Sejarah Bahrain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Bahrain''' telah ditempati oleh manusia sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di Teluk Persia telah berpengaruh bagi orang-orang Assyria...'
 
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''[[Bahrain]]''' telah ditempati oleh [[manusia]] sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di [[Teluk Persia]] telah berpengaruh bagi orang-orang [[Assyria]], [[Babilonia]], [[Yunani]], [[Persia]], dan terakhir [[Jazirah Arab|Arab]] (penduduknya kemudian menjadi [[Muslim]]). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai [[Dilmun]] , [[Tylos]] (nama Yunaninya), Awal, malah [[Mishmahig]] sewaktu dibawah pemerintahan [[KesultananKekaisaran Persia]].
 
Pulau-pulau di Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam [[Bahasa Arab]] berarti "Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang mengelilinginya.
 
Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara Timur dan Barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam mencari mutiara telah menjadikan Bahrain pusat permukiman sepanjang. Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara [[Mesopotamia]] (sekarang [[Irak]]) dan [[Sungai Indus|Lembah Indus]] (sekarang sebuah wilayah di [[India]]). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban [[Sumeria]] pada [[abad ke-3 SM]]. Bahrain menjadi bagian dari [[Babilon]] lebih kurang pada tahun [[600 SM]]. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui berbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".
 
Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau ''Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.