Kerajaan Nabath: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 52:
}}
 
'''Kerajaan Nabatea''' ({{lang-ar|المملكة النبطية}}), adalah sebuah negara bangsa Arab [[Nabath|Nabatea]] pada [[zaman kuno]].
 
Nabatea berdiri sebagai sebuah kerajaan merdeka sejak abad ke-4 Masehi sampai dianeksasi oleh [[Kekaisaran Romawi]] pada 106 SM. Bangsa Romawi mengganti nama Nabatea menjadi ''Arabia Petrea''.<ref>[http://www.tourism.jo/PastandPresent/PetraI.asp Ministry of Tourism & Antiquities - Petra ] dari situs jejaring resmi Kerajaan Hasyimi Yordania</ref>
 
== Sejarah ==
=== Bangsa Nabatea ===
{{Main article|Nabath}}
[[FileBerkas:JORDAN, Petra (localnici pe magarusi) (BIM).JPG|thumb|right|Warga suku Bdoul di Petra, yang mengaku sebagai keturunan [[Nabath|bangsa Nabatea]] kuno.]]
 
[[Nabath|Bangsa Nabatea]] adalah salah satu di antara suku-suku Badawi pengembara yang hidup bekelana di [[Gurun Arab]] dengan membawa ternak peliharaannya ke tempat-tempat yang memiliki padang rumput dan sumber air.<ref name="lost kingdom"/> Mereka semakin kenal akan lingkungan tempat tinggalnya seiring berlalunya musim-musim, dan mereka berusaha untuk bertahan hidup sepanjang tahun-tahun buruk manakala curah hujan musiman berkurang.<ref name="lost kingdom">{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=FcAoBq4_EnEC|title=Petra and the Lost Kingdom of the Nabataeans |first= Taylor|last=Jane|pages=14, 17, 30, 31|year=2001|publisher=[[I.B.Tauris]]|location=London, United Kingdom|accessdate=8 Juli 2016}}</ref> Meskipun bangsa Nabatea mula-mula dianggap sebagai bagian dari peradaban Aram, teori-teori tentang asal-usul [[Bangsa Aram|Aram]] mereka kini ditolak oleh para cendekiawan modern. Sebaliknya, bukti-bukti arkeologi, agama, dan bahasa justru memperlihatkan bahwa mereka adalah sebuah [[Suku-suku Arab|suku Arab]] Utara.<ref>{{cite book|url=https://books.google.jo/books?id=A0BdsFRX55cC|title=Arabs in the Shadow of Israel: The Unfolding of God's Prophetic Plan for Ishmael's Line|accessdate=8 July 2016|publisher=Kregel Academic|first=Tony|last=Maalouf|year=2003}}</ref>
Baris 73:
Tidak seperti suku-suku Arab lainnya, bangsa Nabatea kelak tampil sebagai pemeran utama di kawasan itu pada masa-masa kemakmuran mereka. Akan tetapi pengaruh mereka kelak memudar, dan bangsa Nabatea pun terlupakan.<ref name="lost kingdom"/>
 
=== Kemunculan ===
[[FileBerkas:NabateensRoutes.png|thumb|right|Jalur-jalur niaga di [[Timur Tengah]] kuno, manakala Petra masih menjadi tempat perhentian terakhir bagi kafilah-kafilah yang mengangkut rempah-rempah sebelum dikirim ke pasar-pasar Eropa melalui [[Pelabuhan Gaza]].]]
 
Meskipun bangsa Nabatea melek aksara, mereka tidak meninggalkan naskah-naskah sejarah yang panjang-panjang. Akan tetapi ada ribuan prasasti yang sampai sekarang masih didapati di beberapa tempat yang pernah mereka diami, termasuk [[grafiti]] dan juga tulisan-tulisan pada uang logam tempaan mereka.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa Nabatea pertama kali dipaparkan dalam kitab sejarah oleh sejarawan Yunani, [[Diodoros Sikolos|Diodoros Sikeliotes]], yang hidup sekitar 30 SM namun memaparkan informasi dari 300 tahun sebelumnya mengenai mereka.<ref name="lost kingdom"/> Informasinya diperoleh dari salah satu di antara tulisan-tulisan [[Hieronimos dari Kardia]]; salah seorang panglima [[Aleksander Agung]] yang pernah bertatap muka secara langsung dengan bangsa Nabatea.<ref name="lost kingdom"/>
 
Diodoros menguraikan bagaimana bangsa Nabatea bertahan hidup di gurun tanpa sumber air dan bagaimana mereka mengalahkan musuh-musuhnya dengan jalan bersembunyi di gurun sampai musuh-musuhnya menyerah karena kehabisan air.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa Nabatea menggali waduk-waduk yang permukaannya kemudian ditutupi dan diberi tanda yang hanya dapat dikenali oleh mereka.<ref name="lost kingdom"/> Diodoros mencatat bahwa mereka "sungguh-sungguh cinta akan kemerdekaan" dan menyertakan pula sebuah keterangan tentang kegagalan penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan panglima [[Kekaisaran Makedonia|Yunani]], [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos I]], pada 312 SM.<ref name="lost kingdom"/>
 
{{quote|Baik [[Orang Asiria|Orang Asyur]] dahulu kala, raja-raja [[bangsa Mede|Media]] dan Persia, maupun yang dari [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] tidak sanggup memperhambakan mereka, dan... upaya-upaya mereka tak kunjung berakhir dengan keberhasilan. - ''Diodoros''<ref name="lost kingdom"/>}}
 
Setelah Aleksander Agung mangkat pada 323 SM, wilayah kekaisarannya dibagi-bagi oleh para panglimanya. Pada masa [[Perang Diadokhoi|pertikaian]] para panglima Aleksander, Antigonos I bergerak menaklukkan [[Levant]] hingga akhirnya tiba di perbatasan [[Edom]], tepat di sebelah utara Petra.<ref name="lost kingdom"/> Bangsa Nabatea yang kaya-raya menjadi sasaran Antigonus berikutnya, sumber kemakmuran mereka adalah pendapatan teratur yang diterima dari kafilah–kafilah niaga yang mengangkut [[kemenyan]], [[mur]], dan lain-lain rempah-ratus dari [[Eudaemon]] di Yaman sekarang, melintasi Semenanjung Arab, melewati [[Petra]] dan berakhir di [[Pelabuhan Gaza]] untuk dikapalkan ke pasar-pasar Eropa.<ref name="lost kingdom"/> Kemakmuran menjadi ciri khas yang membedakan bangsa Nabatea dari suku-suku Arab lainnya.<ref name="mercer">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=goq0VWw9rGIC&pg=PA598|page=598|title=Mercer Dictionary of the Bible|first1=Watson|last1=Mills|first2=Roger|last2=Bullard|publisher=Mercer University Press|accessdate=9 Juli 2016|year=1990}}</ref> Antigonos memerintahkan salah satu perwiranya untuk menyerbu "orang–orang barbar" Nabatea dan merampas ternak mereka. [[Konfrontasi Antigonos–Nabatea|Tiga kali penyerbuan]] berakhir dengan sia–sia atau pun bencana bagi pihak Yunani.<ref name="vfn">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=2McVDAAAQBAJ&pg=PA123|page=123|title=Dividing the Spoils: The War for Alexander the Great's Empire|accessdate=10 Juli 2016|first=Robin|last=Waterfield|publisher=Oxford University Press|date=11 Oktober 2012}}</ref>
 
Pada penyerbuan kali pertama, pihak Yunani berhasil merampas berton-ton rempah-ratus dan perak dari Petra pada 312 SM; meskipun tahun ini dianggap sebagai tahun resmi bermulanya sejarah bangsa Nabatea, namun kala itu mereka sudah kaya-raya.<ref name="lost kingdom"/> Dua konfrontasi segera menyusul dan karena berakhir dengan kegagalan, Antigonos pun menyingkirkan rencana-rencananya melawan orang-orang Arab ini, karena ia harus menangani urusan-urusan yang lebih penting. Dalam [[Pertempuran Ipsos]] di [[Anatolia]] sekitar 301 SM, [[Wangsa Antigonos|Antigonos]] dikalahkan oleh koalisi Yunani yang juga mengikutsertakan [[Kekaisaran Seleukia|Seleukia]].<ref name="lost kingdom"/>
Baris 88:
Rentetan peperangan di antara panglima-panglima Yunani ini berakhir dengan pertikaian atas wilayah-wilayah di Yordania sekarang ini antara pihak [[Kerajaan Ptolemaik|Ptolemaios]] yang berpangkalan di Mesir dan pihak Seleukia yang berpangkalan di Suriah. Pertikaian itu memberikan kesempatan bagi bangsa Nabatea untuk memperluas wilayah kerajaan mereka ke luar Edom.<ref name="modernjordan">{{cite book|last=Salibi|first=Kamal|accessdate=11 Juli 2016|title=The Modern History of Jordan |url=https://books.google.com/books?id=7zdi2sCuIh8C&pg=PA10|date=1998|publisher=I.B.Tauris|isbn=978-1-86064-331-6|page=10}}</ref>
 
=== Kerajaan ===
[[FileBerkas:Al Khazneh Petra edit 2.jpg|thumb|right|[[Al-Khazneh]] dipahat pada tebing padas oleh bangsa Nabatea di ibu kota mereka [[Petra]].]]
 
Pada penghujung abad ke-4 SM, bangsa Nabatea menduduki kawasan utara Hijaz, Edom, dan Negev sampai ke [[Laut Mediterania]], juga beberapa pulau lepas pantai dan sebentang wilayah sepanjang pesisir [[Laut Merah]].<ref name="lost kingdom"/> Diodoros menyebutkan bahwa bangsa Nabatea telah menyerang kapal-kapal dagang milik Wangsa Ptolemaios di Mesir namun tak lama kemudian menjadi sasaran kekuatan tempur yang lebih besar dan "dihukum setimpal dengan perbuatan mereka".<ref name="lost kingdom"/> Tidak diketahui sebab-musabab bangsa Nabatea yang makmur itu beralih menjadi perompak. Salah satu kemungkinan adalah karena mereka merasa kepentingan-kepentingan dagang mereka disaingi oleh jalur niaga laut yang melintasi Laut Merah.<ref name="lost kingdom"/>
Baris 99:
Petra dicantumkan dalam sebuah daftar kota-kota besar di Mediterania yang harus dikunjungi oleh seorang tokoh terkemuka dari [[Priene]], pertanda pentingnya Nabatea di dunia kuno. Petra dicantumkan dalam daftar yang sama dengan [[Iskandariyah|Aleksandria]], yang dianggap sebagai sebuah kota terhebat di dunia beradab.<ref name="lost kingdom"/>
 
=== Nabatea dan Hasmonea ===
[[FileBerkas:Avdat 260914 04.jpg|thumb|right|Kuil [[Avdat]] di [[Negev]], dibangun oleh bangsa Nabatea sebagai peringatan akan Raja [[Obodas I]] dan kemenangannya atas Wangsa Hasmonea dan Wangsa Seleukia.]]
 
Bangsa Nabatea adalah sekutu kaum Makabe tatkala berjuang melawan raja-raja [[Kekaisaran Seleukia|Seleukia]]. Di kemudian hari bangsa Nabatea justru berseteru dengan keturunan kaum Makabe, [[Hashmonayim|Wangsa Hasmonea]] Yudea, yang menjadi unsur utama dalam kekacauan yang mengundang intervensi [[Pompeius]] di [[Yudea]].<ref>{{cite book|last=Johnson|first=Paul|title=A History of the Jews|year=1987|publisher=Weidenfeld and Nicolson|location=London|isbn=978-0-297-79091-4}}</ref> Pelabuhan Gaza adalah perhentian akhir rempah-rempah yang diangkut oleh kafilah-kafilah dagang sebelum dikapalkan ke pasar-pasar Eropa, dan oleh karena itu bangsa Nabatea memiliki pengaruh yang cukup besar atas penduduk Gaza.<ref name="lost kingdom"/> Raja Hasmonea [[Aleksander Iannaios]], mengepung kota Gaza sekitar 100 SM, dengan dalih bahwasanya orang Gaza lebih memihak kubu Ptolemaios ketimbang Yudea dalam pertempuran mereka yang terakhir. Gaza diduduki dan warganya dibantai dengan mata pedang oleh Iannaios.<ref name="lost kingdom"/>
 
Hasmonea, di bawah kepemimpinan Iannaios, melancarkan peperangan yang berhasil merebut beberapa wilayah di [[Transyordania (wilayah)|Transyordania]], sebelah utara Nabatea, juga jalan menuju [[Damsyik]], yang mencakup [[Moab]] dan [[Gilead]]. Perebutan wilayah-wilayah itu mengancam kepentingan-kepentingan dagang Nabatea, baik yang terkait dengan Gaza maupun dengan pihak Seleukia di Damsyik.<ref>{{cite book|last=Josephus|first=Flavius|authorlink=Josephus|title=The Jewish War |year=1981 |publisher=Penguin |location=Harmondsworth, Middlesex, England|page=40|volume= 1:87|isbn=978-0-14-044420-9|others=Trans. G. A. Williamson 1959}}</ref> Raja Nabatea, [[Obodas I]] berjuang merebut kembali wilayah-wilayah itu. Obodas berjaya mengalahkan Iannaios dalam [[Pertempuran Gadara]] sekita 93 SM, dengan cara tiba-tiba menyergap Iannaios dan bala tentaranya di sebuah lembah terjal sampai-sampai Iannaios hanya mampu "luput dari maut berkat nasib baik" semata.<ref name="lost kingdom"/>
Baris 116:
Kerajaan Nabatea melihat dirinya perlahan-lahan dikelilingi oleh [[Kekaisaran Romawi]] terus-menerus meluas dengan menaklukkan Mesir dan meaneksasi Yudea Hasmonea. Meskipun dapat mempertahankan kemerdekaannya secara formal, namun pada kenyataannya Kerajaan Nabatea menjadi sebuah kerajaan bawahan yang dibayang-bayangi wibawa Roma.<ref name=Taylor/>
 
=== Aneksasi Romawi ===
[[FileBerkas:Arabia Petraea.svg|thumb|320px|Peta seluruh wilayah yang pernah dikuasai [[Kekaisaran Romawi]]. Daerah yang berwarna merah adalah wilayah teritorial Nabatea yang dianeksasi Romawi pada masa pemerintahan Trayanus.]]
{{main|Arabia Petraea}}
Pada 106 Masehi, semasa [[Trajanus|Trayanus]] memerintah sebagai Kaisar Romawi, raja terakhir Kerajaan Nabatea, [[Rabbel II Soter]], mangkat.<ref name=Taylor/> Boleh jadi peristiwa inilah yang memicu dilakukannya aneksasi secara resmi atas Nabatea oleh Kekaisaran Romawi, akan tetapi alasan resmi aneksasi dan cara pelaksanaannya tidak diketahui.<ref name=Taylor/>
Baris 127:
Kota [[Palmira]], yang selama beberapa waktu dijadikan ibu kota [[Kekaisaran Palmira]] (marak 130-270), tumbuh menjadi semakin penting dan menarik jalur niaga Arab menjauh dari Petra.<ref name=teller>Teller, Matthew; Jordan; hal.265; Rough Guides; September 2009; ISBN 978-1-84836-066-2</ref><ref name="googlebooks">{{cite web | url=https://books.google.com/books?id=Sew9Lby_MVsC&pg=PA385 | title='Al Kanfei Yonah | publisher=Google Books | accessdate=27 Agustus 2014}}</ref>
 
== Geografi ==
Kerajaan Nabatea terletak di antara [[Semenanjung Sinai]] dan [[Semenanjung Arab]]. Bertetangga dengan Kerajaan [[Yudea]] di sebelah barat, dan dengan [[Kerajaan Ptolemaik|Kerajaan Mesir Ptolemaios]] di sebelah barat daya. Ibu kotanya adalah [[Petra|Raqmu]] di [[Yordania]], dan wilayah kekuasaannya juga meliputi Kota [[Busra]], Kota [[Madain Shaleh|Hegra]], dan Kota [[Nitzana (kota Nabatea)|Nitzana]].
 
Raqmu, yang kini disebut Petra, dahulu kala adalah sebuah kota niaga yang makmur, tertelak pada titik pertemuan beberapa [[jalur niaga]] penting. Salah satunya adalah [[Jalur Kemenyan]] yang menghubungkan daerah-daerah penghasil [[mur]] dan [[kemenyan]] di Arab Selatan,<ref name=teller/><ref>Gibson (2011), hal. 132.</ref> dan menjulur melewati Mada'in Saleh menuju Petra. Dari Petra, wangi-wangian itu disalurkan ke seluruh wilayah Mediterania.
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar Raja Nabatea]]
* [[Bahasa Nabatea]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Commons category|Kerajaan Nabatea}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.rejsebasar.dk/foto/foto/kingshighway.jpg Sebuah peta ''{{sc|Via Nova Traiana}}''] memperlihatkan pos-pos terluar yang membentuk ''limes'' Hadrianus