Bidadari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
Bidadari menurut Islam: sudah dipindahkan dalam artikel Huur
Baris 51:
=== Bidadari dalam kesenian Champa ===
Bidadari juga merupakan motif yang penting dalam kesenian [[kerajaan Champa|Champa]], tetangga [[Angkor]] pada zaman pertengahan, terletak di sebelah timur sepanjang pantai yang sekarang dikenal sebagai [[Vietnam]] Tengah. Yang istimewa adalah penggambaran bidadari menurut [[aliran Tra Kieu]], aliran seni yang berkembang antara [[abad ke-10]] sampai [[abad ke-11]] [[Masehi]].
 
== Bidadari menurut Islam ==
Umat Islam meyakini adanya bidadari, istilah ''"huurin `iin"'' (وَحُورٌ عِينٌ) dalam [[al-Quran]], diterjemahkan sebagai bidadari yang bermata jeli,<ref>"...dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli." (Al-Waqi’ah 56:22)</ref> mereka digambarkan selalu perawan, dengan umur sebaya yang diciptakan langsung tanpa proses kelahiran,<ref>''Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita surga) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al-Waqi’ah 56:35-37)</ref> dan digambarkan payudara mereka padat dan fisik mereka seperti gadis remaja.<ref>"(Bagi penghuni surga para bidadari) yang buah dada mereka bulat melingkar serta remaja yang sebaya." (An-Naba' 78:33)</ref>
 
Memiliki kulit putih, bening, bersih dan lembut yang sempurna, diibaratkan seperti telur yang tersimpan dengan baik, dan ibaratkan pula para bidadari itu seperti permata [[yakut]] dan [[mutiara]]. Dijelaskan pula bahwa para bidadari itu sangat sopan, selalu menundukkan pandangannya, mereka tidak pernah disentuh oleh bangsa [[manusia]] atau [[jin]].<ref>“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (Ar-Rahman 55:56)</ref>
 
== Lihat pula ==