Sebuah puisi tentang kapal Batavia dicetak pada dinding bangunan itu.<ref>[http://www.classic.archined.nl/news/0011/batavia_tasmania.html ArchiNed Nieuws], situs jaringan terkait gedung apartemen "Batavia" di Amsterdam, diakses 3 Desember 2007.</ref>
* 2002 – Buku karya sejarawan [[Mike Dash]], ''[[Batavia's Graveyard]]: The True Story of the Mad Heretic Who Led History's Bloodiest Mutiny'', menuturkan keseluruhan kisah dengan sangat terperinci melebihi yang sudah-sudah, menggunakan sejumlah besar arsip Belanda sebagai sumber untuk menggali lebih dalam masa lalu Cornelisz, serta beberapa penumpang dan awak ''Batavia''.
* 2006 – Penulis [[Simon Leys]] menerbitkan ''The Wreck of the Batavia: A True Story'', mengisahkan nasib ''Batavia'' dan para awaknya. Versi bahasa Perancisnya, ''Les Naufragés du Batavia'' (2003), memenangi [[Guizot Prize]].
*2010 – Penulis Greta van der Rol menerbitkan ''Die a Dry Death'', sebuah novel sejarah berdasarkan kejadian-kejadian nyata peristiwa kandasnya ''Batavia''. Novel ini memberikan argumentasi bagi ketidakbersalahan nakhoda ''Batavia'', Adriaen Jacobsz. (2010)
*2010 – ''The Blue-eyed Aborigine'' karya Rosemary Hayes adalah sebuah novel sejarah untuk kalangan remaja yang berisi kisah seorang penyintas kapal kandas. portraying a wreck survivor's story.<ref>London: Frances Lincoln. ISBN 978-1-84780-078-7.</ref>
*2011 – ''Batavia'' karya [[Peter FitzSimons]] adalah sebuah buku non-fiksi kreatif mengenai ''Batavia''.
*2014 – ''Hell & High Water'' dengan musik oleh Matthew Samer dan lirik oleh Jacqueline Ozorio & Kieran Davey adalah sebuah drama musikal, dibuat sebagai sebuah produksi semi-pentas di ''Queensland Conservatorium'', Brisbane, Australia, dan pertama kali direncanakan pada 2007.
*2016 - ''Batavia'', karya Shabbir Khanbhai dan Paul Dickson, dalah sebuah drama radio empat babak yang diadaptasi dari kisah kandasnya Batavia. Produksinya dirampungkan oleh para mahasiswa musik dan drama yang ambisius dari [[Australian National University]], dengan musik oleh Gen Kinoshita.
*2016 - [[Russell Crowe]], via his movie production company Fear of God, telah membeli hak untuk mengangkat kisah kandasnya Batavia menjadi sebuah film berdasrkan buku terbitan 1966, ''[[Islands of Angry Ghosts]]'', karya [[Hugh Edwards (wartawan)|Hugh Edwards]]. Jika produksinya berlanjut, maka diperkirakan akan berlangsung selama beberapa tahun karena buku itu sendiri pertama-tama harus diadaptasi menjadi sebuah naskah film.<ref>http://www.abc.net.au/news/2016-03-29/russell-crowe-buys-rights-to-batavia-book-island-of-angry-ghosts/7282468</ref>
 
==Lihat pula==