Stasiun Babat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 12104523 oleh Daud I.F. Argana |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{infobox stasiun
|image=KRD Bojonegoro 1001.JPG
|caption=Stasiun
|name=
|prov=Jawa
|kota=Bekasi
|kecamatan
|kelurahan
|kodepos=
|alamat=
* Jalan Haji Mashudi (dahulu Jalan akses PG Gedongtengeng) nomor 21, [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi]] kode pos 17422 tromol pos 54 (bangunan baru)
* Jalan Layur nomor 9, [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi]] kode pos 17422 tromol pos 54 (bangunan baru)
|open=[[1934]]-[[1935]]
|class = II▼
|close=[[8 Januari]] [[2001]]
|nomor = 4407▼
|reopen=[[2013]]
|oldname=''Djaboeng'' (s/d 1962), ''Jabung'' (1962-1989)
|kode=JTM, dulu '''JBG'''
|tinggi= +35,56 [[meter|m]] (bangunan baru), +35,52 [[meter|m]] (bangunan lama)
|operator='''Pengelola Negara''':
|ticketting=Sistem tiket ''online'', melayani pemesanan langsung di loket▼
* [[Daerah Operasi I Jakarta]]<br/>'''Sebelum [[1970-an]]''':
* ''[[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]''
* ''[[Staatsspoorwegen]]''
* ''[[Tjikaas Valleien Stoomtram Maatschappij]]''
* ''[[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij]]''<br/>'''Pengelola daerah''':
* Pemerintah Daerah [[Kota Bekasi]]
* Pemerintah Daerah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
* Dinas Perhubungan [[Kota Bekasi]]
* Dinas Perhubungan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
* PD Proyek Pembangunan [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]
|letak =
* km 39+000 lintas [[Jalur kereta api Trans-Jawa|KA Trans-Jawa]] (rencana)
* km 17+541 lintas [[Stasiun Lenteng Agung|Lenteng Agung]]-[[Stasiun Tanjung Barat|Tanjung Barat]]-[[Stasiun Jatiwarna|''Jatiwarna'']]-'''''Jatimekar'''''-[[Stasiun Jatiasih|''Jatiasih'']] (tak beroperasi)
* km 39+000 lintas [[Stasiun Citayam|Citayam]]-[[Stasiun Nambo|Nambo]]-'''''Jatimekar'''''-''[[Stasiun Jatiasih|Jatiasih]]'' (tak beroperasi)
* km 2+950 lintas [[Stasiun Jabungtambangpasir|''Jabungtambangpasir]]-'''''Jatimekar'''''-[[Stasiun Jatikramat|''Jatikramat'']]-[[Stasiun Cakung|Cakung]]-''[[Stasiun Cilincing|Cilincing]]''-''[[Stasiun Cilincing Pelabuhan|Cilincing Pelabuhan]]'' (tak beroperasi)
* km 14+200 lintas trem [[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij|BcETM]] (tak beroperasi)
* km 0+000 lintas trem [[Tjikaas Valleien Stoomtram Maatschappij|TjVSM]] (tak beroperasi)
* km 0+450 lintas '''''Jatimekar'''''-[[Kawasan industri|Kawasan Industri Jatimekar]] (tak beroperasi)
|line=
* ''Pernah melayani persinggahan [[Kereta api barang]] dan [[Kereta api penumpang]], serta keberangkatan [[Kereta api barang]] angkutan pasir dan [[Kereta api lokal]] jurusan [[Stasiun Depok|Depok]] dengan 21 jalur dan berbagai jalur cabang (s/d [[2001]])''
* ''Belum beroperasi penuh (s/d sekarang)''
* [[KRL Jabodetabek]] (rencana operasi 2018)
▲|ticketting=Sistem tiket ''online'' (sejak [[1 Maret]] [[1994]]), melayani pemesanan langsung di loket secara manual, namun telah dinonaktifkan
|parking=Ya
|track=
|platform=
}}
'''Stasiun Jatimekar''' atau dahulu disebut '''Stasiun Jabung''' atau '''Stasiun Djaboeng''' ('''JTM''', dahulu '''JBG''' dan '''DBG''', +35,56 [[meter|m]] dpl. (Bangunan baru)/+35,52 [[meter|m]] dpl. (Bangunan lama)) adalah bekas [[stasiun kereta api]] kelas I/besar yang terletak di [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi]]. Bekas stasiun yang terletak pada ketinggian +35,5 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]] dan merupakan stasiun [[kereta api|KA]] yang lokasinya paling barat di [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jatiasih]] serta melayani pemberhentian dan pemberangkatan [[trem]] uap, [[trem]] listrik, [[kereta api penumpang]] dan [[kereta api barang]] serta dahulunya pernah memiliki jalur [[kereta api]] yang banyak dan banyak percabangan jalur serta melayani pemberangkatan [[kereta api barang]] angkutan pasir dan hasil industri dari [[Kawasan industri]] di [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar Jatiasih]] [[Kota Bekasi]] serta [[kereta api penumpang]] lokal dan [[KRD]] jurusan [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor|Ciangsana]], [[Wanaherang, Gunung Putri, Bogor|Wanaherang]], [[Stasiun Nambo|Nambo]] dan [[Stasiun Depok|Depok]].
== Fasilitas ==
Setelah pembangunan jalur ganda, stasiun yang dulunya menggunakan sinyal mekanik ini kini sudah menggunakan sistem persinyalan elektrik. Stasiun ini memiliki enam jalur dengan jalur 3 dan 4 sebagai sepur lurus serta tiga sepur badug yang mengarah ke gudang stasiun dan sebuah dipo lokomotif yang sangat asli bentuknya sejak zaman kolonial dulu. ▼
=== Persinyalan ===
Setelah pembangunan jalur ganda, stasiun yang dulunya menggunakan sinyal mekanik ini kini sudah menggunakan sistem persinyalan elektrik.
=== Jalur sekitar stasiun ===
▲
=== Percabangan jalur ===
Stasiun Jatimekar dahulu adalah stasiun persimpangan. Dahulu, dari stasiun ini terdapat jalur cabang yang akan melalui [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi|Jatikramat]] dan [[Jatibening, Pondok Gede, Bekasi|Jatibening]] dan berakhir di [[Stasiun Cakung|Cakung]] (dari jalur 3 ke arah timur) dan [[Stasiun Wanaherang|Wanaherang]] dan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] melalui [[Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor|Bojongkulur]] dan [[Ciangsana, Gunung Putri, Bogor|Ciangsana]], namun kedua jalur cabang tersebut sudah dinonaktifkan pada pertengahan dekade [[1990an]]. Jalur ini juga mempunyai cabang di [[Stasiun Wanaherang|Wanaherang]] menuju berbagai [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bogor]] bagian timur.
Selain itu, Jalur ini juga mempunyai cabang di [[Stasiun Cakung|Cakung]] menuju [[Cilincing, Jakarta Utara|Cilincing]] dan [[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priok]] yang dimiliki [[Staats Spoorwegen|SS]] juga sudah dinonaktifkan. Di Cilincing mempunyai cabang [[kereta api]] ke [[Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara|Rorotan]] dan [[Marunda, Cilincing, Jakarta Utara|Marunda]], kemudian berlanjut melalui [[Tarumajaya, Bekasi|Tarumajaya]], [[Babelan, Bekasi|Babelan]], [[Stasiun Karangjati|Ujung Harapan]], [[Stasiun Tanggung|Perwira]] dan kemudian berpisah dengan [[Jalur kereta api Jatinegara-Cikampek|jalur Jakarta-Surabaya]] sejak [[Stasiun Kranji]] serta terhubung dengan [[Jalur kereta api Jatinegara-Cikampek|jalur Jakarta-Surabaya]] di [[Stasiun Bekasi]].
Kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|KA Argo Bromo Anggrek]], [[Kereta api Sembrani|Sembrani]], dan [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]].▼
==== Cabang ke [[tambang]] [[pasir]] dan perkeretaapian di [[Dunia]] [[industri|Perindustrian]] ====
== Layanan kereta api ==▼
Dahulu juga pernah ada percabangan menuju [[tambang]] [[pasir]] dan [[Kawasan industri]] namun telah ditutup akibat [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis 1997]]. Dahulu jalur kereta ini masih berlanjut sampai [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] melalui [[Stasiun Pondokan|Pondokan]] (dengan jalur cabang menuju [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi|Jandalan]])-[[Stasiun Kampung Dalem|Kampung Dalem]]-[[Halte Tinger|Tinger]] (dengan jalur cabang menuju [[Stasiun Bekantan|Bekantan]])-[[Halte Welar|Welar]]-[[Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi|Jatimakmur]] dan berakhir di [[Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur|Pinang Ranti]] (sekarang [[terminal bus]]), yang dibangun oleh ''[[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij]]'' pada masa [[Hindia-Belanda]], tepatnya pada tahun [[1936]], lalu dihubungkan di [[Stasiun Tinger]] dan diresmikan pada tanggal [[2 Agustus]] [[1939]] oleh Gubernur Jendral [[Hindia-Belanda]] yang saat itu. Pembangunan jalur ini untuk memudahkan pengangkutan [[penumpang]] dan [[barang]] dari [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] dan sekitarnya untuk diangkut ke [[Jakarta]] dengan [[kereta api]].
=== Kelas campuran (eksekutif-bisnis) ===▼
Maka jalur trem ex [[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij|BcETM]] ini telah dibongkar pada tahun [[1970an]] awal. Sedangkan, jalur kereta api ke [[Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur|Pinang Ranti]] telah ditutup dan dibongkar oleh [[Jepang]] tahun [[1943]] untuk diangkut ke [[Bayah, Lebak|Bayah]], [[Pekanbaru]] dan [[Myanmar|Burma]] untuk melakukan kegiatan pembangunan di sana.
Rencana, menurut pemerintah [[Hindia-Belanda]], jalur [[trem]] tersebut akan diperpanjang sampai [[Stasiun Pasar Minggu]] untuk memudahkan pengangkutan hasil bumi dari [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]. Maka, rencana ini diurungkan karena terbatasnya dana kerajaan [[Hindia-Belanda]].
==== Berita ====
===== [[Stasiun Wanaherang]] merupakan stasiun persimpangan =====
[[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]], {{tanggal|15|05|2001}}
'''[[Jakarta|JAKARTA]], [[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]]''' - [[Stasiun Wanaherang|Wanaherang]] merupakan stasiun [[kereta api]] persimpangan, yang memiliki berbagai cabang [[jalur]] [[kereta api]].
Banyak cabang jalur [[kereta api]], yakni menuju [[Stasiun Cianjur|Cianjur]] melalui [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] (yang memiliki cabang jalur [[kereta api]] ke [[Setu, Bekasi|Setu]] dan [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantargebang]]), [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] (yang memiliki cabang ke [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]] yang akan terhubung dengan [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Cibitung|jalur Tanjung Barat-Cibitung]] di [[Stasiun Jatiasih|Jatiasih]] yang dimiliki [[Staats Spoorwegen|SS]] dan [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]]) dan [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Stasiun Sirnagalih|Sirnagalih]] melalui [[Stasiun Nambo|Nambo]] dan [[Sukaraja, Bogor|Sukaraja]], [[Stasiun Lenteng Agung|Lenteng Agung]] melalui [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]] yang memiliki cabang jalur yang akan terhubung dengan [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih|jalur Tanjung Barat-Jatiasih]] di [[Stasiun Ciracaslor|Ciracaslor]] yang dimiliki [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]], dan [[Stasiun Pondok Cina|Pondok Cina]] melalui [[Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi|Bulakjagung]], [[Sukatani, Tapos, Depok|Sukatani]] dan [[Cisalak, Sukmajaya, Depok|Cisalak]].
Selain pada jalur ini, stasiun ini memiliki cabang jalur yang akan terhubung dengan [[Jalur kereta api Manggarai-Padalarang|jalur Jakarta-Bogor]] di [[Stasiun Citayam|Citayam]] yang dimiliki [[Staats Spoorwegen|SS]] melalui [[Stasiun Nambo|Nambo]] dan [[Stasiun Cibinong|Cibinong]], yang masing-masing telah dinonaktifkan.
Keunikan [[stasiun kereta api]] ini adalah memiliki banyak jalur cabang [[kereta api]] ke berbagai kecamatan di wilayah [[Kabupaten Bogor]] bagian timur. Maka banyaknya [[perlintasan sebidang]] dapat membuat [[kemacetan]] total karena ada [[kereta api]] lewat.
"Saat ini sudah dinonaktifkan semuanya beserta jalur dan [[stasiun kereta api]]nya. Dahulu pernah naik [[kereta api]] pas berangkat [[sekolah]] di [[SMA]] Al-Hidayah 15 di [[Sawah Besar, Jakarta Pusat]] (Jakpus), waktu [[SMA]] kelas I, melalui [[Stasiun Wanaherang]] dan [[Stasiun Depok]], tepatnya tahun [[1968]]-[[1969]], ke [[Stasiun kereta api]] [[Singasari, Jonggol, Bogor|Pelet]] yang berjarak 1,2 [[kilometer]] dari [[rumah]] naik [[becak]]", kata Amin Suprianto, yang {{lahirmati|[[Cepu, Blora]], [[Jawa Tengah]] (Jateng)|05|05|1952}}, warga [[dusun|Kampung]] Tegalbakung [[rukun tetangga|RT]] 02/16, [[desa]] [[Singasari, Jonggol, Bogor|Singasari]], [[kecamatan]] [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]] (Jabar) ketika dihubungi melalui '''''[[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]]''''', [[Selasa]] (15/5).
"Waktu itu saya beserta Amin Suprianto pernah naik [[kereta api]] menuju kampung halaman, di [[Cepu, Blora]], [[Jawa Tengah]], dari [[Stasiun Gambir]]", katanya ketika dihubungi melalui '''''[[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]]''''', [[Selasa]] (15/5).
Saat ini beserta [[stasiun kereta api]] lainnya di lintas cabang nonaktif di [[Daerah Operasi I Jakarta]] dinonaktifkan karena kalah bersaing dengan [[transportasi umum]] lainnya. '''(ALI/[[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]])'''
''('''Sumber''': "[[Stasiun Wanaherang]], merupakan stasiun persimpangan", [[Kompas (surat kabar)|KOMPAS]], {{tanggal|15|05|2001}})''
=== Ukuran stasiun ===
Walaupun bangunan stasiun ini lebih besar daripada [[Stasiun Cikarang]], [[Stasiun Tambun]], [[Stasiun Cibarusah]], [[Stasiun Cibatu (Bekasi)|Stasiun Cibatu]], [[Stasiun Bekasi]] dan [[Stasiun Jatiasih]], kereta api yang melintas lebih banyak yang berhenti di Bekasi, Jatiasih, Cibatu dan Cibarusah (bagi yang melewati jalur kereta api lintas [[selatan]] [[Jawa]]), serta Bekasi, Jatiasih, Tambun dan Cikarang (bagi yang melewati jalur kereta api lintas [[utara]] [[Jawa]]).
=== Kereta yang melintas langsung ===
▲Kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun
=== Kereta api yang berhenti ===
▲==== Kelas campuran (eksekutif-bisnis) ====
* [[Kereta api Harina|Harina]], tujuan [[Stasiun Cikampek|Cikampek]] via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Cepu|Cepu]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] bersambung [[Stasiun Bandung|Bandung]] via [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Lamongan|Lamongan]]
* [[Kereta api Gumarang|Gumarang]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Cepu|Cepu]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Lamongan|Lamongan]]
==== Kelas ekonomi AC plus ====
[[Kereta api Ambarawa Ekspres|Ambarawa Ekspres]], tujuan [[Stasiun Semarang Poncol|Semarang]] via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Cepu|Cepu]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Lamongan|Lamongan]]
==== Kelas ekonomi AC ====
* [[Kereta api Kertajaya|Kertajaya]], tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Cepu|Cepu]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]-[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Lamongan|Lamongan]]
* [[Kereta api Maharani|Maharani]], tujuan [[Stasiun Semarang Poncol|Semarang]] via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Cepu|Cepu]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Lamongan|Lamongan]]
|