Wikipedia:Artikel Pilihan/13 2017: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{HU/Tepigambar|João Zeferino da Costa - Moisés recebendo as tábuas da lei - 1868.jpg|125|Musa Menerima Kedua Loh Batu karya João Zeferino da Costa|{{{selular|}}}}...'
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''''[[? (film)|?]]''''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] yang disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]]. Film ini dibintangi oleh [[Revalina S. Temat]], [[Reza Rahadian]], [[Agus Kuncoro]], [[Endhita]], [[Rio Dewanto]], dan [[Hengky Solaiman]]. Tema dari film ini adalah pluralisme agama di [[Indonesia]] yang sering terjadi konflik antar keyakinan beragama, yang dituangkan ke dalam sebuah alur cerita yang berkisar pada interaksi dari tiga keluarga, satu [[Buddha]], satu [[Muslim]], dan satu [[Katolik]], setelah menjalani banyak kesulitan dan kematian beberapa anggota keluarga dalam kekerasan agama, mereka mampu untuk hidup berdamai. Ketika dirilis pada tanggal [[7 April]] 2011, film ''?'' selain sukses secara komersial, karena film ini menerima ulasan yang menguntungkan dan telah dilihat oleh lebih dari 550.000 orang, film ini juga tak luput menuai banyak kritik tajam. Film ''?'' yang diputar secara internasional ini mendapatkan nominasi pada sembilan kategori [[Piala Citra]] di [[Festival Film Indonesia 2011]] dan telah berhasil memenangkan satu di antaranya. '''([[? (film)|Selengkapnya...]])'''
{{HU/Tepigambar|João Zeferino da Costa - Moisés recebendo as tábuas da lei - 1868.jpg|125|Musa Menerima Kedua Loh Batu karya João Zeferino da Costa|{{{selular|}}}}}
'''[[Sepuluh Perintah Allah dalam teologi Katolik|Sepuluh Perintah Allah dalam Katolik Roma]]''' dianggap penting untuk pertumbuhan dan kesehatan rohani yang baik, serta berfungsi sebagai dasar [[ajaran sosial Katolik|keadilan sosial Katolik]]. Sepuluh Perintah Allah dibahas dalam [[Daftar penulis Kristen awal|tulisan-tulisan Gereja yang paling awal]]; ''Katekismus'' menyatakan bahwa Sepuluh Perintah Allah telah "menempati suatu tempat utama" dalam pengajaran iman sejak zaman [[Agustinus dari Hippo]] (tahun 354–430 [[Masehi|M]]). [[Katekismus Roma|Katekismus]] pertama yang digunakan secara luas dalam Gereja pada tahun 1566 menyediakan "pembahasan yang menyeluruh mengenai masing-masing perintah", tetapi memberikan penekanan yang lebih besar pada [[Sakramen (Katolik)|ketujuh sakramen]]. Ajaran Gereja mengenai Sepuluh Perintah Allah utamanya didasarkan pada [[Perjanjian Baru]] dan Lama serta tulisan-tulisan para [[Bapa Gereja]] awal. Dalam Perjanjian Baru, Yesus membebaskan para pengikutnya dari [[613 mitzvot|613 peraturan]], namun tetap mempertahankan Sepuluh Perintah Allah. Sepuluh Perintah Allah menginstruksikan semua orang agar menjalin hubungan dalam kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama sesuai rangkuman oleh Yesus dalam dua "[[Hukum Kasih|Perintah yang Utama]]". Tiga perintah pertama dari Sepuluh Perintah Allah menuntut penghormatan terhadap [[Nama Allah dalam Kekristenan|nama Allah]], peringatan [[Hari Tuhan]], dan melarang [[Gambar religius dalam teologi Kristen|pemujaan allah lain]]. Perintah lainnya berkaitan dengan hubungan antar pribadi manusia, misalnya [[Hormatilah ayahmu dan ibumu|antara orang tua dan anak]]; perintah-perintah lain ini termasuk larangan berbohong, mencuri, membunuh, [[Zina#Kristen|berzina]], dan [[ketamakan]]. '''([[Sepuluh Perintah Allah dalam teologi Katolik|Selengkapnya...]])'''
 
{{TFAfooter|? (film)|Barthélemy Boganda||}}