Marga Silalahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firman Ronald (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Marga Silalahi'''<sub>,</sub> Adalah salah satu Marga Batak.'
 
Firman Ronald (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Marga Silalahi'''<sub>,</sub> Adalah salah satu [[Marga batak|Marga Batak]].
 
Seperti Namanya, Marga Silalahi berasal dari Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Indonesia
 
Dalam Marga Silalahi dikenal dangan dua,
 
== Daftar Marga Silalahi Versi 1 ( Versi Desa Silalahi ) ==
Dalam Versi ini dikenal dengan Istilah "1281"
 
Dimana yang dimaksud dengan istilah itu adalah, 1 Ama ( 1 Bapak ), 2 Ina ( 2 Ibu ), 8 anak ( 8 Anak Laki-laki ) dan 1 boru ( 1 Anak Perempuan)
 
Berikut daftarnya, di urutkan berdasarkan pertama lahir
# Loho Raja ( Sihaloho )
# Tungkir Raja ( Situngkir )
# Sondi Raja ( RumahSondi)
# Buatar Raja ( Sidabutar )
# Bariba Raja ( Sidabariba )
# Debang Raja ( Sidebang )
# Pintu Baru Raja ( Pintu Batu )
# Tambun Raja ( Tambunan )
Dan Satu Anak Perempuan
# Boru Dengan Namora
Dalam adat Batak, Secara umum, status hububungan kekerabatan dalam adat dan istiadat keturunan Raja Silahisabungan dipahami (otomatis) sesuai urutan asal marga keturunannnya.
 
Misalnya :
* Sihaloho, sebagai marga paling sulung, maka akan memanggil ADIK atau AMANGUDA kepada marga-marga lainnya. Sebaliknya, marga-marga lain akan memanggil ABANG atau AMANGTUA kepada Sihaloho
* Situngkir / Sipangkar / Sipayung akan memanggil ADIK atau AMANGUDA kepada marga-marga sesusi urutan dibawahnya dan memnaggil ABANG atau AMANGTUA kepada marga Sihaloho
* Untuk panggilan kaum pria kepada kaum wanita, keturunan Raja Silahisabungan memanggil Iboto (Ito) atau Namboru untuk lebih hormat
* Antara marga-marga keturunan Raja Silahisabungan keseluruhan tidak boleh (dilarang) untuk saling kawin-mengawini dan sampai saat ini ketentuan ini masih berlaku secara turun-temurun