Smartfren Telecom: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Clean up, replaced: Selular → Seluler (3) using AWB |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
| logo = [[Berkas:LogoSmartfren.svg|250px]]
| type = [[Perusahaan publik|Publik]] ({{IDX|FREN}})
| parent = [[Global Mediacom]] (2002-2010)<br />[[Bakrie Group]] (2003-2016)<br />[[Sinar Mas Group]] (2010-sekarang)
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Hary Tanoesoedibjo]]<br /><small>(2002-2010)</small><br />[[Jastiro Abi]]<br /><small>(2003-2016)</small><br />[[Rodolfo Pantoja]]<br /><small>(2010-2015)</small><br>[[Merza Fachys]]<br/><small>(2015-sekarang)</small>
| revenue =
| net_income =
| homepage = {{URL|http://www.smartfren.com}}
}}
'''smartfren''' ('''PT Smartfren Telecom Tbk''', pernah dikenal sebagai '''Smart''' ('''PT Smart Telecom Tbk''')
== Sejarah ==
=== Era Bakrie Telecom ===
Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama '''PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo)''', yang didirikan pada bulan [[Agustus]] [[1993]], sebagai anak perusahaan Bakrie Group yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di [[Jakarta|DKI Jakarta]], [[Banten]] dan [[Jawa Barat]] berbasis ''Extended Time Division Multiple Access'' ([[ETDMA]]). Pada bulan [[September]] [[2003]], PT Ratelindo berubah nama menjadi PT Bakrie Telecom, yang kemudian bermigrasi ke CDMA 1x, dan memulai meluncurkan produk [[Esia]]. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan [[Jawa Barat]], namun sampai akhir 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya. Pada tahun [[2006]], Bakrie Telecom telah ''go-public'' dengan mendaftarkan sahamnya dalam [[Bursa Efek Jakarta]].
Selama perjalanan usaha pada tahun 2014, BTEL dilaporkan terancam bangkrut karena hutang yang menggunung bahkan nominal hutangnya telah melampaui harga aset perusahaan.<ref name="tempo" /> Untuk melakukan hal ini, BTEL berusaha membayar seluruh hutangnya satu per satu bahkan hingga memberhentikan 24 persen total karyawannya dengan alasan penghematan biaya operasional.<ref name="tempo">{{cite news|url = http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/03/16/092650234/utang-menumpuk-bakrie-telecom-terancam-tinggal-papan-nama|title = Utang Menumpuk, Bakrie Telecom Terancam Tinggal Papan Nama|publisher = [[Tempo]]|date = 16/03/2015}}</ref>
=== Era smartfren ===
PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) awalnya bernama PT Smart Telecom Tbk dan PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) sebelum bulan [[April]] [[2010]] <ref name="AR2011">[http://www.smartfren.com/finance/ar/ar2011.pdf Laporan Tahunan Annual Report - smartfren]</ref>. PT Mobile-8 Telecom Tbk awalnya dimiliki oleh [[Global Mediacom|PT Global Mediacom Tbk]]<ref name="bimantara.co.id">[http://www.bimantara.co.id/neo/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Itemid=14 Bimantara Citra]</ref>. Namun akibat krisis finansial dan penurunan penjualan produk<ref>[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/40992-bei_akan_panggil_manajemen_mobile_8 BEI Akan Panggil Manajemen Mobile-8]</ref>, maka Perusahaan ini diakuisisi oleh [[Sinar Mas Group]] dengan menggunakan nama PT Smart Telecom Tbk pada bulan [[November]] [[2011]]<ref>[http://finance.detik.com/read/2009/11/11/172629/1239939/6/global-mediacom-lepas-fren-ke-sinarmas Global Mediacom Lepas FREN ke Sinarmas]</ref>.
Baris 29 ⟶ 35:
* Kartu Hepi
* Mobi
* Esia
* Esia-AHA EVDO
* AHA
* AHA EC167 (produk Huawei)
* AHA VME 110 (produk Olive)
* AHA Vibe
* AHA Link
* AHA Touch
* AHA My TV
* Wifone
* Wimode
* Kartu Smartfren Extra (Smart)
* Kartu Smartfren Extra (Fren)
Baris 61 ⟶ 78:
== Layanan 4G bersama [[Esia]] ==
[[Esia]] menyerahkan seluruh pelayanan data internet sebesar 5 MHz kepada Smartfren di spektrum 850 MHz yang digunakan pula oleh Smartfren dalam menggelar jaringan [[4G]] [[LTE]].Dari spektrum 850 MHz inilah, Smartfren memulai jaringan [[4G]] [[LTE|LTE (FDD - TDD)]].
=== Penutupan layanan dan pemindahan ke smartfren ===
[[Berkas:Logo esia fixed.jpg|thumb|left|Logo lama esia.]]
Pada akhir tahun [[2015]], Bakrie Telecom mengumumkan bahwa penghentian layanan esia di beberapa kota telah dilakukan secara bertahap, terhitung mulai pada tanggal [[1 Januari]] [[2016]]. Sebelumnya, pada tahun [[2015]], esia resmi menghentikan layanan akses data, maka pada tahun [[2016]], esia juga resmi menghentikan layanan dasar, yaitu ''voice'' dan SMS. Pelanggan di beberapa kota sudah benar-benar tidak bisa menggunakan nomor esia mereka.
[[Berkas:Esia.jpg|thumb|Logo esia sejak 2012.]]
Bakrie Telecom sendiri memang mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Menurunnya pasar CDMA membuat salah satu unit bisnis Bakrie ini mengalami kerugian dan penurunan kinerja drastis. Pada tahun [[2014]], Bakrie Telecom bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk ([[smartfren]]) untuk menuju layanan 4G. Dalam kesepakatannya, Bakrie Telecom menyerahkan frekuensinya selebar 5MHz kepada [[smartfren]]. Dengan kata lain, Bakrie Telecom tak lagi menjadi operator seluler atau penyelenggara telekomunikasi, melainkan penyedia jasa. Maka itu, pelanggan Esia akan tetap terlayani menggunakan jaringan [[smartfren]].
Penanganan teknis pemindahan dengan pelanggan dilakukan dengan cara menghimbau pelanggan untuk menatar (''upgrade'') nomor esia yang lama ke nomor [[smartfren]]. Dengan melakukan penataran pelanggan akan mendapatkan layanan yang setara dengan pelanggan [[smartfren]] yaitu kecepatan akses internet hingga 14,4 Mbps (esia up to 3,1 Mbps) bahkan memperoleh layanan seluler 4G/LTE. Pelanggan yang mendapatkan nomor baru smartfren tidak akan kehilangan nomor esia yang lama karena panggilan tetap diterima di nomor terbaru meskipun menggunakan nomor lama pelanggan. Pembaruan pun dapat dilakukan di gerai esia atau [[smartfren]].
== Lihat pula ==
|