Antareja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-demi untuk +untuk)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{noref}}
[[Berkas:Antareja Solo.JPG|thumb|300px|right|Wayang Antareja gaya [[Surakarta]].]]
'''Anantaraja''', atau yang lebih sering disingkat '''Antareja''', adalah salah satu tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam ''[[Mahabharata]]'' karena merupakan asli ciptaan para pujangga [[Jawa]]. Ia merupakan putra sulung [[Wrekodara]] atau [[Bimasena]] dari keluarga [[Pandawa]].
 
Dalam pewayangan klasik versi [[Surakarta]], Antareja merupakan nama lain dari [[Antasena]], sedangkan versi [[Yogyakarta]] menyebut Antasena sebagai adik lain ibu Antareja, selain [[Gatutkaca]]. Sementara itu dalam pewayangan zaman para dalang versi Surakarta umumnya juga mengisahkan Antareja dan Antasena sebagai dua orang tokoh yang berbeda.
 
== Asal-Usul ==
Antareja adalah putra sulung [[Bimasena]] yang lahir dari Nagagini putri [[Batara Anantaboga]], dewa bangsa ular. Perkawinan Bima dan Nagagini [ dalam lakon wayang ' Bale Sigala - Gala] terjadi setelah [[Pandawa]] selamat dalam peristiwa terbakarnya Bale Sigala - Gala yang dibuat [[Kurawa]] untuk membunuh [[Pandawa]]
 
Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung. Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini, Antareja berangkat menuju [[Kerajaan Amarta]].
Baris 14:
Tiba-tiba muncul [[Gatutkaca]] menyerang Antareja. Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu. Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain.
 
Antareja dan Gatutkaca gembira atas pertemuan tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu [[Burisrawa]].
 
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan [[Jawa]] biasa disebut dengan judul cerita ''Sumbadra Larung''.
Baris 28:
== Antareja ==
 
Catatan:tokoh ini sering juga digunakan untuk tokoh Danurwenda,anak Antareja yang mengabdi pada [[Parikesit]].