Benny G. Setiono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Barlianto (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
 
= Perhimpunan INTI =
[[Berkas:Logo-INTI.png|al=Perhimpunan Indonesia Tionghoa|jmpl|Perhimpunan Indonesia Tionghoa]]
 
Pada tanggal 5 Februari 1999 Benny G. Setiono bersama Aswan Sjachril, Eddie Lembong, Effie Sari, Gilbert Wiryadinata, Hendra Surjana, Henry Boen, Judi W. Leonardi, Kahar Lukman, Karta Winata, Kuncoro Wibowo, Michael Utama Purnama, Nancy Widjaja, Ronald Sjarif, Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, Teddy Sugianto, and Tjiandra Widjaja Wong mendirikan Perhimpunan Indonesia Tionghoa dengan nama INTI di hadapan Notaris James Herman Raharjo. [http://inti.or.id Perhimpunan INTI] adalah organisasi yang bersifat kebangsaan sesuai semangat Mukadimah UUD RI 1945, bebas, egaliter, pluralis, inklusif, demokratis, tidak bernaung atau mengikatkan diri kepada salah satu partai politik dan terbuka bagi semua Warga Negara Indonesia yang setuju pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Tujuan [http://inti.or.id Perhimpunan INTI].
 
Menyadari sepenuhnya bahwa “Masalah Tionghoa” di Indonesia merupakan warisan sejarah kolonial yang telah membebani perjalanan sejarah bangsa Indonesia selama ini, [http://inti.or.id Perhimpunan INTI] didirikan dengan tujuan menjadi organisasi yang maju, modern, bercitra internasional, berorientasi pada Kebangsaan Indonesia, menghargai hak asasi manusia, egaliter, pluralis, inklusif, demokratis, dan transparan untuk berperan aktif dalam dinamika proses pembangunan bangsa (nation building), antara lain menyelesaikan “Masalah Tionghoa” di Indonesia, menuju terwujudnya Kebangsaan Indonesia yang kokoh, rukun bersatu dalam keharmonisan, bhinneka, saling menghargai, dan saling percaya.
Baris 20:
# Penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara seharusnya dijalankan dan didasari oleh jiwa dan roh mukadimah UUD 1945, sehingga penyelesaian setiap permasalahan bangsa didasari oleh semangat kebangsaan.
# Warga Tionghoa bertekad ikut serta dalam pembangunan bangsa yang lebih bersatu, demokratis, adil dan makmur, guna menghantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat dunia yang lebih bermartabat, damai dan sejahtera.
Di tahun 2002 beliau bersama Ir. Gilbert Wiryadinata, Dr. Alexander Irwan, Dr. Haneman Samuel, dan lain-lain, turut mendirikan Lembaga Kajian Masalah Kebangsaan ([http://www.worldcat.org/identities/nc-lembaga%20kajian%20masalah%20kebangsaan%20elkasa%20jakarta/ ELKASA]). Dia menulis berbagai artikel dan buku ''Tionghoa Dalam Pusaran Politik'' (Cina dalam Politik Turbulensi) yang diterbitkan oleh [http://www.worldcat.org/identities/nc-lembaga%20kajian%20masalah%20kebangsaan%20elkasa%20jakarta/ ELKASA], Jakarta 2003 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Cina oleh Prof. Zhou Nanjing dari Beijing University (2004).
 
= Wertheim Award 2008 =
Benny G. Setiono adalah peraih Wertheim Award tahun 2008. Wertheim Award diberikan kepada mereka yang telah berkontribusi terhadap usaha MANSIPASI NASION INDONESIA dalam arti yang seluas-luasnya, mereka berikan dari posisi mereka masing-masing dalam masyarakat yang aktif peduli terhadap usaha pembebasan bangsa Indonesia. Itulah pertimbangan utama yang telah mendorong Wertheim Foudantion memberikan pengakuan dan penghargaan tersebut. Hasil studi dan analisisnya yang terpenting kini diterbitkan kembali oleh TransMedia Pustaka berjudul Etnis [http://transmediapustaka.com/tionghoa-dalam-pusaran-politik-7/ TIONGHOA DALAM PUSARAN POLITIK]. Sebuah buku yang mengungkap fakta sejarah tersembunyi orang Tionghoa di Indonesia.
 
Dikemukakan oleh Benny bahwa dalam bukunya itu, peranan etnis Tionghoa ditulis dengan tidak mengkotak-kotakkan atau memisahkannya dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Ditandaskannya pula bahwa etnis Tionghoa telah mempunyai akar sejarah lebih dari 500 tahun di bumi Nusantara, serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia.
Baris 39:
 
{{Web reference|url=http://www.kabarindonesia.com/beritaprint.php?id=20080610040801|title=Benny G. Setiono-Peraih Wertheim Award 2008: 'MASALAH TIONGHOA INDONESIA' Harus Distop Samasekali!|date=10-Jun-2008, 15:03:51 WIB|access-date=|website=Benny G. Setiono-Peraih Wertheim Award 2008: 'MASALAH TIONGHOA INDONESIA' Harus Distop Samasekali!|publisher=KabarIndonesia|last=Isa Alias Bramijn|first=Ibrahim}}
__PAKSADAFTARISI__
 
[[Kategori:Kelahiran 1943]]
Baris 44 ⟶ 45:
[[Kategori:Orang hidup]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
__PAKSADAFTARISI__