Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 28:
Penggabungan inti ajaran kedua tarekat tersebut adalah karena pertimbangan logis dan strategis. Kedua tarekat tersebut memiliki inti ajaran yang saling melengkapi, terutama jenis dan metode dzikirnya. Di samping keduanya memiliki kecenderungan yang sama, yaitu sama-sama menekankan pentingnya [[syari'at]] dan menentang paham Wihdatul Wujud, '''Thariqah Qadiriyah''' mengajarkan ''Dzikir Jahar Nafi Itsbat'', sedangkan '''Thariqah Naqsabandiyah''' mengajarkan Dzikir Sirri Ism Dzat. Dengan penggabungan kedua jenis tersebut diharapkan para muridnya akan mencapai derajat kesufian yang lebih tinggi, dengan cara yang lebih mudah atau lebih efektif dan efisien. Dalam kitab ''Fath al-'Arifin'', dinyatakan tarekat ini tidak hanya merupakan penggabungan dari dua thorekat tersebut.
Tetapi merupakan penggabungan dan modifikasi ajaran inti dari ''lima tarekat'', yaitu:
# Tarekat Qadiriyah,
# Tarekat Naqsyabandiyah
# Tarekat Anfasiyah,
# Junaidiyah, dan
# Tarekat Muwafaqah (Samaniyah).
Baris 39:
Penamaan tarekat ini tidak terlepas dari sikap tawadlu' dan ta'dhim [[Syaikh Achmad Khotib Al-Syambasi]] terhadap pendiri kedua tarekat tersebut. Dia tidak menisbatkan nama tarekat itu kepada namanya. Padahal kalau melihat modifikasi ajaran yang ada dan tata cara ritual tarekat itu, sebenarnya layak kalau ia disebut dengan nama Tarekat Khathibiyah atau Sambasiyah, karena memang tarekat ini adalah hasil ijtihadnya.
Sebagai suatu mazhab dalam tasawuf, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah memiliki ajaran yang diyakini kebenarannya, terutama dalam hal-hal kesufian. Beberapa ajaran inti dalam tarekat ini diyakini paling efektif dan efisien untuk menghantarkan pengamalnya kepada tujuan tertinggi yakni Allah swt. Ajaran sufistik dalam tarekat ini selalu berdasarkan pada [[Al-Qur'an]], [[Al-Hadits]], dan perkataan para 'ulama arifin dari kalangan Salafus shalihin. Setidaknya ada empat ajaran pokok dalam tarekat ini, yaitu:
* tentang kesempurnaan suluk,
* adab(etika),
* dzikir, dan
* muraqabah.<ref>http://www.dokumenpemudatqn.com/p/amaliyah-ikhwan-tqns.html</ref>
|