Hubungan Indonesia dengan Rusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Bilateral relations|Indonesia–Rusia|Indonesia|Russia|filetype=svg}} File:Vladimir Putin with Susilo Bambang Yudhoyono-3.jpg|thumb|right|Mantan [[Presiden...'
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{Infobox Bilateral relations|Indonesia–Rusia|Indonesia|Russia|filetype=svg}}
[[FileBerkas:Vladimir Putin with Susilo Bambang Yudhoyono-3.jpg|thumb|right|Mantan [[Presiden Indonesia]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] bersama [[Presiden Rusia]] [[Vladimir Putin]] pada 6 September 2007.]]
 
'''Hubungan Indonesia–Rusia''' ({{lang-ru|Российско-индонезийские отношения}}) mengacu kepada [[diplomasi|hubungan luar negeri]] [[bilateralisme|bilateral]] antara [[Indonesia]] dan [[Rusia]]. Rusia memiliki [[kedutaan besar]] di [[Jakarta]], dan Indonesia memiliki [[Kedutaan Besar Indonesia di Moskow|kedutaan besar]] di [[Moskow]] serta [[konsulat jenderal]] di [[Saint Petersburg]]. Kedua negara adalah anggota [[Asia-Pacific Economic Cooperation|APEC]] dan [[G-20]].
Baris 6:
Menurut jajak pendapat [[BBC]] World Service 2014, 29% orang Indonesia memandang positif pengaruh Rusia, dengan 49% memandang negatif.<ref>[http://downloads.bbc.co.uk/mediacentre/country-rating-poll.pdf 2014 World Service Poll] ''[[BBC]]''</ref>
 
== Latar belakang ==
[[Uni Soviet]] membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia pada [[3 Februari]] [[1950]]. Pada masa-masa awal [[Perang Dingin]], kedua negara memiliki hubungan yang kuat, di mana [[Presiden Indonesia]] [[Sukarno]] mengunjungi [[Moskow]] dan pemimpin Soviet [[Nikita Khrushchev]] juga mengunjungi [[Jakarta]]. Setelah Sukarno [[Sejarah Indonesia (1965-1966)|dilengserkan]] oleh Jenderal [[Suharto]], hubungan antara kedua negara tidak seerat ketika Sukarno berkuasa, sangat mungkin disebabkan oleh kebijakan [[anti-komunisme]] oleh Suharto, setelah [[Gerakan 30 September]] 1965. Meskipun demikian, tidak seperti [[Hubungan Indonesia-Tiongkok|hubungan]] dengan [[Tiongkok]] ketika Suharto berkuasa, hubungan diplomatik dengan Rusia tidak diputuskan dan tetap berlangsung.
 
Setelah [[keruntuhan Uni Soviet]] pada [[1991]] dan juga keruntuhan dunia [[komunisme]], hubungan erat antara kedua negara terlihat semakin baik pada pertengahan 1990-an.
 
== Situasi terkini ==
[[FileBerkas:Russian Embassy in Indonesia (Kuningan, South Jakarta).jpg|thumb|Kedutaan Besar Rusia, Jakarta]]
Pada akhir 2007, Indonesia membeli persenjataan militer dari Rusia dengan pembayaran jangka panjang. Maskapai penerbangan Indonesia juga mempertimbangkan untuk membeli [[Sukhoi Superjet 100]] dari Rusia tetapi [[Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak|kecelakaan ujicoba pada 2012]] telah menyebabkan penangguhan pembelian. Pihak Indonesia menyatakan analisa perekaman data penerbangan yang diselamatkan dari lokasi kecelakaan dapat memakan waktu sampai setahun lamanya.<ref>{{cite web | title = Indonesia Predicts Slow Probe of Crashed Russian Jetliner | url = http://www.voanews.com/content/indonesia-promises-slow-probe-of-crashed-russian-jetliner/666823.html| accessdate = 16 May 2006}}</ref> Sekarang ini, kedua negara adalah anggota [[G-20]] dan [[Asia-Pacific Economic Cooperation|APEC]].
 
== Kerjasama militer ==
Rusia termasuk pemasok utama persenjataan untuk Indonesia. Ekspor persenjataan Rusia ke Indonesia di antaranya adalah [[Sukhoi Su-30]], [[Sukhoi Su-27]], [[Mil Mi-24|Mil Mi-35]], [[BMP-3]], [[Mil Mi-17]], dan [[Pantsir-S1]].
 
== Lihat juga ==
* [[Hubungan luar negeri Indonesia]]
* [[Hubungan luar negeri Rusia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.kbrimoskow.org/embassy/list_040107.htm Kedutaan Besar Indonesia di Moskow]
* [http://www.indonesia.mid.ru/ Kedutaan Besar Rusia di Jakarta]
 
{{Foreign relations of Russia|Asia}}
Baris 33:
 
{{DEFAULTSORT:Hubungan Indonesia-Rusia}}
[[CategoryKategori:Hubungan Indonesia–Rusia| ]]
[[CategoryKategori:Hubungan bilateral Indonesia|Rusia]]
[[CategoryKategori:Hubungan bilateral Rusia|Indonesia]]