Awalnya, vihara hanya menjadi tempat transit orang dari luar singkawang. disekeliling podok terdapat tempat untuk menambatkan kuda. Pada tahun 1920, pondok dirobohkan dan dibangun vihara yang lebih permanen. Saat kebakaran melanda kota singkawang di tahun 1930, vihara ini juga ikut hanis terbakar. Dan baru 3 tahun kemudian dibangun lagi.
NamunPada hal ini tidak disetujui oleh asistenawalnya residen pemerintahanpemerintah kolonial Belanda dikarenakantidak mengizinkan letakadanya vihara dianggap tidak cocok beradadidirikan di pusattengah kota.,karena Kemudiandapat menurutmenganggu legenda,kenyamanan istri. asistennamun residensang ituistri kemudiantiba-tiba didatangimendapatkan olehmimpi Dewadari Bumidewa Raya dalam mimpiselama tiga malam berturut-turut.Sangyang dewameminta memohonagar untukvihara dapatdidirikan kembaliditengah kekota tempatnyaagar untukdewa dapat menjaga kota Singkawangsingkawang. agarAkhirnya amanvihara danTri tentram.Dharma SetelahBumi itu,Raya permintaandiizinkan wargaberdiri untukdi mendirikanKota viharaSingkawang akhirnyadikabulkan.<ref>http://pontianakonline.com/singkawang/wisata/wihara.htm</ref>
==Arsitektur==
Baris 17:
==Aktivitas==
PengunjungBagi pengunjung yang ingin bersembahyang bisa mendaftarkan diri ke petugas dengan menyebutkan nama dan keinginan mereka. Kemudian, petugas akan mengarahkan ke satu tempat untuk bersembahyang. Petugas inilah yang kemudian ‘berdialog’ dengan Dewa. Sambil membakar dupa, pengunjung pun melakukan sembahyang kepada dewa-dewa, memohon keselamatan dan perlindungan dari roh-roh jahat.Setelah selesai beribadah, pengunjung kemudian keluar ke sisi kanan kuil dengan membawa kertas kuning dan memasukkan ke dalam ruang pembakaran. Ruang pembakaran tersebut berbentuk seperti kuil bertingkat yang menjulang tinggi ke atas.