Tujuh Perkataan Salib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
perkataan 7 ketukar dengan 6 . |
||
Baris 57:
Yesus mengalami [[dehidrasi]] karena kehilangan banyak darah dan cairan tubuh. Ia belum makan atau minum sejak [[Perjamuan Terakhir]] pada malam sebelumnya, dan dalam kondisi yang sangat haus. Penulis Injil menuliskan bahwa ada orang yang menawari Yesus anggur asam. Yesus menolak minuman anggur bercampur empedu dan mur (Matius 27:34 dan Markus 15:23) yang ditawarkan untuk meringankan penderitaan-Nya. Tapi di sini, beberapa jam kemudian, kita melihat Yesus memenuhi nubuatan Mesianik dalam {{Mzm|69|21}}. (bandingkan {{Mzm|22|15}}).<ref>[http://paskah.co/7_Perkataan_Salib 7 Perkataan Salib]</ref>
== 6. {{anchor|Luke 23:46}}
:Lalu Yesus berseru dengan suara keras, “<font color="green">Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan [Roh]-Ku.</font>” Sesudah mengatakan itu, Yesus menghembuskan napas-Nya yang terakhir. {{Alkitab|Lukas 23:46}}▼
Pastor Hamilton dalam ''24 Hours'' menuliskan, "Perkataan terakhir ini adalah sebuah seruan kemenangan, bukan seruan keputusasaan. Yesus telah menyelesaikan tugas di dunia ini. Rencana Allah sudah digenapi; penyelamatan manusia telah dilakukan; kasih Allah telah dinyatakan. Ia telah menggantikan kita. Ia telah menunjukkan kerusakan manusia dan juga kasih Allah. Ia menyerahkan diri sendiri kepada Allah sebagai [[kurban]] penebus umat [[manusia]]. Setelah mengatakan kalimat terakhir ini, maka usai sudah. Dengan kata-kata ini, tokoh teragung yang pernah berjalan di muka bumi ini, Allah dalam rupa manusia, menghembuskan nafas terakhirnya."<
Pdt. Stephen Tong dalam bukunya menerangkan, "Istilah bahasa Yunani untuk kata "serahkan" adalah istilah yang dipakai khusus pada waktu seseorang menyerahkan uangnya kepada pemegang uang yang paling bisa diperacaya. Yesus Kristus tahu bahwa jiwa-Nya ada di dalam tangan Allah yang baik. Dia menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa. Ini menjadi satu pengharapan bagi setiap orang. [[Yohanes Calvin]] berkata bahwa pada waktu Kristus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa, sebenarnya pada waktu itu juga Kristus mengumpulkan roh kita masing-masing yang percaya kepada-Nya beserta dengan Dia untuk diserahkan kepada Bapa."▼
== 7. {{anchor|John 19:30}}
▲
▲:Setelah mencecap anggur asam itu, Yesus berkata, “<font color="green">Sudah [genap].</font>” Kemudian, Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. {{Alkitab|Yohanes 19:30}}
▲Pdt. Stephen Tong dalam bukunya menerangkan, "Istilah bahasa Yunani untuk kata "serahkan" adalah istilah yang dipakai khusus pada waktu seseorang menyerahkan uangnya kepada pemegang uang yang paling bisa diperacaya. Yesus Kristus tahu bahwa jiwa-Nya ada di dalam tangan Allah yang baik. Dia menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa. Ini menjadi satu pengharapan bagi setiap orang. [[Yohanes Calvin]] berkata bahwa pada waktu Kristus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa, sebenarnya pada waktu itu juga Kristus mengumpulkan roh kita masing-masing yang percaya kepada-Nya beserta dengan Dia untuk diserahkan kepada Bapa."
▲Pastor Hamilton dalam ''24 Hours'' menuliskan, "Perkataan terakhir ini adalah sebuah seruan kemenangan, bukan seruan keputusasaan. Yesus telah menyelesaikan tugas di dunia ini. Rencana Allah sudah digenapi; penyelamatan manusia telah dilakukan; kasih Allah telah dinyatakan. Ia telah menggantikan kita. Ia telah menunjukkan kerusakan manusia dan juga kasih Allah. Ia menyerahkan diri sendiri kepada Allah sebagai [[kurban]] penebus umat [[manusia]]. Setelah mengatakan kalimat terakhir ini, maka usai sudah. Dengan kata-kata ini, tokoh teragung yang pernah berjalan di muka bumi ini, Allah dalam rupa manusia, menghembuskan nafas terakhirnya."<ref name=Hamilton/>{{rp|p.112}}
==Lihat pula==
|