Antraks di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cleanup |
|||
Baris 76:
Kasus antraks terjadi di [[Kabupaten Takalar]], [[Kabupaten Maros]], Sulawesi Selatan.
=== 2014 ===
Kasus antraks terjadi di di Kabupaten Maros, desa [[Kupa, Mallusetasi, Barru|Kupa]], kecamatan [[Mallusetasi, Barru|Mallusetasi]] dan kecamatan [[Libureng, Tanete Riaja, Barru|Libureng]] di [[Kabupaten Barru]], [[Kabupaten Bone]], dan [[Kabupaten Blitar]] di Jawa Timur.<ref>{{cite web|url=http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/05/23/o7m6yc383-wabah-antraks-merambah-wilayah-baru-di-2016|title=Wabah Antraks Merambah Wilayah Baru|website=[[Republika (surat kabar)|Republika]]|date=2016|access-date=28 Desember 2016}}</ref>
=== 2016 ===
* Kasus antraks tahun 2016 muncul di desa [[Malimpung, Patampanua, Pinrang|Malimpung]], kecamatan [[Patampanua, Pinrang|Patampanua]], [[Kabupaten Pinrang]], Sulawesi Selatan. Tercatat, 43 ekor sapi mati dengan sembilan ekor di antaranya positif terjangkit antraks.<ref>{{cite web|url=http://regional.kompas.com/read/2016/03/12/13193571/Penyakit.Antraks.Serang.Ternak.dan.Warga.di.Malimpung|title=Penyakit Antraks Serang Ternak dan Warga di Malimpung|website=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|date=2016|access-date=28 Desember 2016}}</ref>
* Pada bulan Maret-April 2016, kasus antraks terdeteksi di [[Kabupaten Gorontalo]]. Dilaporkan ada 30 ekor sapi mati tetapi bangkainya tidak ditemukan karena sudah dijual ke pasar.
|