Muljadi Djojomartono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 10:
Dalam kongres itu ditetapkan perlunya harian Islam di bawah naungan Muhammadiyah dan tugas itu dibebankan kepada Konsul Muhammadiyah Solo. Sepulang dari kongres, dia membicarakannya dengan para tokoh dan wartawan di Solo, antara lain Kiai [[Mochamad Edri]]s. Kesepakatan yang diambil antara lain, menetapkan Moeljadi Djojomartono sebagai Direktur, Sjamsuddin Sutan Makmur sebagai Redaksi, [[Soejitno]] sebagai Redaktur Pertama, dan [[Soerono Wirohardjono]] sebagai korektor. ADIL ini merupakan salah satu di antara dua publikasi di Indonesia yang terbit sebelum [[Perang Dunia II]]. Majalah lain adalah Panjebar Semangat berbahasa Jawa terbit di [[Surabaya]].
 
Di luar Muhammadiyah, dia pernah menduduki Ketua POST, yakni suatu organisasi pegawai Pos, Telepon, dan Telekomunikasi/PTT. Kemudian pada masa kemerdekaan duduk sebagai Ketua II [[Barisan Banteng]] RI yang ketua umumnya dokter [[Muwardi]]. Pada masa kemerdekaan, Moeljadi duduk di [[KNIP]] sebagai wakil dari Partai Masjumi. Pada tahun 1951-1956 dipercaya sebagai Ketua [[DPRD]] Provinsi Jawa Tengah, dan pernah menjadi anggota Dewan Pertahanan Daerah Keresidenan Surakarta. Moeljadi juga pernah menjadi dosen Agama Islam dan Budipekerti di [[Akademi Militer]] [[Yogyakarta]]. Kariernya sebagai militer ditempuhnya sampai pada jabatan sebagai anggota Staf Gubernur Militer Surakarta dan pada tahun 1948-1949 dia ditunjuk sebagai pensihat Menteri Dalam Negeri yang saat itu dijabat oleh Dr. [[Soekiman Widosandjojo]] (unsur Masjumi). Kemudian antara tahun 1951-1955 dia ditugaskan sebagai Imam Tentara Terr IV/Jawa Tengah dengan pangkat Mayor.
 
{{DEFAULTSORT:Djojomartono, Muljadi}}