Arsitektur Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 24:
Khalifah [[Umayyah]] (661–750) mengkombinasikan beberapa elemen dari [[arsitektur Byzantium]] dan [[arsitektur Sassanid]]. [[Arsitektur Umayyah]] memperkenalkan bentuk baru yang mengkombinasikan gaya barat dan timur.{{sfn|Petersen|2002|p=295}}
Model pelengkung yang berbentuk sepatu kuda mulai muncul pertama kali pada masa dinasti Umayyah, lalu kemudian berkembang pesat di [[Andalusia]].{{sfn|Ali|1999|p=35}}
Arsitektur Umayyah memunculkan penggunaan berbagai jenis dekorasi, termasuk diantaranya adapalah penggunaan berbagai macam mosaik, cat dinding, patung dan relief dengan motif Islam.{{sfn|Petersen|2002|p=296}}
Pada masa Umayyah, diperkenalkan sebuah ruang [[transept]] yang membagi ruang solat berdasarkan axis terpendek.{{sfn|Ettinghausen|Grabar|Jenkins|2001|p=24}}
mereka juga menambahkan [[mihrab]] ke dalam desain masjid.{{sfn|Ettinghausen|Grabar|Jenkins|2001|p=24}}
Baris 40:
== Pengaruh dan Gaya ==
Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari [[Roma]], [[Mesir]], [[Persia]] dan [[Byzantium]]. Contoh awal yang paling populer misalnya [[Dome of The Rock]] yang diselesaikan pada tahun 691 di [[Jerusalem]]. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola [[kaligrafi]] yang berulang.
[[Mesjid Raya Samarra|Masjid Raya Samarra]] di [[Irak]], selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya [[minaret]].
Juga masjid [[Hagia Sophia]] di [[Istanbul]], [[Turki]] turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika [[Ustman]] merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah [[basilika]] menjadi masjid (sekarang [[museum]]), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan [[kubah]]. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan masjid-masjid Islam selanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya [[masjid Sulaiman]], dan [[masjid Rustem Pasha]].
Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta [[struktur]] yang melingkar. Dalam hal pola ini, [[geometri fraktal]] memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, masjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.
Baris 47:
{{main|Arsitektur Persia}}
[[Berkas:Naghsh-e-jahan masjed-e-shah esfahan.jpg|left|thumb|250px|[[Masjid Shah]] di [[Isfahan]], [[Iran]]]]
[[Persia]] merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama kalinya. Sisi timur dari sungai [[sungai eufrat|eufrat]] dan [[sungai tigris|tigris]] adalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan [[evolusi]] dari arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain.
Banyak kota, misalnya [[Baghdad]], dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya [[Firouzabad]]. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa dua [[arsitek]] yang dipekerjakan oleh [[Al-Mansur]] untuk merancang kota pada masa awal adalah [[warisan]] dari kekaisaran Persia, yaitu [[Naubakht]], seorang [[zoroaster]] persia, dan seorang [[Yahudi]] dari [[Khorasan]], [[Iran]] yaitu [[Mashallah]].
Mesjid gaya persia bisa dilihat dari [[ciri khas]]nya yaitu [[pilar]] batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar. Di [[Asia Timur]], gaya arsitektur [[Hindu]] juga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.
|