Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Gambar:gamki.jpg|frame|right]]
'''Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia''' atau biasa disingkat '''GAMKI''' adalah organisasi pengkaderan yang mempersiapkan anggotanya dalam berbagai bidang pelayanan ([[pendidikan]], [[sosial]], [[politik]], [[kemasyarakatan]], dll) di Indonesia.
Lahirnya Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia melalui perjalanan sejarah yang amat panjang dan mengikuti perjalanan sejarah bangsa. Kemerdekaan [[Indonesia]] pada tanggal 17 [[Agustus]] 1945, merupakan mujizat dan anugerah bagi Rakyat Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan setelah [[proklamasi]] 17 Agustus 1945 masih sangat berat. Tekad [[Belanda]] untuk kembali menduduki wilayah Indonesia mendapat tantangan yang keras dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam masa [[revolusi]] itu pemuda-pemudi terpanggil untuk terjun dalam kancah peperangan. Demikian pula dengan pemuda-pemudi Kristen di Indonesia. Kesadaran bahwa angkatan muda kristen dan seluruh umat Kristen adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia menggugah angkatan muda Kristen untuk mengorganisir diri menunjukkan keberadaannya
== Latar Belakang Sejarah ==
Menurut seorang [[pendeta]] [[Gereja]] Kristen [[Jawa]] yaitu Pdt. S. Brotosuwignyo, menjelang diadakannya Kongres Pemuda tanggal 9-11 [[November]] 1945 di [[Yogyakarta]], sekelompok pemuda [[Kristen]] membentuk organisasi pemuda Kristen untuk mengambil bagian dalam kongres.
Pembentukan organisasi itu tidaklah mudah, para pemimpin pemuda Kristen itu di Yogyakarta mengadakan pertemuan dengan mengundang para pendeta dan pimpinan umat Kristen. Tetapi banyak tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena belum adanya kesadaran akan kedudukan umat Kristen di Indonesia serta adanya pengertian yang sengaja dihembus-hembuskan bahwa politik itu [[dosa]], [[kotor]] dan sebagainya. Di pihak lain, kecurigaan masyarakat terhadap umat Kristen dan tuduhan sebagai antek-antek Belanda.
== Pembentukan PKPI ==
Baris 17 ⟶ 15:
== PKPI Berganti Nama ==
Beberapa bulan kemudian, pada kongresnya yang pertama pada 29-31 [[Januari]] 1946, PKPI berganti nama menjadi Persatuan Pemuda Kristen Indonesia (PPKI). Dalam kongres itu juga dipilih Ketua Umum Pengurus Besar yaitu Pdt. S Brotosuwignyo dan Sekretaris Umum Pengurus Besar yaitu F. Tambunan. Pada 1947 PPKI ikut membentuk Front Nasional Indonesia bersama [[Gerakan Pemuda Islam Indonesia]] (GPII), [[Pemuda Demokrat]], [[Pemuda Katolik]] dan [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI), dengan tujuan membendung dominasi Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo).
Gerakan [[Oikumene]] di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari simbol-simbol yang jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia telah nampak. Walaupun gerakan oikumene baru mendapatkan bentuknya yang semakin jelas sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Simbol-simbol yang diwujudkan dalam berbagai peristiwa oikumenis yang melibatkan angkatan muda Kristen baik secara regional, nasional maupun internasional jelas merupakan babak awal yang mempunyai kaitan dengan setiap gerakan. Kelambatan pembentukan Dewan Gereja Indonesia itu ditanggapi pemuda-pemuda Kristen dengan satu gerak yang lebih cepat dalam melembagakan gerakan oikumenis di Indonesia. Suatu pertemuan oikumenis pemuda Kristen se Indonesia yang diadakan tangal 18-28 Desember 1948 telah melahirkan satu lembaga pemuda Kristen yang benar-benar bersifat oikumenis, dengan nama Majelis Pemuda Kristen Oikumenis (MPKO), yang dipelopori oleh Pdt. W.J.S. Rumambi.
|