Anemia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: komplit → komplet, removed stub tag using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28:
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa :
* Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
:* [[Letargi]]
:* Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
:* Kepala terasa ringan
:* Palpitasi
:* Pucat
:* Kekebalan Tubuh Menurun
 
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
* Pucat pada membran [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku.
:* [[Sirkulasi hiperdinamik]], seperti [[takikardi]], pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
:* [[Gagal jantung]]
:* [[Pendarahan retina]] <ref name="Crash Course Internal medicine"/>
 
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
:* [[Glossitis]] : terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]]
:* [[Stomatitis]] angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]].
:* [[Jaundis]] (kekuningan) : terjadi akibat [[hemolisis]], anemia megaloblastik ringan.
:* [[Splenomegali]] : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
:* Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia [[sickle cell]]
:* Deformitas tulang : terjadi pada [[talasemia]]
:* [[Neuropati perifer]], [[atrofi optik]], [[degenerasi spinal]], merupakan efek dari defisiensi [[vitamin B12]].
:* Garing biru pada gusi ([[Burton’s line]]), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.<ref name="Crash Course Internal medicine"/>
 
== Klasifikasi anemia ==
=== Klasifikasi anemia akibat Gangguan [[Eritropoiesis]] ===
# Anemia defisiensi Besi :
#: Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang [[hipokrom]] dan [[mikrositer]].
# Anemia Megaloblastik
#: Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis [[timidin]] dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah ([[megaloblas]]) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan [[pansitopenia]].
# Anemia Aplastik
#: Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
# Anemia Mieloptisik
#: Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.<ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book|author=Kumar, Vinay|title=Robbin Basic Pathology|publisher= Saunders Elsevier|year=2007|id=ISBN 978-1-437-71781-5 }}</ref>
 
=== Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel ===
# Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
# Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
# Anemia makrositik : penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.<ref name="Klasifikasi Anemia">{{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>
 
== Etiologi ==
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
# Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
# Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
# Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.<ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book|author= Harmening, Denise.|title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis|publisher= F.A. Davis|year=2009|id=ISBN 978-0-8036-1732-2}}</ref>
 
Baris 81:
== Manajemen terapi ==
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa :
# [[Transfusi darah]]
# Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
# Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
# Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan.<ref name="Manajemen Anemia">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref>
== Lihat pula ==