A Portrait of the Artist as a Young Man: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 26 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q465360
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2:
'''''A Portrait of the Artist as a Young Man''''' adalah novel pertama [[James Joyce]] ini muncul pertama kali pada tahun [[1916]], dua tahun setelah kumpulan cerpennya, ''Dubliners'', terbit. Sebenarnya, [[novel]] ini adalah hasil penyuntingan dari naskah berjudul ''Stephen Hero'' yang ditulis Joyce sejak beberapa tahun sebelumnya namun belum ada penerbit yang bersedia menerbitkannya. Kelak, setelah wafatnya James Joyce naskah ''Stephen Hero'' diterbitkan.
 
Sebagai novel yang digolongkan pada ''bildungsroman'' atau novel perkembangan, ''A Portrait'' berkisah tentang perkembangan seorang lelaki bernama [[Stephen Dedalus]] mulai dari usia tiga tahunan hingga berusia dua puluhan tahun.
 
Stephen Dedalus adalah seorang anak yang besar dalam lingkungan Katolik Irlandia. Pendidikan dasar dan menengahnya dilewati di sekolah Katolik. Keresahan masa remaja dan dorongan pencarian jati diri membuat Stephen Dedalus tergiring ke kawasan lampu merah dan kehilangan keperjakaannya pada usia tiga belas tahun. Namun, doktrin-doktrin gereja yang tetap dia terima selanjutnya membuatnya kembali ke jalan Tuhan. Pada akhirnya, perkenalan dengan filsafat dan seni/sastra pada masa-masa studinya di University College Dublin membuatnya mendambakan kebebasan yang besar. Kebebasan tersebut menyangkut tiga hal: 1) kebebasan dari kekangan agama, 2) kebebasan dari kekangan negara, dan 3) kebebasan dari kekangan keluarga.
 
Kebebasan dari kekangan agama diwujudkan Stephen Dedalus dalam bentuk meninggalkan agama, menolak mengikuti kebaktian Paskah padahal ibunya memaksa dia untuk melakukannya. Kebebasan dari kekangan negara dia wujudkan dengan cara meninggalkan Irlandia untuk bersekolah dan belajar tentang banyak hal di [[Eropa]]. Otomatis, dia harus juga meninggalkan keluarganya. Jadilah dia seorang bebas, sebuah modal untuk menjadi seniman. Pembaca pun akan teringat tentang kisah Ikarus dan Dedalus, kisah dua seniman perancang Labirin yang akhirnya dikurung dalam labirin dan salah satu berhasil membebaskan diri dengan terbang. Di sini, Stephen Dedalus membawa nama sang ayah yang berhasil terbang dan lolos.