Sarah Lery Mboeik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
== Kehidupan awal ==
Sarah Lery Mboeik adalah anak kedua dari tujuh bersaudara dari pasangan David Mboeik dan mendiang Ny. Filipina Mboeik Nara. Semasa kecilnya, kehidupan Sarah tidak hanya diisi dengan aktivitas belajar di sekolah, tetapi juga membantu orang tuanya mengurus rumah sampai menggembala ternak. Direktur Pengembangan Inisiatip Advokasi Rakyat (PIAR-NTT) yang dalam aktivitasnya konsern pada issue HAM, Anti Korupsi, Anti kemiskinan struktural, Transparansi Anggaran.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://yapthiamhien.org/index.php?find=penerima_detail&id=11|title=Yap Thiem Hien|last=Hien|first=Yap Thiem|website=yapthiamhien.org|access-date=2016-12-08}}</ref>
Aktivitas Sarah diawali sejak mahasiswa pada tahun 1988. Ia bergabung dengan LSM Alfa Omega pimpinan Pdt. Icha Frans. Lalu antara 1995-1996 ia bergabung pada WWF Nusa Tenggara dan proyek kerjasama Indonesia-Australia yang menangani daerah aliran sungai Noelbaki di Kupang. Lery juga membentuk Pusat Informasi Advokasi Rakyat (PIAR) pada 15 April 1996. Selain memimpin PIAR ia juga menjadi koordinator Jaringan Masyarakat Adat (Jagat) Timor.<ref name=":
Sebagai aktivis yang peduli terhadap kesejahteraan perempuan, Sarah berpendapat terdapat tiga isu gender utama yang dihadapi perempuan di NTT, yakni pemenuhan hak dasar, kekerasan seksual pada anak, serta masalah kesehatan.<ref>{{Cite web|url=http://kupang.tribunnews.com/2016/01/21/sarah-lery-mboeik-tiga-isu-gender-yang-paling-kuat-di-ntt|title=Sarah Lery Mboeik : Tiga Isu Gender yang Paling Kuat di NTT|website=Pos Kupang|access-date=2016-12-08}}</ref> Istri dari Wagiyono ini mendedikasikan dirinya bekerja untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat marjinal.<ref>{{Cite web|url=http://www.antikorupsi.org/id/doc/sarah-lery-mboeik|title=Sarah Lery Mboeik {{!}} Indonesia Corruption Watch|website=www.antikorupsi.org|access-date=2016-12-08}}</ref>
|