SMA Negeri 6 Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sejarah: Memberi referensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 52:
== Sejarah ==
 
SMA Negeri 6 Padang didirikan pada tanggal [[14 Januari]] [[1984]]. Awalnya, sekolah ini merupakan kelas jauh dari [[SMA Negeri 1 Padang]].<ref name=sma6>{{cite web
SMA Negeri 6 Padang didirikan pada tanggal [[14 Januari]] [[1984]]. Awalnya, sekolah ini merupakan kelas jauh dari [[SMA Negeri 1 Padang]]. Sebagai layaknya sekolah ''filial'', tahun pelajaran 1983/1984 proses pembelajaran berlangsung dengan status menumpang di SD Negeri 35, Jembatan Buai, Mata Air. Setahun di sana, pada tahun ajaran 1984/1985 proses pembelajaranpun berpindah ke SD Negeri 38 Seberang Padang Selatan dengan “Status” kepala sekolah, SMAN 6 yang dirangkap langsung oleh kepala SMAN 1 Padang yang bernama Drs. Rusdi. Namun, pelaksanaan tugas operasional sekolah saat itu diserahkan kepada Drs. Mahmud. AR. Selanjutnya, tiga bulan lamanya pembelajaran siswa SMAN 6 Padang dipindahkan ke SD Koto Kaciak, sekarang menjadi SD Negeri 22 Padang.
| last =
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title = Sejarah Singkat
| work = SMA Negeri 6 Padang
| publisher =
| date =
| url = http://www.sman6padang.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singkat
| format =
| doi =
SMA Negeri 6| Padangaccessdate didirikan= pada30 tanggalDesember [[142016 Januari]] [[1984]]. Awalnya, sekolah ini merupakan kelas jauh dari [[SMA Negeri 1 Padang]].}}</ref> Sebagai layaknya sekolah ''filial'', tahun pelajaran 1983/1984 proses pembelajaran berlangsung dengan status menumpang di SD Negeri 35, Jembatan Buai, Mata Air. Setahun di sana, pada tahun ajaran 1984/1985 proses pembelajaranpun berpindah ke SD Negeri 38 Seberang Padang Selatan dengan “Status”status kepala sekolah, SMAN 6 yang dirangkap langsung oleh kepala SMAN 1 Padang yang bernama Drs. Rusdi. Namun, pelaksanaan tugas operasional sekolah saat itu diserahkan kepada Drs. Mahmud. AR. Selanjutnya, tiga bulan lamanya pembelajaran siswa SMAN 6 Padang dipindahkan ke SD Koto Kaciak, sekarang menjadi SD Negeri 22 Padang.<ref name=sma6/>
 
Cikal bakal SMAN 6 Padang merupakan tanah “Silih''Silih Jariah”Jariah'' dari kaum suku setempat. Menurut Drs. Musyriwandi selaku sumber informasi bahwa tanah yang dimaksud adalah dulunya milik kaum.<ref name=sma6/> Tanah kaum ini merupakan alas hak untuk pengurusan pensertifikatan tanah sekolah. Berdasarkan kehendak masyarakat Padang Selatan inilah seyogyanya didirikan SMA Negeri 6 Padang. Aspirasi masyarakat itu, membentuk tim pembebasan tanah yang dipelopori tokoh masyarakat, di antaranya: Tarmizi Hoesen, S. H., Tamran Anwar, S. H. , Sutan Soehatsyah, Sutan Munir, Maswir MS, Maswir Poendek, S. H., Wahid Noerdin (Lurah), dan Zainun Panduko, Rusli Boer, Rosna Rusli bersama tokoh masyarakat lainnya yang ada di nagari dan di rantau dengan Camat Padang Selatan saat itu, Drs. Ridwan Kasim. Tim dimaksud melakukan pendekatan kepada masyarakat, pengusaha yang peduli pendidikan untuk mewujudkan sekolah ini dengan menyiapkan lokasi dan membebaskannya dari tanah kaum demi pendidikan anak bangsa.
 
Awal Oktober 1985, siswa SMA Negeri 6 Padang memiliki gedung sendiri dengan jumlah siswa sebanyak 280 orang.<ref name=sma6/> Sarana kelas waktu itu terdiri dari 7 ruang dengan rincian 4 lokal di sebelah selatan dan 3 lokal di sebelah utara. Cikal bakal lokal ini pun dari tahun ke tahun bertambah. Hingga kini ada 27 lokal<ref name=disdik/> selain ada labor komputer, ruang kepala sekolah, ruang guru, Mushalla, labor biologi, labor kimia, ruang OSIS, kantin, kolam ikan, kebun, dan fasilitas lainnya.
 
 == Prestasi ==
 
Kemajuan sekolah ini pun terus bergerak maju dari tahun ke tahun. Pada tahun 1996, disepakati kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan hidupHidup. Program ini terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan diperbaharuinya kesepakatan pihak sekolah dengan Bapedalda kotaKota padang semenjak tahun 2005 dan tahun 2006 tentang program Kementerian Lingkungan Hidup tentang “Lingkungan” untuk dikembangkan di SMAN 6 Padang. Program kerjasama itu disempurnakan pada tahun 2010 dengan program pendidikan lingkungan hidup melalui program ADIWIYATA. Program ADIWIYATA telah menciptakan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Hal ini seiring dengan visi sekolah berakhlak mulia, berprestasi, kompetitif, dan berbudaya lingkungan.
 
Program ADIWIYATA telah mengharumkan nama SMA Negeri 6 Padang dengan prestasinya. Tahun 2010 (Meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Kota Padang), tahun 2011 (Meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat). Pada tanggal 5 Juni 2012 di Jakarta, SMAN 6 Padang meraih penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Bakhtasar Kambuaya, MBA. dan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA.