Galai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
==Sejarah==
Salah satu alat transportasi di air terawal adalah [[perahu lesung]] atau [[kano]] yang terbuat dari sepokok kayu yang dilubangi hingga berceruk, leluhur yang terdahulu dari galai. Lambungnya yang pendek mengakibatkan perahu lesung harus di[[dayung|kayuh]] dari posisi duduk yang tetap dan menghadap ke haluan. Cara mengayuh seperti ini kurang efisien jika dibandingkan dengan cara mengayuh [[dayung]] dengan menghadap ke buritan.
===Galai-galai bersenjata api===
Senjata-senjata api perdana berkaliber besar, dan mula-mula terbuat dari besi tempa sehingga tidak sekuat senjata-senjata api dari perunggu tuang yang kelak menjadi senjata api standar pada abad ke-16. Senjata-senjata api ini mula-mula dipasang langsung di haluan kapal, dengan laras mengarah langsung ke depan. Cara penataan ini bertahan nyaris tanpa perubahan hingga galai menghilang dari aktivitas pelayaran pada abad ke-19.<ref name="Guilmartin 1974, hal. 216"/> Kemunculan senjata-senjata api berat dan senjata-senjata api jinjing tidak sepenuhnya mengubah taktik-taktik tempur terdahulu. Andaikata berubah sekalipun, galai masih menitikberatkan haluan sebagai alat penyerang, baik sebagai tempat pasukan berancang-ancang sebelum menyerbu beramai-ramai ke kapal musuh maupun sebagai tempat dipasangnya senjata-senjata api jinjing dan meriam-meriam. Galai mampu melampaui kinerja kapal layar dalam pertempuran-pertempuran laut terdahulu. Galai tetap menyimpan keuntungan taktis khusus bahkan sesudah kemunculan perdana artileri laut karena dengan mudah dapat diarahkan untuk menubruk kapal lawan.<ref>Rose (2002), hal. 133</ref>
[[File:Fernando Bertelli, Die Seeschlacht von Lepanto, Venedig 1572, Museo Storico Navale (550x500).jpg|thumb|right|Lukisan semasa dari [[Pertempuran Lepanto]] pada 1571, memperlihatkan formasi-formasi kaku dari kedua armada yang berhadap-hadapan. Fresko di the Galeri Peta [[Museum Vatikan]].]]
Dalam pertarungan-pertarungan galai lawan galai yang berskala besar, taktik-taktik tempur pada dasarnya tetap sama sampai akhir abad ke-16. [[Meriam]]-meriam dan senjata-senjata api jinjing diperkenalkan sekitar abad ke-14, tetapi tidak serta-merta mempengaruhi taktik-taktik tempur; formasi dasar yakni kapal berbanjar membentuk sabit, sebagaimana yang digunakan dalam [[Pertempuran Lepanto]] pada 1571, telah digunakan oleh armada Bizantium hampir satu milenium lebih awal.<ref>Guilmartin (1974), hal. 157–158</ref>
==Simbolisme seremonial==
[[File:AnthonyRoll-30 Galley Subtle.jpg|thumb|left|''Galley Subtle'' (Galai Subtil), salah satu di antara segelintir galai bergaya Laut Tengah yang digunakan Inggris. Gambar ini terdapat dalam [[Gulungan Anthony]] (ca. 1546) dan dibuat sebagai bagian terpenting dari gulungan itu.]]
Galai digunakan semata-mata untuk keperluan-keperluan seremonial oleh banyak penguasa dan negara. Di Eropa pada permulaan Zaman Pertengahan, galai mendapatkan muruah besar yang tidak dimiliki kapal-kapal lain. Sejak awal keberadaannya, galai dikemudikan mengikuti perintah para panglima bala tentara darat, dan digunakan dalam pertempuran mengikuti taktik-taktik tempur yang diadaptasi dari peperangan di darat. Karena itulah galai mendapatkan kedudukan terhormat dalam kaitannya dengan pertempuran-pertempuran darat, yakni pencapaian tertinggi seorang bangsawan terkemuka atau seorang raja. Di kawasan Baltik, Raja [[Gustav I dari Swedia]], pendiri negara Swedia modern, menunjukkan ketertarikan khusus pada galai, selayaknya seorang penguasa di Zaman Pencerahan Eropa. Kapan pun melakukan kunjungan dengan berlayar, Gustav, para pembesar istana, para birokrat kerajaan, dan para garda pribadi raja akan menggunakan galai.<ref>Jan Glete, "Vasatidens galärflottor" in Norman (2000), hal. 39, 42</ref> Sekitar masa yang sama, Raja [[Henry VIII dari Inggris]] yang sangat berambisi untuk menyamai reputasi sang pemimpin besar di Zaman Pencerahan itu, juga memerintahkan pembuatan beberapa buah galai bergaya Laut Tengah (dan bahkan mengawaki galai-galai itu dengan budak-budak belian), meskipun Angkatan Laut Inggris kala itu lebih banyak mengandalkan kapal-kapal layar.<ref name="John Bennel 2000 hal. 35-37"/>
Meskipun [[kapal perang layar]] semakin lama semakin penting, galai tetap lebih erat hubungannya dengan peperangan di darat, dan dengan muruah yang terkait dengannya. Sejarawan bahari Inggris [[Nicholas Rodger]] mendeskripsikannya sebagai pameran "lambang tertinggi kuasa kerajaan ... yang berasal dari hubungannya yang erat dengan angkatan darat, dan oleh karena itu dengan para penguasa".<ref>Rodger (2003), hal. 237</ref> Pemahaman dan pemanfaatan galai seperti ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sang "Raja Matahari" Perancis, [[Louis XIV dari Perancis|Louis XIV]], dalam bentuk suatu [[korps galai]] yang berdedikasi. Louis dan negara Perancis menciptakan sebuah sarana dan lambang kuasa kerajaan yang kecil manfaatnya dalam pertempuran, tetapi sangat berguna dalam menyebarluaskan ambisi-ambisi [[Monarki mutlak|absolutis]]. Galai-galai dibuat hingga jumlahnya mencukupi untuk membentuk satu flotilla (armada kecil) kerajaan yang mengapung di [[Terusan Agung Versailles|Terusan Agung]] [[Istana Versailles]] sebagai wahana hiburan bagi kalangan istana.<ref> Untuk lebih banyak informasi mengenai flotilla kerajaan Louis XIV, lihat Amélie Halna du Fretay, "[http://crcv.revues.org/10312#illustrations La flottille du Grand Canal de Versailles à l'époque de Louis XIV : diversité, technicité et prestige]" {{fr}}</ref> Galai-galai kerajaan berpatroli di Laut Tengah, memaksa kapal-kapal negara lain untuk memberikan penghormatan kepada panji-panji raja, sebagai iring-iringan duta-duta besar dan para kardinal, serta dengan patuh berpartisipasi dalam parade angkatan laut atau arak-arakan pamer kemewahan yang diselenggarakan kerajaan. Sejarawan Paul Bamford mendeskripsikan galai-galai itu sebagai kapal-kapal yang "tentunya sangat memikat bagi orang-orang dari kalangan militer dan bagi para perwira bangsawan ... yang terbiasa dipatuhi dan dilayani".<ref>Bamford (1974), hal. 24–25</ref>
|