Antraks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ghalih.99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
| MeshID = D000881
}}
'''Antraks''' adalah [[penyakit menular]] akut dan sangat [[mematikan]] yang disebabkan bakteri ''[[Bacillus anthracis]]'' dalam bentuknya yang paling [[ganas]].<ref name=tod>{{en}} Todar K. 2005. Bacillus anthracis and anthrax. [terhubung berkala]. http://www.textbookofbacteriology.net/Anthrax.html [31 Mei 2008].</ref> Antraks bermakna "[[batubara]]" dalam [[bahasa Yunani]], dan [[istilah]] ini digunakan karena kulit para [[korban]] akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang [[herbivora]]-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.<ref name=tod/> Penyakit ini bersifat [[zoonosis]] yang berarti dapat ditularkan dari [[hewan]] ke [[manusia]], namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.<ref name=tod/>
 
== Faktor virulensi ==
Faktor [[virulensi]] dari penyakit ini disebabkan oleh ''B. anthracis'' yang berasal dari [[kapsul]] dan [[toksin]].<ref name=dix>{{en}} Dixon TC, Meselson M, Guillemin J, Hanna PC. 1999. Anthrax. ''N Engl J Med''. 341(11):815-26</ref> Kapsul dari ''B. anthracis'' terdiri dari ''poly D-glutamic acid'' yang tidak berbahaya (non toksik) bagi dirinya sendiri.<ref name=dix/> Kapsul ini dihasilkan oleh [[plasmid]] pX02 dan berfungsi untuk melindungi sel dari [[fagositosis]] dan [[lisis]].<ref name=dix/> Toksin yang dihasilkan oleh ''B. anthracis'' berasal dari [[plasmid]] pX01 yang memiliki AB ''model'' (''activating'' dan ''binding''). Toksin dari ''B. anthracis'' terdiri dari tiga jenis, yaitu ''protective antigen'' (PA) yang berasal dari kapsul ''poly D- glutamic acid'', ''edema factor'' (EF), dan ''lethal factor'' (LF).<ref name=dix/> Ketiga toksin ini tidak bersifat [[racun]] secara [[individual]], namun dapat bersifat toksik bahkan [[letal]] jika ada dua atau lebih. Toksin PA dan LF akan mengakibatkan aktivitas yang letal, EF dan PA akan mengakibatkan penyakit [[edema]] (nama lain dari penyakit anthrax), toksin EF dan LF akan saling merepresi (inaktif), sedangkan jika ada ketiga toksin tersebut (PA, LF, dan EF), maka akan mengakibatkan edema, [[nekrosis]] dan pada akhirnya mengakibatkan kematian (letal).<ref name=dix/>
 
Bila spora anthraxantraks masuk ke dalam tubuh dan kemudian sudah tersebar di dalam peredaran darah, akan tercipta suatu [[mekanisme]] [[pertahanan]] dari [[sel darah putih]], namun sifatnya hanya sementara.<ref name=Brock/> Setelah spora dari pembuluh darah terakumulasi dalam [[sistem]] limpa, maka [[infeksi]] akan mulai terjadi.<ref name=Brock/> Racun dari toksin yang dihasilkan oleh sel vegetatif tersebut akan mengakibatkan pendarahanperdarahan [[internal]] (''internal bleeding'') sehingga mengakibatkan kerusakan pada beberapa [[jaringan]] bahkan [[organ]] utama. Jika racun dari toksin tersebut telah tersebar, maka [[antibiotik]] apapun tidak akan berguna lagi.<ref name="Brock">{{Cite book|author=Madigan M; Martinko J (editors).|title=Brock Biology of Microorganisms|edition=11th|publisher=Prentice Hall|year=2005|isbn=0-13-144329-1 }}</ref>
 
== Penularan dan gejala ==
Baris 38:
# ''gastrointestinal anthrax'', di mana daging dari hewan yang dikonsumsi tidak dimasak dengan baik, sehingga masih megandung [[spora]] dan termakan.
 
=== SimptomGejala ===
Beberapa gejala-gejala antraks tipe pencernaan adalah [[mual]], [[pusing]], muntah, tidak [[nafsu]] makan, [[suhu]] badan meningkat, [[muntah]] berwarna [[Cokelat (warna)|coklat]] atau [[hitam]], [[buang air besar]] berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit). Sedangkan, gejala antraks tipe kulit ialah bisul merah kecil yang nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadi [[borok]], pecah dan menjadi sebuah [[luka]]. Jaringan di sekitarnya membengkak, dan lesi gatal tetapi agak terasa sakit. Antraks terjadi setelah mengomsumsi daging yang terkena antraks. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
 
== Penanganan ==
Secara umum, perawatan untuk penyakit anthraxantrraks dapat dilakukan dengan pemberian [[antibiotik]], biasanya [[penisilin]], yang akan menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin.<ref name=sam>{{en}} Santamaria J, Toranzos GA. 2003. Enteric pathogens and soil. ''Int Microbiol'' 6:5-9.</ref> Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin terhadap sel.<ref name=sam/> Terapi tambahan, seperti ''sedation'' (pemberian obat penenang).<ref name=sam/> Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel pada [[jaringan]] maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapun.<ref name=sam/> Walaupun dengan pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu mempunyai rasio kematian.<ref name=sam/>
 
== Jenis-jenis ==
Baris 50:
* antraks pada [[paru-paru]].
* antraks meningitis.
 
==Antraks di Indonesia==
{{utama|Antraks di Indonesia}}
Di Indonesia, antraks pertama kali ditemukan di Teluk Betung Propinsi Lampung pada tahun 1884. Pada tahun 1885 dilaporkan terjadi antraks di Buleleng (Bali), Rawas (Palembang) dan Lampung. Pada tahun 1886 antraks dilaporkan terjadi di daerah Banten, Padang, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Departemen Pertanian menyebutkan bahwa daerah endemik antraks di Indonesia meliputi 11 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.<ref>Rahayu, A. Anthrax di Indonesia, Fakultas Kedokteran, e-lib Universitas Widya Kusuma Surabaya</ref>
 
== Referensi ==