Makanan beku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Tsukiji.CuttingFrozenTuna.jpg|thumb|Memotong tuna beku menggunakan gergaji pita di [[pasar ikan Tsukiji]]]]
[[Berkas:Frozen_Raspberries.jpg|thumb|[[Raspbery]] beku]]
'''Makanan beku''' adalah makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan. Sejak zaman dahulu, [[petani]], [[nelayan]], dan [[pemburu]] telah mengawetkan hasil usaha mereka di bangunan yang tidak terhangatkan ketika musim dingin.<ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods'' Pg 213-217 </ref> Pembekuan memperlambat dekomposisi dengan mengubah [[kadar air]] yang tersisa menjadi [[es]] dan menghambat pertumbuhan sebagian besar spesies bakteri.
 
Pada dasarnya terdapat dua jenis proses pembekuan makanan, yaitu secara mekanik dan secara [[kriogenik]] (''[[flash freezing]]''). Kinetika pembekuan berperan penting dalam nenentukan kualitas makanan yang dibekukan. Pembekuan yang cepat menyebabkan partikel air di dalam makanan yang membeku membentuk partikel es berukuran kecil. Pembekuan yang lambat cenderung menghasilkan partikel es berukuran besar sehingga merusak tekstur bagian dalam makanan. Pembekuan kriogenik saat ini merupakan teknologi pembekuan tercepat karena penggunaan [[nitrogen cair]].<ref> Da-Wen Sun (2001), Advances in food refrigeration, Yen-Con Hung, Cryogenic Refrigeration, p.318, Leatherhead Food Research Association Publishing, http://www.worldcat.org/title/advances-in-food-refrigeration/oclc/48154735 </ref> Secara umum perkembangan teknologi pembekuan menuju kepada proses pembekuan yang lebih cepat dan efisien secara energi dan biaya.
 
Mengawetkan makanan di dapur pada abad ke 20 dan 21 dilakukan menggunakan [[freezer]]. Ibu rumah tangga harus membekukan bahan pangan yang dibelinya pada hari yang sama jika tidak segera dimakan.<ref name="guardian changes food freezing advice">{{cite news|url=http://www.guardian.co.uk/environment/2012/feb/10/sainsbury-food-freezing-advice-waste|title=Sainsbury's changes food freezing advice in bid to cut food waste|work=[[The Guardian]]|date=February 10, 2012|accessdate=February 10, 2012|author=Smithers, Rebecca}}</ref>
Baris 35:
* [[Vitamin C]]: umumnya hilang lebih banyak dibandingkan vitamin lainnya,<ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg 620-624</ref> namun jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis bahan pertanian dan proses pra-pembekuan yang dilakukan (blanching/non-blanching, dikalengkan/tidak dikalengkan, dimasak/belum dimasak).<ref> Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg 961-964</ref><ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg 627</ref> Vitamin C juga merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga ketika air di dalam bahan makanan membeku akan mempengaruhi kondisi vitamin C.
* [[Tiamina|Vitamin B<sub>1</sub>]] (Thiamin): sama seperti Vitamin C, thiamin mudah larut di dalam air.<ref>Gould, Grahame. ''New Methods of Food Preservation''. Pg 237-239</ref>
* [[Riboflavin|Vitamin B<sub>2</sub>]] (Riboflavin): sebuah studi menunjukan kehilangan riboflavin pada sayuran hijau yang dibekukan sebanyak 18 persen, dan studi lainnya 4 persen.<ref>Tressler, Evers. Pg. 973-976</ref>
* [[Vitamin A]] (Karotena): jumlah kehilangan karotena lebih banyak diakibatkan oleh persiapan pra-pembekuan dibandingkan pada proses pembekuan itu sendiri. Dan jumlah vitamin yang menghilang akan bertambah seiring lamanya waktu pembekuan.<ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg. 976-978</ref>
 
== Pengemasan ==
 
Pengemasan makanan beku harus mampu mempertahankan integritas bahkan setelah melalui serangkaian proses seperti pengisian, penyegelan, pembekuan kembali, penyimpanan, transportasi, pencairan, dan pemasakan.<ref>Decareau, Robert. ''Microwave Foods: New Product Development''. Pg 45-48</ref> Berbagai makanan beku umumnya dimasak di oven [[microwave]], sehingga berbagai pelaku manufaktur mengembangkan pengemasan yang mampu digunakan langsung di dalam oven microwave.
 
Pada tahun 1974, ''differential heating container'' (DHC) pertama dijual ke publik. DHC adalah lapisan logam yang didesain agar bahan pangan menerima sejumlah panas dengan tepat sesuai dengan hukum [[konduktivitas panas]]. Konsumen cukup menempatkan bahan makanan pada posisi tertentu untuk menginginkan bagian mana dari bahan makanan yang ingin lebih cepat dibekukan.<ref>Whelan, Stare. ''Panic in the Pantry: Facts and Fallacies About the Food You Buy''</ref>