Kerajaan Nabath: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 76:
[[File:NabateensRoutes.png|thumb|right|Jalur-jalur niaga di [[Timur Tengah]] kuno, manakala Petra masih menjadi tempat perhentian terakhir bagi kafilah-kafilah yang mengangkut rempah-rempah sebelum dikirim ke pasar-pasar Eropa melalui [[Pelabuhan Gaza]].]]
 
Meskipun bangsa Nabatea melek aksara, mereka tidak meninggalkan naskah-naskah sejarah yang panjang-panjang. Akan tetapi ada ribuan prasasti yang sampai sekarang masih didapati di beberapa tempat yang pernah mereka diami, termasuk [[grafiti]] dan juga tulisan-tulisan pada uang logam tempaan mereka.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa Nabatea pertama kali dipaparkan dalam kitab sejarah oleh sejarawan Yunani, [[Diodoros SikolusSikolos|Diodoros Sikeliotes]], yang hidup sekitar 30 SM namun memaparkan informasi dari 300 tahun sebelumnya mengenai mereka.<ref name="lost kingdom"/> Informasinya diperoleh dari salah satu di antara tulisan-tulisan [[Hieronimos dari Kardia]]; salah seorang panglima [[Aleksander Agung]] yang pernah bertatap muka secara langsung dengan bangsa Nabatea.<ref name="lost kingdom"/>
 
Diodoros menguraikan bagaimana bangsa Nabatea bertahan hidup di gurun tanpa sumber air dan bagaimana mereka mengalahkan musuh-musuhnya dengan jalan bersembunyi di gurun sampai musuh-musuhnya menyerah karena kehabisan air.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa Nabatea menggali waduk-waduk yang permukaannya kemudian ditutupi dan diberi tanda yang hanya dapat dikenali oleh mereka.<ref name="lost kingdom"/> Diodoros mencatat bahwa mereka "sungguh-sungguh cinta akan kemerdekaan" dan menyertakan pula sebuah keterangan tentang kegagalan penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan panglima [[Kekaisaran Makedonia|Yunani]], [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos I]], pada 312 SM.<ref name="lost kingdom"/>