Paul Broca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 7:
Broca kemudian menjadi [[profesor]] [[ilmu bedah]] [[patologi]] pada [[Universitas Paris]]. Ia kian terkenal sebagai seorang peneliti. Pada usia 24 tahun, ia menerima banyak penghargaan, medali, dan kedudukan penting. Penelitian awalnya mengenai [[histologi]] dari [[tulang rawan]] dan tulang keras, namun ia juga mempelajari patologi [[kanker]], perawatan [[aneurisma]], dan kematian bayi.
Salah satu penelitian terkenalnya dan sangat ditekuninya adalah mengenai [[anatomi]] [[otak]].Sebagai ahli [[neuroanatomi]], ia banyak memberi sumbangan akan pemahaman [[sistem limbik]] dan [[rhinesefalon]]. Penghidu baginya adalah suatu simbol hewani. Penelitiannya mengenai penempatan kemampuan berbicara dikaitkan dengan anatomi dan fungsi otak.
== Penelitian mengenai kemampuan berbicara ==
Broca sangat dikenal dengan penemuannya tentang pusat produksi berbicara di otak pada bagian lobus frontalis, yakni kini dikenal dengan [[area Broca]]. Ia menemukannya pda penelitian terhadap pasien [[afasia]] (pasien dengan gangguan berbicara dan pemahaman bicara karena gangguan otak). Pasiennya disebut "Si Tan" karena ketidakmampuan pasien tersebut dan tidak dapat berbicara dengan jelas selain kata "Tan".
Pada [[1861]], melalui otopsi setelah kematian, Broca menemukan bahwa Tan memiliki [[lesi]] yang disebabkan [[sifilis]] pada otak besar bagian kiri. Letak lesi tersebut menandakan daerah pemroduksi kemampuan berbicara. Walaupun yang dikenal akan penemuan ini adalah Broca, kita juga perlu memberi perhatian pada [[Marc Dax]], yang pernah melakukan penelitian serupa pada generasi sebelumnya.
== Penelitian antropologi ==
Broca juga merupakan peneliti pada [[antropologi]] fisik. Ia mendirikan ''Anthropological Society'' pada [[1859]], ''Revue d'Anthropologie'' pada [[1872]], dan Sekolah Antropologi di [[Paris]] pada [[1876]].
Broca memiliki keahlian pada ilmu [[antropometri]] tengkorak dengan mengembangkan macam-macam instrumen ukur (kraniometer) dan indeks numerik. Dalam masanya, banyak yang mempercayai bahwa ras Kaukasia merupakan ras yang hebat dan menggunakan antropometri Broca untuk mendukung hal tersebut. Broca menolak tindakan tersebut.
|