Trubus Soedarsono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 27:
== Karya ==
Salah satu karya Trubus adalah patung [[Urip Sumohardjo|Urip Soemohardjo]] di [[Magelang]] yang bergaya realistik. Trubus juga terlibat dalam pembuatan [[Patung Selamat Datang]] di Jakarta yang didesain berdasarkan sketsa [[Henk Ngantung]] dan dikerjakan bersama dengan [[Edhi Sunarso|Edi Sunarso]] dan beberapa mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) (sekarang disebut [[Institut Seni Indonesia]]). Di dalam karyanya, Trubus memberikan kesan misterius dan mengungkapkan nilai spiritual. Beberapa karyanya yang dikenal luas adalah ''Balinese Dancer'' dan ''Noctumo''.
Pada tahun 1958, Trubus membangun sebuah rumah sekaligus sanggar di Jalan Pakem, Purwodadi, Pakembinangun Sleman, yang dimanfaatkan sebagai tempat orang-orang yang ingin belajar dari Trubus.
== Politik ==
Semasa pergerakan nasional di Yogyakarta, Trubus bergabung dengan Seniman Indonesia Muda (SIM) dan Pelukis Rakyat yang dipimpin [[Hendra Gunawan]]. Pada tahun 1948, dia dipenjara oleh pemerintah Belanda karena aktivitas politik yang dilakukannya, salah satunya membuat poster [[propaganda]] anti-Belanda setelah terjadi [[Perang Dunia II]] dan aktivitas grilya lain yang dicurigai. Setelah keluar dari penjara, ia kembali mengajar di ASRI pada tahun 1950-1960. Pada tahun 1954, Trubus mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke [[Cekoslowakia]] dalam misi kebudayaan. Karya-karyanya telah menjadi koleksi [[Presiden Soekarno]].
Trubus meninggal pada September 1966 saat terjadi pembunuhan kepada orang-orang yang dicurigai berhubungan dengan [[komunis]]. Pada masa itu, Trubus aktif di Pelukis Rakyat yang dekat dengan aktivitas [[Lembaga Kebudajaan Rakjat|Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra)]] yang berada di bawah pimpinan [[PKI]].
== Referensi ==
|