Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 34:
{{utama|Ka'bah}}
[[Berkas:Mecca.JPG|thumb|Foto Masjidil Haram dan Ka'bah.]]
=== Masa Rasulullah ===
Masjidil Haram sejak dibangunnya [[Ka'bah]] sampai dengan masa permulaan Islam terdiri dari halaman yang luas dan ditengahnya ada Kabah, tidaklah ada dinding yang mengelilinginya, hanya bangunan rumah-rumah penduduk [[Mekkah]] yang mengelilingi halaman itu, seakan-akan dia adalah dindingnya.
Di sela rumah-rumah ini ada lorong-lorong yang mengantar ke [[Kakbah]], dinamai dengan nama-nama kabilah-kabilah yang melaluinya atau yang berdekatan dengannya, diperkirakan luas Masjidil Haram pada masa [[Nabi Muhammad]] {{saw}} antara 1490 sampai 2000m²
=== Masa Kekhalifahan ===
ari masa ke masa tempat thawaf diperluas berkali-kali, agar dapat mencukupi dengan bertambahnya jumlah orang-orang yang thawaf, maka dari itu pada tahun 17 H/638 M [[Umar bun Khattab|Umar bin Khatthab al Faruq]] membeli rumah-rumah yang menempel dengan Masjidil Haram dan menghacurkannya. serta memasukkan area tanahnya ke dalam Masjidil Haram, mengubininya dengan hamparan kerikil, kemudian dia membangun tembok mengelilingi masjid setinggi kurang satu depa {{ft to m|6}}, dan membuatkan beberapa pintu, dan [[lampu]]-lampu minyak penerang masjid diletakkan di dinding ini, diperkiran luas tambahan ini adalah 840m<sup>2</sup>.
Ini adalah perluasan pertama untuk Masjidil Haram. Pada tahun 26 H/646 M Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu menjadikan bagi masjid koridor-koridor sebagai tempat berteduh untuk orang-orang, diperkirakan luas perluasan ini 2040 m<sup>2</sup>. Di tahun 65 H/ 684 M setelah [[Abdullah bin Zubair]] menyelesaikan pemugaran Ka'bah. dia memperluas Masjidil Haram dengan sangat besar, sehingga menuntut untuk memberikan atap di sebagian darinya, diperkirakan perluasan ini mencapai 4050 m <sup>2</sup>
=== Masa daulah Umayyah ===
Dan di tahun 91H/709 M, Khalifah [[Umawi Walid bin Abdul Malik]] memerintahkan untuk perluasan Masjidil Haram, dan membangunnya dengan bangunan yang kokoh, dan mendatangkan untuknya pilar-pilar marmer dari [[Mesir]] dan [[Syam]], dan Ujungnya diberi lempengan emas, dan masjid diatapi dengan kayu sajj (semacam kayu jati) yang dihiasi. Dan dibikin untuknya beranda, di temboknya diberi lengkungan dan di alas lengkungannya di beri [[mosaik]] (kepingan batu), perluasaan ini adalah untuk bagian timur, diperkirakan tambahan ini seluas 2300 m<sup>2</sup>
=== Masa daulah Abbasiyah ===
Pada tahun 137 H / 754 M Khalifah [[Abu Ja'far an-Nilanshur al-Abbasi]] memerintahkan untuk memugar Masjidil Haram dan memperluasnya serta menghiasinya dengan [[emas]] dan [[mosaik]], dan dia adalah orang pertama yang menutup [[Hijir Ismail]] dengan [[marmer]], diperkirakan tambahan ini seluas 4700 m<sup>2</sup> Dan di tahun 160 H/776 M Khalifah al Mahdi memperluas Masjidil Haram dari arah timur, barat dan utara, dan tidak memperluas bagian selatan disebabkan adanya jalan untuk air bah Wadi Ibrahim, tambahan perluasan ini diperkirakan 7950m2. Dan tatkala Khalifah al Mahdi menunaikan haji tahun 164 H/ 780 M dia memerintahkan agar jalan air bah wadi Ibrahim dipindah, dan memperluas bagian selatan sehingga Masjidil Haram menjadi segi empat, tambahan perluasan ini di perkirakan mencapai 2360 m<sup>2</sup>.
Pada di tahun 281 H/894 M Khalifah al-Mu'tadhid Billahi memasukkan Daar An-Nadwah ke dalam Masjidil Haram, rumah ini cukup luas terletak di arah utara masjid, memiliki halaman yang luas, dahulunya biasa disinggahi oleh para khalifah dan gubernur, kemudian ditinggalkan, maka dimasukkanlah ke dalam masjid, dibangun di atasnya menara. dan diramaikan dengan pilar-pilar dan kubah-kubah serta koridor-koridor, diatapi dengan kayu saja yang dihiasi, tambahan ini diperkirakan seluas 1250 m<sup>2</sup>. Dan di tahun 306 H/918 M Khalifah al Muqtadir Billah al Abbasi memerintahkan agar menambah pintu Ibrahim di arah barat masjid, dahulunya adalah halaman yang luas di antara dua rumah Siti Zubaidah, luasnya diperkirakan 850 m<sup>2</sup>.
=== Masa Kesultanan Utsmaniyah ===
Pada tahun 979H/1571 M Sultan Salim al Utsmani memugar bangunan masjid secara total, tanpa menambah diluasnya, dan bangunan ini tetap ada sampai sekarang dikenal dengan bangunan Utsmaniyyah.<ref name="Wynbrandt2010p101">{{cite book|author=James Wynbrandt|title=A Brief History of Saudi Arabia|url=https://books.google.com/books?id=eZkIXdsZpPsC&pg=PA101|accessdate=12 June 2013|year=2010|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-0-8160-7876-9|page=101}}</ref>
=== Perluasan di masa Saudi pertama ===
Dan di tahun 1375 H/ 1956 M, dimulailah perluasan Saudi yang pertama, meliputi semua arah, menambahkan ke dalam masjid suatu bangunan yang indah, terdiri dari tiga lantai. Dan pada perluasan ini dibangun tempat [[sa'i]] untuk pertama kalinya, dan digabungkan ke dalam Masjidil Haram, yang dahulunya adalah pasar, sehingga luas masjid menjadi 193.300 m<sup>2</sup> dengan tambahan seluas 153.000m<sup>2</sup> sehingga masjid dapat menampung sekitar 400 ribu jemaah salat, yang sebelumnya hanya dapat menampung 50 ribu.
Dan di tahun 1409 H atau 1989 M, Khadimul Haramain Raja [[Fahd bin Abdul Aziz]] memerintahkan untuk memperluas Masjidil Haram dari arah barat: dari pintu Umrah sampai ke pintu [[Raja Abdul Aziz]] dengan luas mencapai 76.000 m<sup>2</sup>, terbagi menjadi lantai dasar, ''basements'' dan lantai satu serta loteng (atap), tambahan ini dapat menampung sekitar 152.000 jemaah shalat, dan di atas kedua sisi pintu Utama perluasan (pintu Raja Fand) ditambahkan dua [[menara]], sebagaimana didirikan 3 [[kubah]] baru yang berdampingan di atas loteng bangunan baru, dan didesain dengan ''AC central'' dibuat terminalnya di [[Ajyad, Mekkah|Ajyad]], sebagaimana perluasan juga meliputi pembangunan halaman luar masjid dan pengubinannya dengan marmer putih, seperti halaman pintu Raja Fahd, pintu Raja Abdul Aziz, halaman Syamiah dan halaman yang terletak di timur tempat sa'i, luas halaman ini mencapai 85.000 m<sup>2</sup> cukup untuk menampung 190.000 jemaah shalat, dengan itu luas global Masjidil Haram meliputi loteng dan halaman 356.000m<sup>2</sup> cukup untuk menampung lebih dari satu juta jemaah shalat.
Pada tahun 1428 H Khadimul Haramain Raja Abdullah bin Abdul Aziz hafidhahullah, memerintahkan untuk memugar bangunan tempat sa'i dan memperluasnya ke arah timur 20 meter, dengan tambahan lantai tiga, maka lebarnya menjadi 40 meter, dan luasnya secara keseluruhan 72.000 m<sup>2</sup> setelah sebelumnya 29.400 m<sup>2</sup>, dan direhab pembangunan tempat sa'i area [[Shofa dan Marwah]] dengan kubah-kubah baru dan menara, maka dibangun 4 eskalator baru di arah Marwa digunakan untuk mengkosongkan tempat sa'i dari jema'ah, dan di lantai satu dan dua dibuat jalan khusus untuk orang-orang sakit dan manula, maka luas bangunan ini secara menyeluruh, mencakup semua lantai di tempat sa'i dan tempat-tempat pelayaanan sekitar 125.000m<sup>2</sup>.
Dan di tahun 1429 H Khadimul Haramain Raja Abdullah memerintahkan untuk memperluas halaman-halaman bagian utara Masjidil Haram dengan kedalaman 380m kira-kira, membangun terowongan untuk pejalan kaki dan pusat pelayanan dengan luas 300 ribu meter persegi, diperkirakan dapat menampung sampai 250 jemaah salat.<ref>{{cite web|url= http://www.rumahallah.com/2012/11/sejarah-dan-pembangunan-masjidil-haram.html?m=1#sthash.b8r2kLje.dpuf|title=Sejarah dan Pembangunan Masjidil Haram|accesdate=17 November 2016}}</ref>
=== Kecelakaan crane 2015 ===
|