Aleta Baun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
Sejak tahun 1980an pemerintah daerah secara ilegal menerbitkan ijin untuk perusahaan perusahaan tambang marmer dimana perusahaan-perusahaan ini mulai memotong batu marmer dari gunung keramat Suku Molo. Aktivitas yang dilakukan tanpa berkonsultasi dengan penghuni desa mengakibatkan penggundulan hutan, tanah longsor, dan meracuni sungai, dimana tumbuhan dan alam digunakan oleh penduduk untuk makanan, obat, dan juga pewarna alam dalam menenun.
Pada tahun
tiga wanita lain mereka menggalang dukungan dari desa ke desa berjalan kaki hingga enam jam.<ref name=":0" /> Protes tersebut mengakibatkan balasan kekerasan
dari penambang dan Mama Aleta Baun terpaksa lari ke hutan bersembunyi dari ancaman pembunuhan. Ditengah tengah intimidasi, Aleta Baun tetap
mengkampanyekan perlawanan selama 11 tahun.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://fokus.news.viva.co.id/news/read/405691-aleta-baun-perempuan-pahlawan-lingkungan-dari-ntt|title=Aleta Baun, Perempuan Pahlawan Lingkungan dari NTT|last=VIVA.co.id|first=PT. VIVA MEDIA BARU -|access-date=2016-12-08}}</ref>
===Puncak perlawanan===
|