Taktik perang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 8:
Sebelum abad ke-[[19]], banyak taktik yang terbatas pada medan perang, seperti bagaimana manuver terbaik selama pertempuran di medan terbuka. Dalam pemikiran militer saat ini, taktik adalah tingkat terendah perencanaan, melibatkan unit-unit kecil mulai dari beberapa puluh hingga beberapa ratus orang.
 
Unit tersebut disusun dalam formasi, terdiri dari tiga tingkat perencanaan yaitu
* Strategi, yang berkenaan dengan keseluruhan sarana dan rencana untuk mencapai kemenangan perang
* Operasi perang untuk mengubah strategi menjadi taktik.
* Taktik, yang berkenaan dengan kemenangan pertempuran.
Ketiganya mempunyai hubungan timbal balik.
 
Baris 28:
# Serangan Frontal, pasukan penyerang menyerang dari depan dan berusaha menghancurkan dengan kekuatan bagaikan ombak. Serangan ini seperti serangan pasukan [[Korea Utara]] terhadap [[Korea Selatan]] pada tahun [[1950]];
# Serangan Satu lambung, musuh ditahan dari depan dengan kekuatan minimal, sdangkan kekuatan utama digerakkan menyerang satu lambung musuh dan menghancurkannya. Serangan Letjen [[Erwin Rommel]] ketika merebut kota [[Tobruk]] di [[Afrika]] bagian utara pada tahun [[1941]] menggunakan serangan ini;
# Serangan Dua Lambung, dilakukan serupa dengan serangan satu lambung tetapi kekuatan utama dibagi dua untuk menyerang lambung kanan dan lambung kiri;
# Serangan melingkar, dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama pasukan penyerang ke belakang pertahanan musuh dan menyerang serta menghancurkannya dari belakang. Serangan Jerman terhadap [[Perancis]] pada perang dunia I;
# Serangan Penetrasi, dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama untuk menembus garis pertahanan musuh dengan cepat. Yang pertama menggunakan serangan ini adalah [[Jerman]] pada perang dunia II;
Baris 38:
==== Kekuatan Laut ====
Serangan [[angkatan laut]], sebagai kekuatan [[maritim]], seperti [[Jepang]] menyerang [[Pearl Harbor]], dapat memiliki implikasi luas bagi strategi [[nasional]], dan memerlukan komitmen logistik yang signifikan untuk menghancurkan musuh kemampuan angkatan laut. Juga dapat digunakan untuk melarang pengiriman musuh, seperti [[Pertempuran Atlantik kedua]] ([[1939]]-[[1945]]). Serangan angkatan laut juga dapat taktis di alam seperti [[Operasi Coronado IX]] yang dilakukan oleh Angkatan Laut [[Amerika Serikat]] Mobile Riverine Force selama [[Perang Vietnam]]. Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
# Penguasaan Laut, dilakukan dengan membangun armada yang besar dan kuat karena setiap negara berusaha menguasai lautan, seperti [[Pertempuran Ain Jalut]];
# Interdiksi, merupakan gerakan untuk mengganggu keleluasaan musuh dalam penggunaan lautan. Pada perang dunia I, kapal jelajah Jerman, [[Emden]] membuat lalu lintas di [[Samudra Hindia]] tidak aman bagi [[Inggris]]; dan
# Blokade, dilakukan dengan menggunakan kapal perang yang berjaga di depan pelabuhan atau dipasang daerah ranjau yang menimbulkan kekhawatiran kapal angkut musuh yang mau masuk atau keluar pelabuhan. Sebelum menyerang Irak, AS melakukan blokade terhadap Irak agar tidak dapat mengekspor minyaknya dan tidak dapat mengimpor bahan keperluannya.