Peran Agus dalam pembentukan Universitas Pertahanan berdampak pada pemindahtugasan ke [[Kementerian Pertahanan]] sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.
Agus termasuk salah satu mahasiswa program Kennedy School, yaitu Edward S. Mason Fellowship, dengan Program studi Master in Public Administration/Mid Career (MPA/MC) dan lulus pada tahun 2010.
== Pengabdian ==
Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus). Seiring dengan operasi tempur—menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer—Korem Teuku Umar mendirikan media center, dengan Agus sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus menjabat sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.
Ketika terjadi [[Perang Lebanon 2006|perang 34 hari berkecamuk antara Israel dan Hezbollah di Lebanon Selatan pada medio 2006]], Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pasukan perdamaian bila gencatan senjata terjadi. Ketika itu, Agus berangkat sebagai bagian dari [[Kontingen Garuda XXIII-A]] pada November 2006 sebagai Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A
[[Berkas:UN Medal Parade Lebanon.jpg|thumb|UN Medal Parade Lebanon]] [[Berkas:Lebanon UNIFIL Smart Car.jpg|thumb|Lebanon UNIFIL Smart Car]]
Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, Agus pun mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007. Kemampuan lapangan Agus diapresiasi Panglima Divif 12007dan Kotradterpilih sebagai Danki terbaik di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad pada tahun 2008. Ia pun melengkapi keterampilan militernya dengan mengikuti Kursus Scuba Divers di TNI Angkatan Laut. Pada tahun yang sama, Agus mendapatkan banyak penugasan khusus, baik dalam mengikuti kursus Scuba Divers TYNITNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008.
Ia punAgus memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, 2008 pada Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata, maupun Latihan Gabungan Cobra Gold yang diselenggarakan oleh USPACOM di Thailand.
[[Berkas:Wisuda Harvard.jpg|thumb|Wisuda Harvard]] Setelah melaluiterpilih seleksisebagai peserta The Young Future Defence Leader Workshop, yang tidakdigagas mudahKementerian Pertahanan, Agus punditugaskan diterimake sebagaiAmerika mahasiswaSerikat dalamuntuk bidangmengikuti Publicpendidikan Administration[[Sekolah danLanjutan lulusPerwira]] dengandi [[Fort Benning]]. Ia terpilih sebagai lulusan terbaik dan predikatmendapat sangatsejumlah memuaskanpenghargaan padadari tahunsekolah 2010tersebut.
Setelah terpilih sebagai peserta The Young Future Defence Leader Workshop, yang digagas Kementerian Pertahanan, Agus pun ditugaskan kembali ke Amerika Serikat, untuk mengikuti pendidikan [[Sekolah Lanjutan Perwira]] di [[Fort Benning]]. Penugasan pendidikan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Agus untuk menunjukan tingkat profesionalisme perwira TNI di mata negara maju. Ia terpilih sebagai lulusan terbaik dan berhak atas sejumlah penghargaan dari sekolah tersebut.
Sampai awal 2016, Agus berdinas sebagai [[Kepala Seksi 2 / Operasi]] di lingkungan satuan elite Kostrad, [[Brigade Infanteri Lintas Udara 17]].
Saat ini ia berdinas sebagai [[Kepala Seksi 2 / Operasi]] di lingkungan satuan elite Kostrad, [[Brigade Infanteri Lintas Udara 17]]. Sebagai pembantu Komandan di bidang Operasi, Agus merencanakan, mengatur, dan mengawasi langsung di lapangan, sebuah operasi maupun latihan. Selain itu, di samping tugas sehari-harinya sebagai Kasiops, Agus juga secara serius mencoba mengembangkan gagasan untuk memodernisasi alat perlengkapan khusus lintas udara. Alasannya sederhana, sesuai bimbingan para seniornya, ia berharap TNI menjadi semakin profesional danf memiliki kepercayaan diri serta berkelas dunia. Selanjutnya, berbekal pengalamannya mengikuti pendidikan di Fort Benning, Agus juga kerap dilibatkan dalam upaya merevisi doktrin, baik pada tataran strategi, operasional, maupun taktis, termasuk mengembangkan konsep doktrin bertempur secara bersama- sama untuk seluruh kesenjataan dan kecabangan TNI-AD dalam sebuah struktur combined arms yang efektif dan menentukan.
== Penghargaan ==
Beberapa tanda jasa dan penghargaan yang dimiliki Agus, antara lain; [[Satya Lencana Kesetiaan]] 8 tahun, [[Satya Lencana Dharma Nusa]], [[Satya Lencana Santi Dharma]], [[Medali PBB]], [[Medali Penghargaan dari pemerintah dan Angkatan Bersenjata Lebanon]], [[Medali Kepeloporan]], serta medali penghargaan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat: [[Distinguished Honor Graduate]] dan [[Commandant's List of the Maneuver Captain Career Course]] dari the US Army Maneuver Center of Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association. [[Berkas:Graduation.jpg|thumb|Graduation]] [[Berkas:Certificate.jpg|thumb|Certificate]]
Sebagai konsekuensi atas sejumlah penghargaan itu, akhirnya banyak permintaan berdatangan kepada Agus untuk menjadi nara sumber, instruktur dan pembicara di berbagai forum dan seminar, antara lain pada:
- Pembicara pada kegiatan [[UN Day]] tahun 2008 dan [[International Peacekeeper Day]] tahun 2011;
- Pembicara dalam pembekalan [[PSP3]] yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan topik "Pemuda (sarjana) dan Tantangan Pertahanan dan Keamanan Nasional" pada bulan September 2013.
Atas dorongan semangat dan bimbingan dari pimpinan TNI untuk mengibarkan nama baik TNI di mata masyarakat dan atas seizin atasan langsungnya, Agus tampil di sejumlah media sebagai perwakilan Generasi Muda TNI, yaknidi Mata Najwa Metro TV, Obrolan Optimis TVRI, dan Jurnal Utama Berita Satu. Sejumlah kiprahnya itu pula yang membuat Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Jenderal David Hurley, mengundang Agus dan beberapa perwira TNI lainnya ke Australia, dalam program The Young Future Leader.
Pada 12 Oktober 2013, Agus dianugerahi penghargaan Nanyang Outstanding Alumni Award dari almamaternya sewaktu menempuh pendidikan di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi NTU terhadap Agus atas kontribusinya dalam bidang militer kepada masyarakat, dandalam kategori ini dikhususkan untuk alumni yang berprestasi dan berusia di bawah 40 tahun. Pencapaian Agus dinilai sangat membanggakan NTU dan diharapkan dapat menginspirasi alumni-alumni NTU lainnya untuk tidak henti-hentinya berkontribusi untuk masyarakat dan dapat mengharumkan almamater. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden NTU, Prof Bertil Andersson dan Menteri Kebudayaan dan Kepemudaan Singapura, Mr. Lawrence Wong. ▼
Selain aktif berbicara pada forum-forum akademik nasional dan internasional, Agus juga menyalurkan hobinya berlari dan menginisiasi terbentuknya komunitas lari yang beranggotakan sipil dan militer bernama [[Garuda Finishers]] pada tahun 2013 tepatnya pada saat perayaan HUT Brigade Infanteri Lintas Udara 17. Bersama komunitas Garuda Finishers, Agus telah mengikuti banyak kegiatan dan kompetisi lari dan juga menyelenggarakan event-event lari sambil tetap beraksi sosial. Event pertama yaitu [[Kujang Run]] pada bulan Juni 2013 diselenggarakan di kawasan Brigif Linud 17, Cijantung untuk memeriahkan HUT tempatnya bekerja. Setiap kilometernya, pelari dalam Kujang Run menyumbangkan satu pohon. Pada bulan Ramadhan kemarin, Agus dan Garuda Finishers kembali menyelenggarakan event lari sambil berbagi kotak makanan untuk masyarakat yang kurang mampu, event ini bernama Ramadhan Run Night dan sukses mengajak 2000 pelari untuk berlari sambil berbagi di malam hari pada saat bulan Ramadhan. Event ketiga yang tidak kalah suksesnya adalah Independence Day Run, bersama 16 anggota komunitasnya - Garuda Finishers, Agus berpartisipasi menjadi [[Tough Warriors]] yang berlari sejauh 17 KM dan memakai baju militer lengkap Lintas Udara dan memikul beban sebanyak 17 kg sambil membawa bendera Merah Putih untuk diserahkan kepada [[Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]]. Aksinya ini dilakukan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan & pejuang kemerdekaan serta prajurit yang gugur dalam tugas.
Pada bulan Juni 2014, Agus menempuh tugas pendidikan militer setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat . Sekolah ini merupakan sekolah yang sama diikuti oleh Ayahnya SBY. Ia menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pad 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Di samping menempuh pendidikan militer, Agus juga berhasil menyelesaikan program Master dalam Kepemimpinan dan Manajemen (MA in Leadership and Management) dari George Herbert Walker School di Webster University dengan hasil yang sempurna, yaitu IPK 4.0.<ref>{{cite web |url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150616122858-20-60284/putra-sulung-sby-raih-dua-gelar-di-as-dengan-ipk-4/ |title=Putra Sulung SBY Raih Dua Gelar di AS dengan IPK 4 |date=16 Juni 2015}}</ref> ▼
▲Pada 12 Oktober 2013, Agus dianugerahi penghargaan Nanyang Outstanding Alumni Award dari almamaternya sewaktu menempuh pendidikan di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi NTU terhadap Agus atas kontribusinya dalam bidang militer kepada masyarakat, dan kategori ini dikhususkan untuk alumni yang berprestasi dan berusia di bawah 40 tahun. Pencapaian Agus dinilai sangat membanggakan NTU dan diharapkan dapat menginspirasi alumni-alumni NTU lainnya untuk tidak henti-hentinya berkontribusi untuk masyarakat dan dapat mengharumkan almamater. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden NTU, Prof Bertil Andersson dan Menteri Kebudayaan dan Kepemudaan Singapura, Mr. Lawrence Wong.
▲Pada bulan Juni 2014, Agus menempuh tugas pendidikan militer setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Sekolah ini merupakan sekolah yang sama diikuti oleh Ayahnya SBY. Ia menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pad 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Di samping menempuh pendidikan militer, Agus juga berhasil menyelesaikan program Master dalam Kepemimpinan dan Manajemen (MA in Leadership and Management) dari George Herbert Walker School di Webster University dengan hasil yang sempurna, yaitu IPK 4.0.<ref>{{cite web |url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150616122858-20-60284/putra-sulung-sby-raih-dua-gelar-di-as-dengan-ipk-4/ |title=Putra Sulung SBY Raih Dua Gelar di AS dengan IPK 4 |date=16 Juni 2015}}</ref>
Dari seluruh prestasinya, lantas tak membuatnya menjadi jumawa. Ia sering mengatakan, selain karena kerja keras, semua itu adalah karunia Tuhan yang patut disyukuri. Ia sering mengatakan bahwa "Winning is not a chance, but it is a choice". Motivasinya yang menginspirasi banyak orang dituangkannya dalam media sosial melalui akun [[Twitter]] pribadinya [[@AgusYudhoyono]] dan akun Instagram pribadinya @agusyudhoyono . Ia selalu menyemangati para followersnya dengan sapaan-sapaan ringan yang menyejukkan seperti "Be strong, be tough, never give up. The best is yet to come."
== Riwayat jabatan ==
* Pama Kostrad (2001)
* Pama Divif 1 Kostrad (2002)
*
* Danton III/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2002)
* Danton II/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2003)
|