Museum Masjid Agung Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar); perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
== Koleksi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het graf van Putri Campa een prinses uit de periode van Majapahit TMnr 60027337.jpg|thumb|Makam [[Putri Campa]] di [[Trowulan]] (foto diambil pada tahun 1870-1900)]]
Di museum ini utamanya disimpan bagian-bagian soko guru yang rusak (sokoguru Sunan Kalijaga, sokoguru Sunan Bonang, sokoguru [[Sunan Gunungjati]], sokoguru [[Sunan Ampel]]), sirap, [[kentongan]] dan [[bedug]] peninggalan para wali, dua buah gentong (tempayan besar) dari Dinasti Ming hadiah dari [[Putri Campa]] abad ke-14, Pintu Bledeg buatan Ki Ageng Selo yang merupakan condrosengkolo berbunyi ''Nogo Mulat Saliro Wani'' yang berarti angka tahun 1388 Saka atau 1466 M atau 887 H, foto-foto Masjid Agung Demak tempo dulu, lampu-lampu dan peralatan rumah tangga dari kristal dan kaca hadiah dari PB I tahun 1710 M, kitab suci Al-Qur’an 30 juz tulisan tangan, maket masjid Demak tahun 1845 – 1864 M, beberapa prasasti kayu memuat angka tahun 1344 Saka, kayu tiang tatal buatan [[Sunan Kalijaga]], lampu robyong masjid Demak yang dipakai tahun 1923 – 1936 M.
 
Yang paling menarik pengunjung di museum ini adalah Pintu bledeg buatan Ki Ageng Selo tahun 1466 M, dibuat dari kayu jati berukiran tumbuh-tumbuhan, suluran, jambangan, mahkota, dan kepala binatang (naga) dengan mulut terbuka menampakkan gigi-giginya yang runcing. Menurut cerita, kepala naga tersebut menggambarkan petir yang kemudian dapat ditangkap oleh Ki Ageng Selo.