Atiek CB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-merubah +mengubah)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
'''Memasuki Dunia Rekaman.'''
 
Karena wajahnya semakin dikenal di Jawa Timur dengan gayanya yang lincah, beberapa tawaran rekaman pun datang. Adalah sebuah perusahaan rekaman di Surabaya yang sempat merilis beberapa album awal Atiek. Sampai akhirnya tawaran datang dari sebuah label rekaman besar di Jakarta milik musisi besar A Riyanto , yakni Arco Record. Sebelumya A. Riyanto juga sudah berperan di album - album Atiek waktu masih di Jawa Timur. Mendapat tawaran rekaman dari ibu kota, Atiek terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya di Malang. Album [[Nusantaraku]], Nusantara 2, Nusantara 3 dan [[Nusantara 7]] yang digarap bersama A. Riyanto dari tahun 1980 sampai 19831982 belum mendapatkan respon yang menggembirakan di blantika musik Indonesia. Tahun 19841983 Atiek CB merilis album terakhirnya bersama A. Riyanto berjudul [[Ilusi Pagi|Ilusi Pag]]<nowiki/>i, dan lagu berjudul sama dengan albumnya '''Ilusi Pagi''' cukup mendapatkan sambutan dari radio - radio. Nama Atiek CB pun mulai diperhitungkan.
 
'''Transisi.'''
Baris 37:
Belum lama merilis album [[Ilusi Pagi]], di tahun yang sama 1984 Atiek CB mendapatkan kontrak dengan perusahaan rekaman bergengsi waktu itu, Purnama Record. Sebuah label rekaman yang dihuni oleh artis - artis besar di industri musik [[Indonesia]]. Di label barunya ini Atiek seolah dimanjakan, dia dipercaya sepenuhnya mengubah genre musiknya sesuai dengan keinginannya, Dan Atiek pun dipertemukan dengan musisi - musisi muda yang sudah memiliki reputasi bagus sebelumnya. [[Erwin Gutawa]] dipercaya sebagai Music Director album yang diberi judul '''[[Transisi]]''' ini. Diberi judul [[Transisi]] karena album inilah Atiek CB memasuki era baru bermusiknya. " Saya seneng banget karena saya boleh bernyanyi semau saya, bisa berimprovisasi banyak, hal yang tidak mungin saya lakukan untuk musik di album - album yang dulu" kata Atiek CB. Lagu Risau karya Cecep AS dipilih sebagai lagu jagoan untuk radio. Lirik puitis, aransemen musik yang dark dan cara menyanyi Atiek yg ekspresif menjadikan lagu ini cepat populer. Radio - radio swasta di Indonesia menempatkan Risau di tangga lagu no 1 selama bermingu - minggu di awal tahun 1985. Atiek CB pun mulai dikenal sebagai penyanyi dengan kacamata hitam karena ketika pemotretan cover album tiba - tiba almarhum Farid Hardja yang ada di lokasi meminjamkan kaca mata hitam miliknya dan semua orang di sekitar sepakat Atiek CB cocok dengan gaya itu.
 
Sukses album [[Transisi]] menempatkan Atiek CB di jajaran solois wanita yang disegani. Namanya mulai disejajarkan dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia pada masa itu. Tahun 1985 Atiek CB kembali merilis album berikutnya yang berjudul [[Di Sudut Kemegahan Hidupnya]]. Di album ini Atiek CB didukung oleh musisi senior Bartje Van Houten. SayangmnyaSayangnya album ini kurang mendapat sambutan jika dibandingkan dengan [[Transisi]]. Meskipun lagu Di Dalam Khayalku sempat jadi radio hit. Tercatat sebelum album ini Purnama Record sempat merilis Antara Anyer Dan Jakarta tanpa disertai promosi yang memadai. Menurut Atiek CB, lagu Antara Anyer Dan Jakarta direkam selama proses pembuatan album [[Transisi]] tetapi tidak cukup dimasukkan album, jadi direlease terpisah dengan tambahan lagu - lagu lama. Lagu ciptaan [[Oddie Agam]] ini baru menjadi Hit besar ketika Sheila Majid dari Malaysia merekam ulang dengan versi yang beda dan dipromosikan secara besar - besaran sebagai perkenalan Sheila di Indonesia. Namun hal ini tak berpengaruh sedikitpun bagi Atiek CB karena tahun yang sama Atiek merilis album Akh yang melejitkan hit '''Akh''', '''Permohonan''', '''Di Bibirku Ada Cinta''' dan '''Apa Lagi'''. lagu Akh yang sekaligus dijadikan judul album adalah sebuah lagu poprock garapan Cecep AS yang sebelumya menciptakan hit Risau, penata musik di album ini adalah [[Younky Soewarno|Youngky Soewarno]]. Di sela - sela kesibukan menggarap album - album solonya, antara tahun 1985 - 1986 Atiek CB juga sibuk terlibat di proyek - proyek lain seperti [[Suara Persaudaraan]], sebuah proyek garapan [[James F. Sundah|James F Sundah]] yang terinspirasi sukses USA For Africa. Melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan [[Nicky Astria]] dan [[Ikang Fawzi]] menyanyikan lagu '''Ku Ajak Kau Kembali.'''
 
=== Album Solo ===