Sidik W. Martowidjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Woelan zein (bicara | kontrib)
k melengkapi seluruh CV Sidik W. Martowidjojo
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 18:
[[Berkas:Sidik-louvre3.jpg|al=|jmpl|Sidik Dalam Pameran Lukisan di Louvre, prancis, 2014, bersama Lukisan berjudul "Jalan" berukuran 2x7m yang memenangkan penghargaan Medalle d'Orc]]
 
Lukisan Sidik dibuat menggunakan tinta cair (cat air) dengan Pit/kuas China (Chinese Caligraphy) di atas medium kertas bambu (Xien Ze) menggunakan teknik brush stroke atau Yi Chi Ho Chen (satu kali tarikan nafas).
Sidik menggabungkan teknik lukis barat dan timur serta memasukkan unsur impresionisme barat ke dalam lukisan tinta Tiongkok. Ia berhasil membuat sebuah karya temuan baru melukis dengan tinta dan cat air. Kritikus Seni terkemuka di Tiongkok, Liu XiLin pada Pameran di China Millenium Monument (2006) menyebutkan gaya lukisan Sidik merupakan paduan gaya impresionisme, ekspresionisme dan abstrak yang menyatu dalam gaya pribadi yang khas Sidik. Gaya khas Sidik ini terbentuk setelah ia bertahun-tahun berjuang dalam dunia lukis dan kaligrafi dengan tinta dan cat air. [http://www.sarasvati.co.id/artnews/04/the-philosophy-of-peony-flowers-according-to-sidik-martowidjojo/]
 
Lukisan Sidik banyak bercerita tentang lanskap dan pemandangan alam semesta. Keindahan alam yang dihadirkan Sidik menawarkan simbol kebijaksanaan, dan keteduhan sebagaimana watak alam. [https://theartling.com/art-fairs/1/artists/41/sidik-w-martowidjojo/][http://kabar7.com/detail/borobudur-dalam-goresan-pelukis-indonesiationgkok-/8679/2015-12-02]
Baris 37:
Sejak tahun 1950 Sidik telah melukis dan mulai tahun 1998 Sidik telah menggelar kurang lebih 20 pameran tunggal dan beberapa pameran bersama di Indonesia, Singapura, Malaysia, Perancis dan negara lainnya.
 
Ia merupakan pelukis Indonesia pertama yang bisa berpameran tunggal di National Art Museum of China (NAMoC) pada 2007 dan memamerkan karyanya di Louvre Internationals Arts, Paris, Prancis selama 2 (dua) tahun berturut-turut. Pada pameran di Louvre para pelukis yang berasal dari lebih 40 negara membawa lebih dari 600 karya dan setiap pelukis hanya boleh menampilkan satu atau dua karya. Namun pada pameran keduanya (11-14 Desember 2014) Sidik dapat menampilkan 21 karya [http://femindonesia.com/berita-235-r-sidik-w-martowidjojo-pamerkan-20-lukisan-di-perancis.html] [https://twitter.com/triawan/status/762150896369225729] bahkan mendapat ruang khusus untuk memamerkan karyanya. Pada pameran bergengsi tersebut Sidik mengusung tema 'Pencerahan dari Timur' atau 'Enlighten Orientalism', di ajang inilukisan berjudul "Jalan" yaitu sebuah lukisan hitam putih sepanjang 2 x 7 meter yang dibuat Sidik pada tahun 2004 memperoleh penghargaan Painting Gold Prize. Ia juga memperoleh "Medalle d'Orc" untuk juara umum.[https://m.tempo.co/read/news/2014/11/14/114621859/sidik-martowidjojo-pamer-lukisan-di-louvre-paris][http://www.tempo.co/topik/tokoh/2057/Sidik-W-Martowidjojo-Sidik]
 
Selain penghargaan yang diperolehnya dari Louvre, Sidik menerima juga beberapa penghargaan untuk karya-karya lukisannya pada pameran di National Art Museum of China (NAMoC) - Beijing 1 Mei 2007. Pameran bergengsi ini dibuka oleh Wakil Ketua Parlemen China Periode ke-9, Wang Wen Yen dan Wakil Duta Besar Indonesia, Mohamad Oemar. Karena dipandang berhasil melakukan pembaharuan dalam seni budaya, Sidik menjadi satu-satunya orang dari luar Tiongkok yang diangkat sebagai anggota peneliti (Research Fellow) pada Chinese Academy Of Art (Pusat Penelitian Seni Republik Rakyat Tiongkok) di Beijing, mulai 2007.
Baris 65:
* Pameran di National Art Museum of China (NAMoC) - Beijing (2007)
* Pameran di Liu Haisu Art Museum - Shanghai
* Pameran di Fuzhou National Gallery - Fuzhou
* Pameran di Huafu Tiandi - Shanghai
* Pameran di Louvre Internationals Arts di Carrousel du Louvre - Paris, Prancis (2013)