Kidung Natal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
Kidung-kidung menjadi populer setelah [[Reformasi Protestan]] di negara-negara yang mendukung gereja [[Protestan]]. Hal ini disebabkan reformasi Lutheran sangat mendorong penggunaan musik. Reformer terkenal seperti [[Martin Luther]] menggubah sejumlah kidung dan menghimbau penggunaannya dalam ibadah.<ref>[http://www.museeprotestant.org/Pages/Notices.php?scatid=123&noticeid=199&lev=0&Lget=EN Article - Protestant music]</ref>
 
"''Adeste Fideles''" ([[Kidung Jemaat]] 109: "[[Hai Mari Berhimpun]]"; {{lang-en|O Come all ye faithful}}) muncul dalam bentuknya sekarang ini sejak di pertengahan abad ke-18, meskipun syairnya kemungkinan berasal dari abad ke-13. Asal usul nadanya masih diperdebatkan.
 
Munculnya "''God Rest Ye Merry, Gentlemen''", "''The First Noel''" ([[Nyanyikanlah Kidung Baru|NKB.]] 59: "Di Malam G'lap, Sunyi Senyap"), "''I Saw Three Ships''" dan "''Hark the Herald Angels Sing''" ([[Kidung Jemaat|KJ.]] [[KJ 99|99]]: "[[Gita Sorga Bergema]]") dalam bentuk cetak adalah dalam ''Christmas Carols Ancient and Modern'' (1833) oleh [[William B. Sandys]]. Pengarang lagu seperti [[Arthur Sullivan]] membantu mempopulerkan kembali kidung-kidung ini, dan periode ini membangkitkan kidung-kidung favorit seperti "''Good King Wenceslas''" dan "''It Came Upon the Midnight Clear''" ([[Kidung Jemaat|KJ.]] 96: "Di Malam Sunyi Bergema"), sebuah kidung dari [[New England]] yang ditulis oleh Edmund H. Sears dan Richard S. Willis.