SMA Negeri 6 Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 45:
Awal Oktober 1985, siswa SMA Negeri 6 Padang memiliki gedung sendiri dengan jumlah siswa sebanyak 280 orang. Sarana kelas waktu itu terdiri dari 7 ruang dengan rincian 4 lokal di sebelah selatan dan 3 lokal di sebelah utara. Cikal bakal lokal ini pun dari tahun ke tahun bertambah. Hingga kini ada 27 lokal selain ada labor komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, Mushalla, labor biologi, labor kimia, ruang OSIS, kantin, kolam ikan, kebun, dan fasilitas lainnya.
== Prestasi ==
Kemajuan sekolah ini pun terus bergerak maju dari tahun ke tahun. Pada tahun 1996, disepakati kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan hidup. Program ini terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan diperbaharuinya kesepakatan pihak sekolah dengan Bapedalda kota padang semenjak tahun 2005 dan tahun 2006 tentang program Kementerian Lingkungan Hidup tentang “Lingkungan” untuk dikembangkan di SMAN 6 Padang. Program kerjasama itu disempurnakan pada tahun 2010 dengan program pendidikan lingkungan hidup melalui program ADIWIYATA. Program ADIWIYATA telah menciptakan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Hal ini seiring dengan visi sekolah berakhlak mulia, berprestasi, kompetitif, dan berbudaya lingkungan.
Program ADIWIYATA telah mengharumkan nama SMA Negeri 6 Padang dengan prestasinya. Tahun 2010 (Meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Kota Padang), tahun 2011 (Meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat). Pada tanggal 5 Juni 2012 di Jakarta, SMAN 6 Padang meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Bakhtasar Kambuaya, MBA. dan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA.
Tanggal 10 Juni 2013 di Jakarta, SMAN 6 Padang kembali menorehkan tinta emas meraih penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Bakhtasar Kambuaya, MBA. , sebagai sekolah Mandiri sebagai penyempurna prestasi Adiwiyata. Prestasi tersebut adalah buah dari partisipan, kepedulian, kebersamaan, warga sekolah dalam merespon dan menyikapi program ini. Taburan prestasi itu pun berlanjut dengan diundangnya utusan SMAN 6 Padang ke Jepang pada “ Student Forum of Unesco AsPnet in the Asia Pasific region 2013 di Sakai City, Osaka Jepang pada tahun 2013.
Tahun 2014 memang tidak ada lagi lomba sekolah berprestasi Adiwiyata yang akan di raih. Mempertahankan dan meningkatkan capaian prestasi ialah suatu keharusan. Dengan program program binaan ke sekolah lainnya, SMAN 6 Padang terus merambah prestasi adiwiyata tingkat ASEAN Green School melalui ASPNet dalam kegiatan Video Comverence. Visi sekolah berakhlak mulia, berprestasi, kompetitif, dan berbudaya lingkungan memacu warga sekolah untuk bergerak maju dan “Kompak” bersama nahkoda kepala sekolah SMAN 6 Padang.
== Akreditasi ==
|