Batavia (kapal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 66:
Pada 4 Juni 1629, kapal ''Batavia'' melanggar [[Terumbu]] ''Morning Reef'' di dekat [[Gugus Wallabi|Pulau Beacon]] ({{coord|28|29|25|S|113|47|36|E|scale:100000_type:isle_region:AU|display=inline,title}}), bagian dari Kepulauan [[Houtman Abrolhos]] di lepas pantai Australia Barat.<ref name="museum-wa" /> Dari keseluruhan 322 orang yang ikut dalam pelayaran, sebagian besar penumpang dan awak kapal berhasil mencapai pantai, sementara 40 orang tenggelam. Para penyintas, termasuk wanita dan kanak-kanak, selanjutnya diungsikan ke kepulauan terdekat dengan menggunakan [[sekoci]] dan [[sekoci layar]] kapal. Pemantauan awal atas kepulauan itu tidak berhasil menemukan air tawar dan hanya mendapatkan sedikit bahan makanan (singa laut dan burung). Pelsaert menyadari gentingnya situasi dan memutuskan untuk mencari air tawar di daratan Australia.
 
Sekelompok orang yang terdiri atas KaptenNakhoda Jacobsz, Francisco Pelsaert, perwira-perwira kapal senior, beberapa awak kapal, dan beberapa penumpang bertolak meninggalkan lokasi kandas dengan sebuah sekoci panjang (juga sudah dibuat replikanya) berukuran 30-ft (9.1 m), guna mencari [[air minum]]. Setelah gagal menemukan sumber air di daratan Australia, mereka meninggalkan para penyintas lainnya dan berlayar ke utara menentang bahaya menuju kota Batavia (sekarang [[Jakarta]]). Pelayaran yang tercatat sebagai salah satu bukti kepiawaian bernavigasi dengan kapal terbuka ini menghabiskan masa 33 hari, dan yang luar biasa adalah seluruh penumpangnya selamat.
 
Sesampainya di Batavia, [[serang (jabatan)|serang kapal]], seorang pria bernama Jan Evertsz, ditahan dan dihukum mati atas dakwaan lalai dalam tugas dan "berperilaku tidak senonoh" sebelum kapal kandas (ia dicurigai ikut berkomplot). Jacobsz juga ditahan atas dakwaan lalai dalam tugas, meskipun keterlibatannya dalam rencana dahagi sama sekali di luar dugaan Pelsaert.