Yelu Chucai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 6:
== Di bawah pemerintahan Genghis Khan ==
Tahun [[1211]], Genghis Khan memulai perang melawan Dinasti Jin. Kaum pemberontak baik dari etnis Qidan, Han, bahkan dari suku Jurchen sendiri banyak yang bergabung dengan Mongol untuk melawan Dinasti Jin yang saat itu sudah korup. Pada akhir Juli [[1218]], Yelu untuk pertama kalinya bertemu dengan sang penakluk besar itu di padang rumput Sari (sebelah barat [[Sungai Kerulen]]). Padanya Genghis Khan berkata, ''“Liao dan Jin adalah musuh bebuyutan, kini aku telah membalaskan dendam untukmu”'' Namun Yelu menjawab, ''“Kakek dan ayah hamba berturut-turut melayani Dinasti Jin, bagaimana bisa saya sebagai seorang hamba dan seorang anak bermuka dua dengan menganggap atasan dan ayahku sebagai musuh?”'' Jawabannya membuat semua yang hadir termasuk Genghis Khan terkesan akan kesetiaan dan keberaniannya. Melihat bakatnya yang luar biasa, Genghis Khan mengajaknya bergabung dan memberinya jabatan penting dalam pemerintahannya, saat itu usianya baru 28 tahun. Ia juga dikenal dengan julukan yang diberikan Genghis padanya, ‘''Urtu Saqal''’ (yang artinya ‘''si jenggot panjang''’) karena tubuhnya yang tinggi besar dengan jenggot hingga mencapai pinggang,
Setelah menjadi penasehat, ia menyarankan pada Genghis Khan agar lebih baik menarik pajak dan memberi kesempatan pada rakyat yang ditaklukkan untuk melayani Mongol daripada membantai mereka. Kebijakannya antara lain adalah melakukan reformasi dalam administrasi pemerintahan misalnya pembagian kekuasaan antara sipil dan militer serta menerapkan sejumlah pajak dan retribusi. Pendapat Yelu banyak yang didengar oleh Genghis Khan sehingga kariernya menanjak dengan cepat dan menjadi salah satu pejabat kepercayaannya. Hal ini menimbulkan rasa iri pada lawan-lawan politiknya. Pernah suatu ketika, seorang pembuat panah dari [[Xia Barat]] (kerajaan taklukan Mongol) berkata pada Genghis Khan di depan para pejabat lainnya, “''Sekarang ini adalah zaman yang kacau dan yang diperlukan adalah berperang, kutu buku seperti Yelu Chucai apa gunanya bagi kita?''” Bukannya marah, Yelu malah dengan tenang balik bertanya, “''Sebagaimana membuat busur yang bagus diperlukan seorang ahli senjata, apakah mengatur negara tidak butuh ahlinya?''” Pertanyaan balasan ini membuat si pembuat panah terdiam malu sementara Genghis Khan makin yakin pada kecerdasan Yelu dan makin menaruh kepercayaan padanya.
|