Jengkol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
mengubah jengkolan menjadi kejengkolan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
Baris 52:
Memakan jengkol dalam jumlah sedikit menciptakan masalah penampilan, karena menghasilkan bau mulut, keringat, feses, dan urin. Sebenarnya bau ini bisa diatasi dengan membersihkan diri dengan peralatan kebersihan yang mengandung pengharum, seperti pasta gigi, cairan kumur, sabun, dan deodoran. Bau pada waktu [[kencing]] dapat dikurangi apabila pembilasan dilakukan sebelum dan sesudah kencing dengan jumlah air yang cukup atau bila perlu dibilas dengan cairan pembersih.
 
Selain bau, jengkol dapat mengganggu kesehatan seseorang karena konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran [[urin]], yang disebut "jengkolan"kejengkolan. Ini terjadi karena jengkol mengandung [[asam jengkolat]] yang tinggi dan sukar larut di air pada [[pH]] yang asam. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan terbentuknya [[kristal]] dan mengganggu urinasi. Risiko terkena jengkolankejengkolan diketahui bervariasi pada setiap orang, dan dipengaruhi secara [[genetik]] dan oleh [[lingkungan]].
 
== Manfaat kesehatan ==