Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Baris 68:
[[Berkas:Mecca-1850.jpg|jmpl|Masjidil Haram pada Masa Kekhalifahan Utsmaniyah]]
Pada tahun 979H/1571 M Sultan Salim al Utsmani memugar bangunan masjid secara total, tanpa menambah diluasnya, dan bangunan ini tetap ada sampai sekarang dikenal dengan bangunan Utsmaniyyah.<ref name="Wynbrandt2010p101">{{cite book|author=James Wynbrandt|title=A Brief History of Saudi Arabia|url=https://books.google.com/books?id=eZkIXdsZpPsC&pg=PA101|accessdate=12 June 2013|year=2010|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-0-8160-7876-9|page=101}}</ref>
 
Pada 1579, Sultan [[Selim II]] dari Kesultanan Utsmaniyyah menugaskan arsitek ternama [[Turki]], Mimar Sinan untuk merenovasi Masjidil Haram. <ref name="tnae"/><ref name="suara"/> Sinan mengganti atap masjid yang rata dengan [[kubah]] lengkap dengan hiasan [[kaligrafi]] di bagian dalamnya.
 
Sinan juga menambah empat pilar penyangga tambahan yang disebut-sebut sebagai rintisan dari bentuk arsitektur masjid-masjid modern.
Pada tahun [[1621]] dan [[1629]], banjir bandang melanda Mekah dan sekitarnya, mengakibatkan kerusakan pada Masjidil Haram dan Kakbah. Pada masa kekuasaan Sultan [[Murad IV]] tahun 1629, Kakbah dibangun kembali dengan batu-batu dari Mekah, sedangkan Masjidil Haram juga mengalami renovasi kembali. <ref name="tnae"/><ref name="suara"/>
 
Pada renovasi tersebut, ditambahkan tiga menara tambahan sehingga keseluruhan menara menjadi tujuh. [[Marmer]] pelapis lantai pun diganti dengan yang baru. Sejak saat itu, arsitektur Masjidil Haram tak berubah hingga hampir tiga abad. <ref name="tnae"/><ref name="suara"/>
 
=== Perluasan di masa Saudi pertama ===