Cenderawasih kaisar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
| binomial_authority = [[Jean Louis Cabanis|Cabanis]], 1888
}}
'''Cenderawasih kaisar''' ([[nama ilmiah]]: ''Paradisaea guilielmi'') adalah [[burung Cenderawasih]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari genus ''[[Paradisaea]]''. Burung ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan, kaki coklat keunguan dan iris mata berwarna coklat kemerahan.
 
Burung jantan dewasa memiliki muka, atas kepala bagian depan dan tenggorokan berwarna hijau mengilap. Kepala bagian belakang, punggung dan sayap berwarna kuning, dan tubuh bagian bawahnya berwarna coklat. Pada bagian sisi dadanya terdapat bulu-bulu hiasan berwarna putih dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam. Betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan, memiliki kepala berwarna coklat tua, punggung kuning kecoklatan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat. Burung muda memiliki bulu seperti burung betina.
Baris 20:
Daerah sebaran Cenderawasih kaisar terdapat di hutan-hutan pegunungan bagian bawah dan perbukitan [[Jasirah Huon]] di [[Papua Nugini]], umumnya dari ketinggian 670 meter sampai ketinggian 1.350 meter di atas permukaan laut.
 
Cenderawasih kaisar adalah [[poligami]] spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian di dalam kelompok ''lek''. Jantan menggantungkan badannya ke bawah, membuka memamerkan bulu hiasannya. Pakan burung Cenderawasih Kaisar terdiri dari buah-buahan dan aneka [[serangga]].
 
Cenderawasih kaisar ditemukan oleh [[Carl Hunstein]] dalam salah satu ekspedisinya di [[pulau Irian]] pada bulan [[Januari]] [[1884]]. Nama ilmiah spesies ini memperingati seorang kaisar [[Jerman]], [[Frederick William Albert Victor]].